48
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode dan Desain Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan desain kausal. Metode penelitian ini diambil karena
berkesesuaian dengan tujuan penelitian yakni untuk menguji hubungan sebab akibat antara variabel sistem pengendalian mutu KAP variabel independen dan
variabel efektivitas perencanaan audit variabel dependen. Menurut Sugiyono 2011, hlm. 57 desain kausal adalah penelitian yang bertujuan untuk menguji
hubungan sebab akibat antara variabel independen variabel yang mempengaruhi dan variabel dependen variabel yang dipengaruhi.
Desain penelitian merupakan framework dari suatu penelitian. Desain penelitian yang baik akan menentukan keberhasilan serta kualitas dari sebuah
penelitian ilmiah. Secara umum ada dua pendekatan dalam penelitian ilmiah yaitu pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian ini, pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Dalam pengumpulan data, penelitian ini menggunakan data primer yang langsung diperoleh dari responden yang diteliti
dengan menggunakan metode surveikuisioner. Sebelumnya melakukan pengujian terhadap kuisioner dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Analisis
data dan pengujian hipotesis menggunakan koefisien korelasi Rank Spearman. Skala data yang digunakan adalah skala ordinal. Selanjutnya untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dengan koefisien determinasi.
3.2 Subjek dan Objek Penelitian
3.2.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil pada penelitian ini adalah kantor akuntan publik wilayah Bandung dan Cimahi, karena mengingat jumlah Kantor Akuntan
Publik KAP di Bandung dan Cimahi lebih banyak dibandingkan dengan daerah Jawa Barat lainnya, sehingga dianggap dapat memenuhi dan mewakili penelitian
ini. Selain itu juga KAP telah memiliki banyak klien, baik dari perusahaan besar maupun kecil, sehingga dapat memberikan gambaran bagaimana sistem
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
pengendalian mutu, dan efektivitas perencanaan audit di Kantor Akuntan Publik di Bandung dan Cimahi.
3.2.2 Objek Penelitian
Menurut Sugiyono 2012, hlm.13, objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang sesuatu hal
objektif, valid, dan reliabel tentang suatu hal variabel tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut maka objek penelitian atau variabel pada penelitian ini adalah
sistem pengendalian mutu, dan efektivitas perencanaan audit. Penelitian ini dilakukan di Kantor Akuntan Publik yang ada di wilayah Bandung. Pemilihan
objek penelitian tersebut didasari pada kenyataan bahwa Sistem Pengendalian Mutu merupakan salah satu faktor penentu penilaian pekerjaan atas suatu KAP,
apakah telah beroperasi sesuai dengan standar. Sedangkan efektivitas perencanaan audit adalah awal untuk melaksanakan tugas-tugas dalam perencanaan audit ke
tahap selanjutnya, karena perencanaan yang dilakukan dengan baik akan menghasilkan audit yang baik.
3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono 2012, hlm. 58 variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya. Variabel-variabel yang dipelajari pada penelitian ini dibagi
menjadi dua, yakni variable bebas dan variable terikat.
3.3.1 Variabel Bebas Independen
Menurut Sugiyono 2012, hlm. 59 variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen terikat. Variabel bebas atau variabel independen X pada penelitian ini adalah Sistem Pengendalian Mutu KAP, diukur dengan
menjabarkannya dalam dimensi dan indikator yang merupakan elemen sistem pengendalian mutu, sistem pengendalian mutu bagi KAP mensyaratkan bahwa
suatu KAP diharuskan untuk mentaati peraturan dan standar yang berlaku serta harus menggunakan kemahiran profesinya secara sungguh-sungguh dalam
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
memberikan jasanya sehingga KAP tersebut dapat memenuhi tanggung jawab profesinya, dimensinya dan indikator sebagai berikut.
SA 220. IAPI menyatakan bahwa: “Standar Pengendalian Mutu merupakan sistem, kebijakan, dan prosedur
pengendalian mutu yang merupakan tanggung jawab KAP untuk memberikan keyakinan memadai bahwa audit telah dilakukan dengan
mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, dan laporan audit yang diterbitkan telah sesuai dengan
kondisinya”
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Bebas
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Item Variabel
Independen: Sistem
Pengendalian Mutu KAP
X Sumber:
Arens. et. al. Auditing and
Assurance Services An
Integrated approach 14
th
Edition 2012, hlm.38
Tanggung jawab pimpinan KAP atas
pengendalian mutu Pelaksanaan pekerjaan yang
mematuhi standar profesi serta ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku Ordinal
1 Kepatuhan terhadap
kebijakan dan prosedur pengendalian mutu KAP
yang berlaku 2
Penerbitan laporan auditor yang sesuai dengan
kondisinya 3
Kemampuan tim perikatan untuk menyampaikan hal-hal
yang menjadi perhatiannya tanpa rasa takut terhadap hal
hal yang dapat merugikan dirinya
4
Fakta bahwa mutu merupakan hal yang esensial
dalam melaksanakan perikatan audit
5
Ketentuan etika yang relevan
Memperoleh informasi yang relevan dari KAP dan KAP
jejaring, untuk mengidentifikasi dan
mengevaluasi kondisi dan hubungan yang menciptakan
ancaman terhadap indepedensi
Ordinal
6
Mengevaluasi informasi tentang pelenggaran yang
teridentifikasi terhadap kebijakan dan prosedur
7
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
indepedensi KAP Melakukan tindakan yang
tepat untuk menghilangkan atau mengurangi ancaman
terhadap indepedensi 8
Penerimaan dan berkelanjutan dengan
klien dan perikatan audit
Integritas pemilik utama, manajemen inti, dan pihak
yang bertanggung jawab atas tata kelola entitas
Ordinal 9
Kompetensi tim perikatan untuk melaksanakan
perikatan audit dan kapabilitas yang diperlukan,
termasuk waktu dan sumber daya
10
Kemampuan KAP dan tim perikatan untuk mematuhi
ketentuan etika yang relevan 11
Hal signifikan yang timbul selama perikatan audit
periode kini atau periode lalu
12
Sumber daya manusia Pemahaman dan pengalaman
praktik atas perikatan audit dengan sifat dan
kompleksitas serupa melalui pelatihan dan partisipasi
yang tepat Ordinal
13
Pemahaman standar profesi serta ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku 14
Keahlian teknis, termasuk keahlian dalam bidang
teknologi informasi yang relevan
15 Keahlian tertentu dalam
bidang akuntansi atau audit 16
Pengetahuan industri yang relevan dengan bidang usaha
klien 17
Kemampuan menggunakan pertimbangan professional
18
Pelaksanaan perikatan Melakukan komunikasi yang
tepat dengan anggota tim perikatan yang lebih
berpengalaman Ordinal
19 Bertanggung jawab dalam
20
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
penelaahan yang sedang dilakukan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur penelaahan KAP
Konsultasi yang tepat telah dilakukan dan kesimpulan
yang ditarik telah didkumentasikan dan
diterapkan
21, 22, 23
Melaksanakan penelaahan pengendalian mutu audit
24
Pemantauan pengevaluasian secara terus
menerus terhadap sistem pengendalian mutu KAP
Ordinal 25
inspeksi periodik terhadap sejumlah perikatan yang
telah selesai dirancang 26
3.3.2 Variabel terikat dependen
Menurut Sugiyono 2012, hlm. 59 variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat variabel independen. Variabel terikat atau
variabel dependen Y pada penelitian ini adalah Efektivitas Perencanaan Audit. Menurut Husein Umar 2003, hlm. 73 Efektivitas adalah kemampuan
untuk memilih tujuan yang tepat. Manajer yang efektif memilih pekerjaan yang benar untuk dilaksanakan. Efektivitas berarti melakukan pekerjaan yang benar.
Efektivas perencanaan audit merupakan kemampuan auditor dalam melakukan suatu perancanaan audit untuk memperoleh hasil perencanaan unuk melanjutkan
ke tahap
selanjutnya. Efektivitas
perencanaan audit
diukur dengan
menjabarkannya dalam dimensi dan indikator, perencanaan awal merupakan langkah penting dalam melakukan pengauditan.
Agar lebih memudahkan untuk meneliti setiap variabel penelitian, maka penulis menjabarkannya dalam bentuk operasionalisasi variabel sebagai berikut.
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Terikat
Variabel Dimensi
Indikator Skala
Item Variabel
Dependen: Efektivitas
Perencanaan Audit Y
Sumber: Messier et.al, Auditing
and Assurance Sevice A
Systematic Approach Sixth
Edition 2008, hlm:145
Penerimaan klien baru dan
keberlanjuan klien yang sudah ada
Perusahaan akuntan publik harus menyelidiki calon klien sebelum
menerima perjanjian dengan klien. Ordinal
1 Perusahaan akuntan publik harus
mengevaluasi secara berkala apakah akan mempertahankan klien mereka
saat ini. 2
Membangun pemahaman
mengenai perjanjian dengan klien
Auditor harus membuat perjanjian tertulis dengan klien.
Ordinal 3
Auditor meminta bantuan auditor internal dari klien bagi klien yang
memiliki auditor internal dalam melakukan audit.
4
Komite audit bertanggung jawab dalam pelaporan keuangan dan proses
pengungkapan laporan tersebut.
5
Aktivitas pada perjanjian awal
Perusahaan akuntan publik menentukan persyaratan yang harus
dimiliki oleh anggota tim auditor untuk sebuah perjanjian audit.
Ordinal 6
Auditor bersifat independen dalam mengeluarkan pendapat terhadap klien
7
Menilai risiko bisnis klien dan
membangun materialitas
Auditor membatasi risiko audit pada tingkat neraca transaksi
Ordinal 8
Auditor mengevaluasi respon klien terhadap risiko bisnis dan memastikan
bahwa respon mereka telah dilaksanakan secara memadai
9
Merencanakan Audit Menilai kebutuhan spesialis
Ordinal 10
Menilai kemungkinan adanya tindakan illegal
11 Melakukan identifikasi pada pihak
terkait 12
Melakukan prosedur analisis awal 13
Mempertimbangkan penambahan layanan nilai tambah
14
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi Penelitian
Menurut Sugiyono 2012, hlm. 115 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objeksubjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Merujuk pada pengertian tersebut, maka populasi dari penelitian
ini adalah semua Kantor Akuntan Publik yang berada di Bandung dan Cimahi. Berdasarkan data yang terdapat pada Direktor KAP IAPI terdaftar
sebanyak 27 KAP yang ada di wilayah Bandung dan 3 KAP yang ada di wilayah Cimahi periode 2015. Adapun daftar KAP yang berada di Bandung dan Cimahi
adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Daftar Kantor Akuntan Publik KAP di Bandung dan Cimahi
BANDUNG No. Nama KAP
No. Nama KAP
1. KAP Abubakar Usman Rekan
Cabang 16
KAP Drs. Karel, Widyarta
2. KAP Achmad, Rasyid, Hisbullah
Jerry Cabang 17
KAP Koesbandijah, Beddy Samsi Setiasih
3. KAP AF. Rachman Soetjipto WS
18 KAP Drs. La Midjan Rekan
4. KAP Asep Rianita Manshur
Suharyono Cabang 19
KAP Jojo Sunarjo Rekan Cabang
5. KAP Drs. Joseph Munthe, MS
20 KAP Peddy HF Dasuki
6. KAP Dra. Yati Ruhiyati
21 KAP Drs. R. Hidayat Effendy
7. KAP Djoemarma, Wahyudin
Rekan 22
KAP Risman Arifin
8. KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto,
Dadang Ali Cabang 23
KAP Roebiandini Rekan
9. KAP Ekamasni, Bustaman Rekan
Cabang 24
KAP Drs. Ronald Haryanto
10. KAP Drs. Gunawan Sudradjat 25
KAP Sabar Rekan
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
11. KAP Dr. H.E.R. Suhardjadinata Rekan
26 KAP Drs. Sanusi Rekan
12. KAP Heliantono Rekan Cabang 27
KAP Sugiono Poulus, S.E., Ak., MBA 13
KAP Drs. Jajat Marjat 28
KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin, M.Sc. Rekan
CIMAHI
14 KAP Moch. Zainuddin, Sukmadi
Rekan 29
KAP Drs. Dadi Muchidin
15 KAP Drs. Atang Djaelani
30 KAP Drs. Dani Sudarsono Sumber: www.iapi.or.id
3.4.2 Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono 2012, hlm. 116 sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Teknik sampling adalah
merupakan teknik pengambilan sample. Untuk menentukan sample yang digunakan dalam penelitian terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan.
Dalam menentukan sample yang digunakan peneliti yaitu nonprobability sampling. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sample yang tidak
memberi peluangkesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sample Nazir, 2013, hlm 120. Teknik sample yang digunakan
dengan teknik convenience sampling. Menurut Sekaran 2009, hlm. 230 “Convenience sampling adalah desain pengambilan sample nonprobabilitas
dimana sample penelitian diperoleh dari anggota populasi yang dapat dengan mudah diakses oleh peneliti”
Berdasarkan pengertian di atas, maka sample yang penulis ambil adalah 13 KAP di Bandung dan 2 KAP di Cimahi.
Tabel 3.4 Daftar Sampel Penelitian
BANDUNG No. Nama KAP
No. Nama KAP
1. KAP AF. Rachman Soetjipto WS
2 KAP Drs. Karel, Widyarta dan Rekan
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
3 KAP Asep Rianita Manshur
Suharyono Cabang 4
KAP Koesbandijah, Beddy Samsi Setiasih
5 KAP Djoemarma, Wahyudin
Rekan 6
KAP Risman Arifin
7 KAP Doli, Bambang, Sulistiyanto,
Dadang Ali Cabang 8
KAP Dr. H.E.R. Suhardjadinata Rekan
9 KAP Roebiandini Rekan
10 KAP Drs. Ronald Haryanto
11 KAP Prof. Dr. H. Tb. Hasanuddin,
M.Sc. Rekan 12
KAP Drs. Sanusi Rekan
13 KAP Sabar Rekan
CIMAHI
14 KAP Moch. Zainuddin, Sukmadi
Rekan 15
KAP Drs. Atang Djaelani
Penulis mengambil 13 KAP di Bandung dan 2 di Cimahi sebagai sample karena KAP tersebut mudah diakses oleh peneliti dalam hal perizinan penelitian
maupun dalam perizinan penyebaran kuisioner. Responden penelitian ini adalah manajer atau supervisor yang mewakili
masing-masing KAP yang berada di Bandung dan Cimahi. Dengan pertimbangan mereka umumnya mewakili kondisi yang memiliki pengalaman dalam profesinya
yang dikaitkan dengan sistem pengendalian mutu KAP dan efektivitas perencanaan audit.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan data primer. Husein Umar 2003, hlm. 60 menyatakan bahwa data primer merupakan data
yang didapat dari sumber pertama, misalnya dari individu atau perseorangan, seperti hasil wawancara, pengisian kuisioner, atau bukti transaksi seperti tanda
bukti pembelian barang dan karcis parkir. Data ini semua merupakan data mentah yang kelak akan diproses untuk tujuan-
tujuan tertentu sesuai kebutuhan”.
Siti Nurrohmah, 2015 PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN MUTU KANTOR AKUNTAN PUBLIK TERHADAP EFEKTIVITAS
PERENCANAAN AUDIT
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Adapun cara – cara untuk mendapat memperoleh data dan informasi dalam
skripsi ini, penulis melakukan pengumpulan data dan dilengkapi oleh berbagai keterangan melalui Penelitian Lapangan Field Research.
Penelitian lapangan merupakan cara untuk memperoleh data primer yang secara langsung melibatkan pihak responden yang dijadikan sampel dalam
penelitian. Metode penelitian lapangan ini dapat dilaksanakan dengan cara: 1.
Penyebaran angket kuisioner Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
2. Dokumentasi
Penulis melakukan pengumpulan data dengan mempelajari dan menganalisa dokumen yang berkaitan dengan sistem pengendalian mutu
KAP dan perencanaan audit. 3.
Studi Kepustakaan Mempelajari literatur-literatur serta laporan-laporan yang menyajikan
informasi mengenai topik permasalahan yang diteliti.
3.6 Instrumen Penelitian