Instrumen Penelitian Analisis Data atas Tanggapan Responden

Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Adapun cara – cara untuk mendapat memperoleh data dan informasi dalam skripsi ini, penulis melakukan pengumpulan data dan dilengkapi oleh berbagai keterangan melalui Penelitian Lapangan Field Research. Penelitian lapangan merupakan cara untuk memperoleh data primer yang secara langsung melibatkan pihak responden yang dijadikan sampel dalam penelitian. Metode penelitian lapangan ini dapat dilaksanakan dengan cara: 1. Penyebaran angket kuisioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. 2. Dokumentasi Penulis melakukan pengumpulan data dengan mempelajari dan menganalisa dokumen yang berkaitan dengan sistem pengendalian mutu KAP dan perencanaan audit. 3. Studi Kepustakaan Mempelajari literatur-literatur serta laporan-laporan yang menyajikan informasi mengenai topik permasalahan yang diteliti.

3.6 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan suatu alat yang digunakan dalam penelitian. Sugiyono 2012, hlm. 146 menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Maka instrumen penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah sejumlah kuisioner yang disebarkan kepada responden. Kuisioner yang dihasilkan akan diolah dengan menghitung skor dari setiap pertanyaan sehingga dapat diambil kesimpulan mengenai objek yang diteliti.

3.7 Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui pengaruh antar variabel maka perlu dilakukan Uji validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Pengujian validitas dan reliabilitas kuisioner pada penelitian ini menggunakan SPSS Statistical Product and Service Solution Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.7.1 Uji Validitas

Menurut Ghozali 2009, hlm. 49 uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuisioner, suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaannya pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuisioner tersebut. Pada penelitian ini uji validitas menggunakan korelasi Rank Spearman, dengan rumus sebagai berikut: = − ∑ � � 2 � � 2 − Sudjana, 2004, hlm. 252 Ket: = koefisien korelasi Spearman Di = selisih peringkat untuk setiap data n = jumlah sampel atau data Skor setiap item pertanyaan yang diuji tingkat validitasnya, dikorelasikan dengan skor total seluruh item. Jika korelasi antara skor item dengan skor total adalah 0,3 keatas, maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jika kurang dari 0,3 maka faktor itu dinyatakan tidak valid Sugiyono, 2010, hlm. 126.

3.7.2 Uji Reliabilitas

Menurut Ghozali 2009, hlm. 19 uji reliabilitas menunjukkan konsistensi dari data pertanyaan seseorang adalah konsisten dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dilakukan setelah alat ukur dinyatakan valid. Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan teknik dari Cronbach Alpha. Cronbach Alpha merupakan salah satu koefisien relibilitas yang paling sering digunakan. Berikut rumus yang digunakan: = � � − − ∑ � � � Suharsimi Arikunto 2010, hlm. 239 Keterangan: r 11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ∑ � � = jumlah varians butir � = varians total Setelah nilai koefisien realibitas diperoleh, maka ditetapkan suatu nilai koefisien paling kecil yang dianggap reliabel. Keandalan dikatakan baik jika mempunyai nilai dari 0,60 Santosa, 2005, hlm. 251.

3.8 Analisis Data atas Tanggapan Responden

Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian dengan memberikan penilaian kepada jawaban kuesioner yang telah di isi responden. Skala pengukuran yang diterapkan pada penelitian ini adalah skala Likert. Sugiyono 2012 menyatakan bahwa “Skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. ” Semua jawaban dari pertanyaan diukur dengan skala likert dengan nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 5. Dengan skala likert maka variabel yang diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Dengan menggunakan model skala pengukuran likert, maka data yang dihasilkan merupakan data dengan skala pengukuran berjenis ordinal. Menurut Riduan dan Akdon 2007 skala ordinal adalah skala yang didasarkan pada ranking diurutkan dari jenjang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya. Jawaban setiap instrumen akan dimulai dengan memberikan skor sebagai berikut: Tabel 3.5 Pemberian Skor Jawaban Pernyataan Skor Selalu 5 Sering 4 Kadang – Kadang 3 Hampir Tidak Pernah 2 Tidak Pernah 1 Sugiyono 2010, hlm. 99 Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS PERENCANAAN AUDIT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Sugiyono 2012:133 kriteria interpretasi skor berdasarkan jawaban responden dapat ditentukan sebagai berikut, :skor maksimum setiap kuisioner adalah 5 dan skor minimum adalah 1, atau berkisar antara 20 sampai 100, Kemudian jika digunakan persamaan: Jarak antar skor = − =16 Maka, jarak antara skor yang berdekatan adalah 16, sehingga dapat diperoleh kriteria sebagai berikut: Tabel 3.6 Interpretasi Skor Hasil Kategori 20 - 35,99 Tidak Efektif 36 - 51,99 Kurang Efektif 52 - 67,99 Cukup Efektif 68 - 83,99 Efektif 84 - 100 Sangat Efektif Interpretasi skor ini diperoleh dengan cara membandingkan skor item yang diperoleh berdasarkan jawaban responden dengan skor maksimal jawaban kemudian dikalikan 100. �� � �� = � � � � ��� � Skor item diperoleh dari hasil perkalian antara skala pertanyaan dengan jumlah responden yang menjawab pada nilai tersebut. Sementara skor tertinggi diperoleh dari jumlah nilai skala pertanyaan paling tinggi dikalikan dengan jumlah responden secara keseluruhan.

3.9 Pengujian Hipotesis