Populasi dan Sampel Instrumen Penelitian

Anggriani R Sari, 2014 Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan. Fungsi analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang diperoleh dan menganalisanya agar dapat diambil suatu kesimpulan terhadap proses yang diamati. Dengan metode deskriptif tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh konteks kalimat yang digunakan untuk memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Dalam teknik pengolahan data, peneliti menggunakan statistic non-parametic yaitu dengan teknik Uji Wilxocon. Statistic non-parametik adalah yang berhubungan dengan data yang berbentuk ranking dan data kuantitatif yang tidak berdistribusi normal. Statistic ini juga sering disebut dengan statistic bebas distribusi. Sedangkan Uji Wilcoxon dari program SPSS untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua sampel dependen yang berpasangan atau berkaitan. Uji Wilcoxon berfungsi untuk menguji perbedaan antara data berpasangan, menguji komparasi antara dua pengamatan dan mengetahui efektivitas suatu perlakuan. Untuk penelitian ini, dengan menggunakan Uji Wilcoxon akan didapatkan perbedaan, bagaimanakah komparasinya dan efektivitas antara tes yang tidak memakai konteks kalimat dengan yang menggunakan konteks kalimat. Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memberikan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo.

3.2. Populasi dan Sampel

3.2.1. Populasi

Anggriani R Sari, 2014 Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian Arikunto, 2010: 173. Subjek penelitian bisa bersumber dari manusia ataupun bukan manusia Sutedi, 2009: 147. Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitiannya adalah mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI.

3.2.2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling atau penyampelan purposif yaitu pengambilan sampel didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri dengan maksud dan tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah Sutedi, 2009: 181. Oleh karena itu peneliti mengambil 25 orang mahasiswa kelas A tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI sebagai sampel penelitiannya.

3.3. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan mengukur variabel yang diteliti Sugiyono, 2003: 105. Hampir sama dengan pengertian sebelumnya, Sutedi 2009: 155 mengatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian. Secara garis besar, instrument penelitian digolongkan menjadi dua, yaitu berbentuk tes dan berbentuk non-tes. Instrument yang berbentuk tes terdiri dari tes tulisan, tes lisan dan tes tindakan; sedangkan yang berbentuk non-tes terdiri dari angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, skala,dan sebagainya. Penelitian ini akan menggunakan instrument yang berbentuk tes dan juga angket. Anggriani R Sari, 2014 Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.1. Tes

Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu Sutedi, 2009:157. Sudjianto 2010:158-159 menjelaskan bentuk tes dapat dibagi menjadi dua yaitu tes subyektif dimana penilaiannya berdasarkan pada keputusan atau pertimbangan pribadi tes esai atau mengarang dan tes obyektif yaitu tes yang menentukan suatu jawaban benar atau salah secara obyektif tidak berdasarkan pada keputusan penilai. Ada beberapa model tes yang termasuk dalam tes obyektif diantaranya tes betul-salah shingihou, pilihan ganda sentakuhou, menjodohkan kumiawasehou, menyusun kata narabekaeshiki, dan lain-lain. Untuk penelitian ini akan digunakan dua kali tes yang masing-masingnya terdiri dari 25 butir soal yang terbagi atas dua jenis tes yaitu menjodohkan dan pilihan berganda. Kedua tes itu dilakukan secara berurutan dimana tes pertama menggunakan soal-soal yang didalamnya tidak ada konteks kalimat dan hanya berupa giongo gitaigo-nya saja. Tes yang kedua dengan menggunakan soal yang disertai dengan konteks kalimat sebagai bagian yang diharapkan akan bisa mempermudah mahasiswa untuk memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo yang muncul pada soal. Tes ini berisi dua jenis tes yang berbeda yaitu menjodohkan yang berjumlah 13 soal dan pilihan ganda yang berjumlah 12 soal. Tes menjodohkan ini digunakan untuk memperkirakan makna dari giongo gitaigo yang muncul. Sedangkan tes pilihan berganda digunakan untuk memperkirakan penggunaan giongo gitaigo. Anggriani R Sari, 2014 Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2. Angket

Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden. Sugiyono 2003 menjelaskan bahwa angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Setelah melakukan tes, peneliti akan kembali memberikan angket sebanyak 7 soal kepada objek penelitian untuk mengetahui tanggapan mengenai bagaimana pengaruh penggunaan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Apakah mereka merasa dengan adanya konteks kalimat akan mempermudah mereka dalam mengira-ngira makna dan penggunaan giongo gitaigo.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI SHITAGATTE, DAKARA DAN SOREDE DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG : Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015.

7 15 34

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN ~ TAME NI DAN ~YOU NI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG : Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Tingkat III dan IV Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni UPI Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 1 32

PENGARUH PENGUASAAN HURUF KANJI TERHADAP PEMAHAMAN TEKS DOKKAI (PENELITIAN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI).

10 34 32

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN): Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.

6 11 39

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA TINGKAT III DALAM MEMAHAMI GIONGO DAN GITAIGO DALAM MANGA SUPER MARIO JILID 21 : Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indon

3 16 86

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN SETTOUGO FU- DAN MU- DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG: Pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2012/2013.

1 3 43

PENGARUH KONTEKS KALIMAT TERHADAP KEMAMPUAN MEMPERKIRAKAN MAKNA KANJI YANG TIDAK DIKETAHUI : Penelitian Terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Upi Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 0 33

ANALISIS KEMAMPUAN PEMBELAJAR BAHASA JEPANG DALAM PENGGUNAAN KAKUJOSHI “NO” : Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 53

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FILM BISU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS (SAKUBUN) MAHASISWA TINGKAT II JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI.

3 9 29

PENGARUH KONTEKS KALIMAT DALAM MEMPERKIRAKAN MAKNA DAN PENGGUNAAN GIONGO GITAIGO : Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI - repository UPI S JEP 0909038 Title

0 0 3