PENGARUH KONTEKS KALIMAT DALAM MEMPERKIRAKAN MAKNA DAN PENGGUNAAN GIONGO GITAIGO : Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI.

(1)

PENGARUH KONTEKS KALIMAT DALAM MEMPERKIRAKAN MAKNA DAN PENGGUNAAN GIONGO GITAIGO

(Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang

Oleh Anggriani R Sari

0909038

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG


(2)

Pengaruh Konteks Kalimat dalam

Memperkirakan Makna dan Penggunaan

Giongo Gitaigo

(Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan

Pendidikan Bahasa Jepang UPI)

Oleh Anggriani R Sari

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni

© Anggriani R Sari 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Pengaruh Konteks Kalimat dalam Memperkirakan Makna dan Penggunaan Giongo Gitaigo (Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI)

Nama : Anggriani R Sari NIM : 0909038

SK Dekan No :

Disetujui dan Disahkan Oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Dianni Risda, S. Pd., M. Ed. Dra. Melia Dewi J., M. Hum., M. Pd. NIP. 197105261998032002 NIP. 196105061987032001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang,

Dra. Neneng Sudjiati, M. Hum. NIP. 196011081986012001


(4)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN...i

ABSTRAK ...ii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI...xii

DAFTAR TABEL ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ...1

1.2.Rumusan dan Batasan Masalah ...3

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian ...4

1.4.Definisi Operasional ...5

1.5.Metode Penelitian ...6

1.6.Sistematika Penulisan ...8

BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Kalimat dan Konteks Kalimat ...10

2.1.1. Unsur-Unsur Pembentuk Kalimat dalam Bahasa Jepang………...11


(5)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.3. Konteks Kalimat……….12

2.2.Fukushi (Adverbia) ...13

2.2.1. Pengertian………...13

2.2.2. Jenis Fukushi………..13

2.2.3. Onomatope……….13

2.3.Giongo Gitaigo ...14

2.3.1. Definisi Giongo Gitaigo...14

2.3.2. Klasifikasi Giongo Gitaigo……….16

2.3.3. Penggunaan Giongo Gitaigo………...35

2.3.4. Perubahan Jenis Kata Giongo Gitaigo………37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Metode Penelitian ...44

3.2.Populasi dan Sampel ...45

3.2.1. Populasi ……….…….45

3.2.2. Sampel……….…45

3.3.Instrumen Penelitian ...46

3.3.1. Tes………...46

3.3.2. Angket……….……47

3.4.Teknik Pengumpulan Data ...48

3.5.Teknik Pengolahan Data ...49

3.5.1. Analisis Data Tes……….………....49


(6)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.3. Menghitung Pengolahan Data Angket………51

3.6.Kisi – Kisi Soal ...52

3.6.1. Soal Tes………...54

3.6.2. Soal Angket……….…55

3.6.3. Alasan Pemakaian Giongo Gitaigo pada Soal Tes………..56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Penghitungan Hasil Tes dengan Statistika Sederhana ...57

4.2.Pengolahan Hasil Tes dengan Uji Wilcoxon ...62

4.3.Pengolahan Data Angket ...66

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1.Kesimpulan ...73

5.2.Rekomendasi ...75

DAFTAR PUSTAKA ...


(7)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGARUH KONTEKS KALIMAT DALAM MEMPERKIRAKAN MAKNA DAN PENGGUNAAN GIONGO GITAIGO

(Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI)

Anggriani R Sari 0909038

Giongo gitaigo merupakan salah satu kajian fukushi (kata keterangan) yang menjadi bagian penting dalam bahasa Jepang. Kajian ini merupakan salah satu bahan pembelajaran yang sulit untuk dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang karena tidak adanya kajian seperti ini pada bahasa Indonesia. Oleh karena itu, dalam pembelajarannya dibutuhkan cara pembelajaran yang dapat mempermudah pembelajar dalam mengerti istilah-istilah giongo gitaigo yaitu salah satunya dengan menggunakan konteks kalimat.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana hasil dari tes yang tidak menggunakan dan yang menggunakan konteks kalimat. Setelah itu mengetahui adakah pengaruh dari konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Lalu mengetahui tanggapan responden pada saat menggunakan konteks kalimat dan tidak menggunakan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan menggunakan teknik Uji Wilcoxon. Sampel dari penelitian ini adalah mahasiswa tingkat III jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI sebanyak 25 orang. Instrument penelitian ini ini menggunakan tes sebanyak 25 soal yang terbagi dari soal menjodohkan dan pilihan berganda juga angket sebanyak 7 soal.

Dari hasil tes diketahui bahwa ternyata nilai rata-rata pembelajar meningkat dari nilai 37,44 menjadi 73,68. Lalu dengan menggunakan uji Wilcoxon didapatkan angka probabilitas sebesar 0.000 yang lebih kecil dibandingkan tingkat signifikan sebesar 0.050, menunjukkan bahwa ternyata ada pengaruh dari konteks kalimat. Selain itu, dari hasil angket juga diketahui bahwa bagi pembelajar, konteks kalimat dianggap mempermudah mereka dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo.


(8)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

THE EFFECT IN SENTENCE CONTEXT IN ESTIMATING THE MEANING AND THE USE OF GIONGO GITAIGO

(Research on third year students majoring in Japanese Language Education UPI) Anggriani R Sari

0909038

giongo gitaigois a part of Fukushi (adverb) that becomes an important part in Japanese language. This study is one of the learning materials that are difficult to learn for Japanese language learner because in Indonesia there aren’t any studies concerning that. Therefore, the learning method is required to facilitate learners in understanding the terms of giongo gitaigo and one of those is using sentence context.

The purpose of this study was to determine how the results of tests that do not use and using sentence context.Once it knows is there any influence from sentence context in estimating the meaning and the use of Giongo gitaigo. And to know the opinion from respondents about using and not using sentence context in learning giongo gitaigo.

This study uses descriptive analysis using the Wilcoxon test techniques.The sample of this study is the third year students majoring in Japanese Language Education UPI as many as 25 people.The research instrument was a test of 25 questions that are divided to matching Q&A, multiple-choices and 7 questionnaires.

From the test results it is known that the average value of the learners increased from 37.44 to 73.68.Then by using the Wilcoxon, test probabilities is 0,000 that makes it lesser than the significant level of 0.050, which means that there was the influence in using sentence context.In addition, the results of the questionnaires are also known that for learners, using sentence context is considered easier for them to estimate the meaning and the use of Giongo gitaigo.


(9)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan situs internet dokuliah.blogspot.com/2014/03/11-bahasa-nasional-yang-paling-sulit.html?m=1, didapatkan artikel yang dirilis oleh United Nations Educayional Scientific and Cultural Organization yang menyebutkan bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa nasional yang paling sulit dipelajari dan berada pada peringkat 5 dari 10 bahasa yang paling sulit dipelajari. Dituliskan bahwa “salah satu alasan utama yang membuat bahasa Jepang sulit adalah kode yang dituliskan berbeda dari kode yang diucapkan. Selain itu, Jepang memiliki sistem tata bahasa yang luas untuk mengekspresikan kesopananan formalitas”.

Dan dalam situs jlmc-indonesia.com dipaparkan berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Japan Fondation (JF) dalam kurun waktu Juli 2012 – Maret 2013 menunjukkan pembelajar bahasa Jepang di Indonesia naik dari peringkat 3 menjadi peringkat 2 untuk pembelajar bahasa Jepang terbanyak di dunia.

Dari data diatas bisa kita simpulkan bahwa walaupun menjadi salah satu bahasa yang tersulit didunia, tapi bahasa Jepang tetap menjadi salah satu pembelajaran yang diminati di Indonesia. Banyak hal yang membuat bahasa Jepang menjadi diminati untuk dipelajari. Dilihat dari sisi linguistiknya bahasa Jepang memanglah memiliki banyak perbedaan dengan bahasa Indonesia, baik dari struktur kalimat, gejala bahasa dan adanya


(10)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tingkat kesopanan dalam kalimat bahasa Jepang. Tapi ternyata hal-hal tersebut juga menjadi alasan mengapa bahasa Jepang diminati di Indonesia.

Dalam linguistik bahasa Jepang, ada yang disebut dengan goi. Goi yang berarti kosakata adalah salah satu aspek yang harus diperhatikan dan dikuasai agar menunjang kelancaran berkomunikasi dengan bahasa Jepang baik berupa tulisan maupun lisan. (Sudjianto, 2004 : 97). Goi terdiri dari berbagai jenis, yaitu ada yang disebut dengan wago, gairigo, dan konshugo. Selain itu ada juga diantaranya doo’on igigo, rugigo, dan onomatope. Dari beberapa hal diatas, onomatope merupakan salah satu kajian goi yang menarik untuk dipelajari oleh pembelajar bahasa Jepang.

Onomatope mencakup giongo dan gitaigo. Dalam “Giongo Gitaigo History”, Yamaguchi mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 1200 giongo dan gitaigo dalam bahasa Jepang. Shiego dan Junko (1989: 9-89) mengelompokkan giongo dan gitaigo atas beberapa bagian, yaitu: suara binatang, bunyi atau keadaan fenomena alam, bunyi benda, pergerakan benda, keadaan dan sifat benda, bunyi atau suara manusia dan kegiatannya, gejala fisik manusia, kondisi kesehatan manusia, situasi ada atau tidaknya orang, keadaan, kondisi psikologis dan indra manusia.

Selain itu, dalam mempelajari bahasa Jepang, khususnya dalam mempelajari giongo dan gitaigo, para pembelajar bahasa Jepang di Indonesia sering kali salah dalam mengartikan maksud dari giongo gitaigo bila hanya memunculkan giongo gitaigo saja. Sepertinya akan terasa lebih mudah jika giongo gitaigo tersebut dijelaskan kepada pembelajar bahasa Jepang dengan menggunakan konteks kalimat dan sehingga pemahaman terhadap giongo gitaigo lebih mudah ditangkap oleh otak.


(11)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menyadari hal tersebut, peneliti ingin mencari tahu apakah ada hubungan antara penggunaan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo atau tidak. Apakah giongo gitaigo yang memakai konteks kalimat akan mempermudah pembelajar bahasa Jepang dalam memahami makna dan penggunaan dari giongo gitaigo tersebut atau tidak.

Untuk penelitian ini, penulis akan mengambil sumber data mengenai giongo gitaigo yang muncul dalam buku-buku pengantar perkuliahan bahasa Jepang tingkat III. Lalu dari giongo gitaigo yang muncul dari buku-buku tersebut penulis akan merangkumnya menjadi bahan untuk penelitian yang akan diujikan pada mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI. Penulis juga akan mengaplikasikan penelitian terhadap mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI karena dianggap bahwa mahasiswa tingkat III sudah mendapatkan materi mengenai giongo gitaigo dalam mata kuliah linguistik maupun mata kuliah bahasa Jepang.

Dilandasi dengan alasan-alasan diatas, penulis akan mengambil penelitian dengan judul Pengaruh Konteks Kalimat dalam Memperkirakan Makna dan Penggunaan Giongo Gitaigo (Penelitian Terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI)

1.2. Rumusan dan Batasan Masalah

Pada penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah hasil tes memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo dari mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI


(12)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang tidak menggunakan konteks kalimat dan yang menggunakan konteks kalimat?

2. Adakah pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo bagi mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI ?

3. Bagaimanakah tanggapan mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI pada saat menggunakan konteks kalimat dan tidak menggunakan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo?

Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Penulis akan mencari bagaimanakah perbedaan hasil tes yang tidak menggunakan konteks kalimat dengan tes yang menggunakan konteks kalimat dengan penghitungan rumus statistika.

2. Penulis akan meneliti apakah ada pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo kepada 25 mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI dengan teknik Uji Wilcoxon. 3. Penelitian ini hanya mengambil 25 contoh giongo gitaigo yang muncul pada

buku-buku pengantar pembelajaran bahasa Jepang untuk tingkat III.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil tes memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo pada mahasiswa tingkat III Jurusan pendidikan Bahasa Jepang UPI


(13)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang tidak menggunakan konteks kalimat dan yang menggunakan konteks kalimat.

2. Untuk mengetahui adakah pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo berdasarkan Uji Wilcoxon.

3. Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI pada saat menggunakan konteks kalimat dan tidak menggunakan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Manfaat dari penelitian ini antara lain:

1. Dapat mengetahui adanya pengaruh untuk menggunakan konteks kalimat dalam memperkirakan giongo gitaigo.

2. Dapat dijadikan salah satu cara alternatif untuk lebih memahami makna dan penggunaan giongo gitaigo dengan konteks kalimat bagi pembelajar bahasa Jepang.

3. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat untuk perkembangan cara belajar giongo gitaigo bagi pembelajar bahasa Jepang. 4. Sebagai bahan referensi untuk bahan penelitian berikutnya.

1.4. Definisi Operasional 1. Konteks Kalimat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, konteks diartikan sebagai bagian dari suatu uraian atau kalimat yang dapat mendukung atau menambah kejelasan makna. Konteks adalah benda atau hal yang berada bersama teks dan menjadi lingkungan atau situasi penggunaan bahasa.


(14)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengaruh

Pengaruh adalah hubungan atau korelasi atau ketergantungan atau deviasi antara variabel yang satu dengan yang lainnya atau variabel pengaruh terhadap variabel pengaruh lainnya (Sukardi dalam Riyani 2012)

3. Onomatope / giongo /gitaigo

Istilah onomotope berasal dari bahasa Yunani yang berarti sekelompok kata yang menirukan bunyi-bunyi dari sumber yang digambarkannya. Bunyi-bunyi ini mencakup antara lain suara hewan, sura-suara lain, tetapi juga suara-suara manusia yang bukan merupakan kata, seperti suara orang tertawa.

Giseigo / giongo yang merupakan kata-kata yang menyatakan suara makhluk hidup atau bunyi yang keluar dari benda mati, Ogawa Yoshio (1989 : 302). Berasal dari kata-kata yang menunjukkan bunyi atau suara dengan cara meniru bunyi yang keluar dari benda, sura manusia dan sebagainya. Contoh penggunaan giongo dalam kalimat misalnya:

i. 田中さ は廊下 バタバタ走って 注意さ た

Tanaka-san wa rouka wo batabata hashitte, shuui sareta.

Tanaka disuruh untuk berhati-hati karena berlari terburu-buru di koridor.

ii. 誰 ア ン ンたたいてい

Dareka ga soa wo tonton tataiteiru? Siapakah yang sedang memukul pintu?

Gitaigo yang merupakan kata-kata yang mengungkapkan aktifitas, keadaan dan kondisi. Contoh penggunaan gitaigo dalam kalimat misalnya:


(15)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

iii. 野菜 さっといため

Yasai wo satto itameru. Menumis sayur dengan cepat.

1.5. Metodologi Penelitian 1. Metode penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode deskriptif, yaitu metode yang membicarakan beberapa kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan jalan mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan dan menginterpretasikannya. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dimana mencari hasil dari tes yang tidak menggunakan dan menggunakan konteks kalimat. Dan teknik yang digunakan adalah teknik Uji Wilxocon untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan antara dua objek yang sama dengan perlakuan yang berbeda yang dapat mempengaruhi objek.

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Penelitian ini mengambil populasi yaitu mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI.

Sampel adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti (Arikunto, 2010: 173). Sampel diambil dengan menggunakan teknik penyampelan purposif (purposive sampling) yaitu pengambilan sampel didasarkan atas pertimbangan


(16)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti itu sendiri. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa kelas A tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI yang berjumlah 25 orang.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah : a) Tes

Tes merupakan alat yang digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah satu satuan program pengajaran tertentu (Sutedi, 2009: 126). Tes ini terdiri dari 25 soal dan dipergunakan dua kali dimana tes pertama tidak menggunakan konteks kalimat dan tes kedua menggunakan konteks kalimat. Soal tes terdiri dari soal menjodohkan dan pilihan berganda.

b) Angket

Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden (Sutedi 2009: 133).

Angket digunakan untuk mengetahui respon dan tanggapan mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI mengenai pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo.

4. Teknik Pengolahan Data

a) Pengolahan Data Tes

Pengolahan data tes dalam penelitian ini menggunakan dua kali tes. Setelah didapatkan hasil dari kedua tes tersebut, maka peneliti


(17)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan mengolah hasil tersebut dan memasukkannya kedalam tabel yang akan diolah dengan Uji Wolxocon pada program SPSS.

b) Pengolahan Data Angket

Pengolahan data angket pada penelitian ini, peneliti menganalisis hasil angket sesuai dengan jawaban yang diberikan responden dan dihitung sesuai dengan rumus lalu dipresentasikan.

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk menggambarkan pembahasan penelitian secara keseluruhan, penulis merencanakan sistematika pembahasan sebagai berikut:

1) BAB I PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan ini akan diuraikan tentang latar belakang masalah penelitian ini, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika pembahasannya.

2) BAB II LANDASAN TEORITIS

Pada bab ini akan diuraikan mengenai teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo (penelitian terhadap mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI).

3) BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini, penulis akan menguraikan tentang metode yang digunakan dan teknik pengumpulan juga pengolahan data dari jawaban soal mengenai giongo


(18)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

gitaigo yang telah dikumpulkan dari mahasiswa tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI.

4) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini kan membahas mengenai bagaimanakah hasil dan tes yang diberikan peneliti dan adakah pengaruh konteks kalimat yang sudah diberikan dalam soal-soal giongo gitaigo yang tidak menggunakan konteks kalimat dengan yang menggunakan konteks kalimat.

5) BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian yang telah didapat beserta dengan rekomendasinya.


(19)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Dalam buku Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang (Sutedi, 2009: 53) menjelaskan bahwa metode adalah cara yang harus dilakanakan dan teknik adalah cara melaksanakan metode; sedangkan instrument adalah alat yang digunakan. Dalam kegiatan penelitian metode dapat diartikan sebagai cara atau prosedur yang harus ditempuh untuk menjawab masalah penelitian.

Selain itu, Sudjianto (2010: 97-98) menjelaskan bahwa metode merupakan rencana penyajian bahan yang menyeluruh dengan urutan yang sistematis berdasarkan pendekatan tertentu. Jos Daniel Parera juga menyebutkan bahwa metode adalah suatu rancangan menyeluruh untuk menyajikan secara teratur bahan-bahan bahasa, tidak ada bagian-bagiannya yang saling bertentangan, dan semuanya berdasarkan pada asumsi pendekatan (Parera, 1997:42 dalam Sudjianto, 2010: 98)

Untuk penelitian Pengaruh Konteks Kalimat dalam Memperkirakan Makna dan Penggunaan Giongo Gitaigo (Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI), peneliti akan menggunakan metode penelitian deskriptif dan pendekatan kuantitatif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk menjabarkan fenomena yang terjadi saat ini dengan prosedur ilmiah untuk menjawab permasalahan secara actual (Dedi Sutedi 2011: 58). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan eksplorasi,


(20)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menggambarkan dengan tujuan untuk dapat menerangkan dan memprediksi terhadap suatu gejala yang berlaku atas dasar data yang diperoleh di lapangan.

Fungsi analisis deskriptif untuk memberikan gambaran umum tentang data yang telah diperoleh. Gambaran umum ini bisa menjadi acuan untuk melihat karakteristik data yang diperoleh dan menganalisanya agar dapat diambil suatu kesimpulan terhadap proses yang diamati. Dengan metode deskriptif tersebut diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai pengaruh konteks kalimat yang digunakan untuk memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo.

Dalam teknik pengolahan data, peneliti menggunakan statistic non-parametic yaitu dengan teknik Uji Wilxocon. Statistic non-parametik adalah yang berhubungan dengan data yang berbentuk ranking dan data kuantitatif yang tidak berdistribusi normal. Statistic ini juga sering disebut dengan statistic bebas distribusi.

Sedangkan Uji Wilcoxon dari program SPSS untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara dua sampel dependen yang berpasangan atau berkaitan. Uji Wilcoxon berfungsi untuk menguji perbedaan antara data berpasangan, menguji komparasi antara dua pengamatan dan mengetahui efektivitas suatu perlakuan. Untuk penelitian ini, dengan menggunakan Uji Wilcoxon akan didapatkan perbedaan, bagaimanakah komparasinya dan efektivitas antara tes yang tidak memakai konteks kalimat dengan yang menggunakan konteks kalimat. Perlakuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah memberikan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo.

3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi


(21)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Subjek penelitian bisa bersumber dari manusia ataupun bukan manusia (Sutedi, 2009: 147). Dalam penelitian ini, yang menjadi subjek penelitiannya adalah mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI.

3.2.2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian atau mewakili populasi yang diteliti. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik purposive sampling atau penyampelan purposif yaitu pengambilan sampel didasarkan atas pertimbangan peneliti itu sendiri dengan maksud dan tujuan tertentu yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah (Sutedi, 2009: 181). Oleh karena itu peneliti mengambil 25 orang mahasiswa kelas A tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI sebagai sampel penelitiannya.

3.3. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dan mengukur variabel yang diteliti (Sugiyono, 2003: 105). Hampir sama dengan pengertian sebelumnya, Sutedi (2009: 155) mengatakan bahwa instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan atau menyediakan berbagai data yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.

Secara garis besar, instrument penelitian digolongkan menjadi dua, yaitu berbentuk tes dan berbentuk non-tes. Instrument yang berbentuk tes terdiri dari tes tulisan, tes lisan dan tes tindakan; sedangkan yang berbentuk non-tes terdiri dari angket, pedoman observasi, pedoman wawancara, skala,dan sebagainya. Penelitian ini akan menggunakan instrument yang berbentuk tes dan juga angket.


(22)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.1. Tes

Tes merupakan alat ukur yang biasanya digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa setelah selesai satu satuan program pengajaran tertentu (Sutedi, 2009:157). Sudjianto (2010:158-159) menjelaskan bentuk tes dapat dibagi menjadi dua yaitu tes subyektif dimana penilaiannya berdasarkan pada keputusan atau pertimbangan pribadi (tes esai atau mengarang) dan tes obyektif yaitu tes yang menentukan suatu jawaban benar atau salah secara obyektif tidak berdasarkan pada keputusan penilai.

Ada beberapa model tes yang termasuk dalam tes obyektif diantaranya tes betul-salah (shingihou), pilihan ganda (sentakuhou), menjodohkan (kumiawasehou), menyusun kata (narabekaeshiki), dan lain-lain. Untuk penelitian ini akan digunakan dua kali tes yang masing-masingnya terdiri dari 25 butir soal yang terbagi atas dua jenis tes yaitu menjodohkan dan pilihan berganda.

Kedua tes itu dilakukan secara berurutan dimana tes pertama menggunakan soal-soal yang didalamnya tidak ada konteks kalimat dan hanya berupa giongo gitaigo-nya saja. Tes yang kedua dengan menggunakan soal yang disertai dengan konteks kalimat sebagai bagian yang diharapkan akan bisa mempermudah mahasiswa untuk memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo yang muncul pada soal. Tes ini berisi dua jenis tes yang berbeda yaitu menjodohkan yang berjumlah 13 soal dan pilihan ganda yang berjumlah 12 soal. Tes menjodohkan ini digunakan untuk memperkirakan makna dari giongo gitaigo yang muncul. Sedangkan tes pilihan berganda digunakan untuk memperkirakan penggunaan giongo gitaigo.


(23)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.3.2. Angket

Angket merupakan salah satu instrumen pengumpul data penelitian yang diberikan kepada responden. Sugiyono (2003) menjelaskan bahwa angket adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan member seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk menjawabnya.

Setelah melakukan tes, peneliti akan kembali memberikan angket sebanyak 7 soal kepada objek penelitian untuk mengetahui tanggapan mengenai bagaimana pengaruh penggunaan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Apakah mereka merasa dengan adanya konteks kalimat akan mempermudah mereka dalam mengira-ngira makna dan penggunaan giongo gitaigo.

3.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data pada penelitian ini, peneliti akan melakukan beberapa tahapan prosedur penelitian, diantaranya:

1. Menentukan populasi dan sampel penelitian

2. Mengumpulkan teori-teori yang mendukung penelitian dari buku-buku bahasa Jepang yang berhubungan dengan giongo gitaigo.

3. Mengumpulkan kalimat-kalimat yang memiliki unsur giongo gitaigo dari buku-buku pengantar pembelajaran bahasa Jepang pada tingkat III baik semester satu dan dua untuk dijadikan soal tes.

4. Melakukan uji judgment expert dengan pertimbangan dari dosen Pendidikan Bahasa Jepang UPI atau pihak yang berkompeten.


(24)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

6. Menyusun instrument penelitian yang akan dipergunakan dalam penelitian 7. Melakukan judgment instrument dengan penimbangan dosen Pendidikan

Bahasa Jepang UPI

8. Merevisi hasil judgment instrument.

3.5. Teknik Pengolahan Data 3.5.1. Analisis Data Tes

1) Memeriksa dan memberikan skor pada hasil tes dengan menggunakan standar 100 dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

X : nilai

Sk. Aktual : skor yang diperoleh siswa

Sk. Ideal : skor jika jawaban benar semua (100%) 2) Membuat tabel distribusi hasil tes

3) Menentukan nilai rata-rata dari skor keseluruhan dengan menggunakan rumus:

Keterangan:

M : Nilai rata-rata

X : Jumlah nilai seluruhnya N : jumlah responden


(25)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Menginterpretasikan hasil tes dengan menggunakan standar penilaian UPI, yaitu:

Tabel 3.1

Standar Penilaian UPI

Angka Keterangan

86 – 100 Baik sekali

76 – 85 Baik

66 – 75 Cukup

56 – 65 Kurang

46 – 55 Kurang sekali

36 – 45 Gagal

5) Membuat tabel persiapan pengolahan data yang akan dihitung dengan teknik Uji Wilxocon menggunakan program SPSS untuk melihat perbedaan pada hasil tes yang tidak menggunakan dan menggunakan tes.

6) Membuat Uji hipotesis yaitu:

a) H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan diantara dua perlakuan) b) H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan antara dua perlakuan)

Dengan d adalah selisih nilai antara dua perlakuan


(26)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menganalisis hasil tes dengan menggunakan teknik Uji Wilxocon, digunakan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Masukkan data hasil tes yang tidak menggunakan dan yang menggunakan konteks kalimat pada program SPSS

2. Klik Analyze => Nonparametic test => 2 related samples

3. Aktifkan penghitungan dengan Uji Wilxocon dan masukkan variable yang akan diuji

4. Klik OK dan lihat hasil yang muncul

a) Negative Ranks: jumlah responden yang hasil tes dengan menggunakan konteks kalimatnya lebih kecil dibanding dengan yang tanpa menggunakan kalimat.

b) Positive Ranks: jumlah responden yang hasil tes dengan menggunakan konteks kalimatnya lebih besar dibanding dengan yang tanpa menggunakan kalimat.

c) Ties : jumlah responden yang hasil tes dengan menggunakan konteks kalimatnya sama dengan yang tanpa menggunakan kalimat.

d) Total : jumlah responden e) Z : hasil perhitungan data f) Asymp. Sig. (2-tailed) : angka probabilitas

5. Menafsirkan hasil Uji Wilcoxon membandingkan angka probabilitas dengan tingkat signifikan (α) yang besarnya 0,05. Jika angka probabilitas < nilai α maka H0 ditolak.


(27)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.3. Menghitung Pengolahan Data Angket

Untuk mengolah data angket menggunakan cara: 1) Setiap jawaban dari angket dijumlahkan 2) Membuat frekuensi jawaban

3) Menghitung presentase frekuensi dari tiap jawabannya dengan rumus:

Dimana P: Presentase frekuensi dari tiap jawaban f: Frekuensi dari setiap jawaban

N: jumlah responden 4) Membuat tabel persentase jawaban 5) Menafsirkan data angket

3.6. Kisi - Kisi Soal

Untuk soal yang akan dipergunakan peneliti dalam mengambil data dari responden, akan menggunakan 25 giongo gitaigo yang muncul dalam buku-buku pengantar bahasa Jepang untuk tingkat III, diantaranya adalah:

Tabel 3.2

Daftar Giongo yang Dipergunakan

No 擬音語 意味


(28)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ringan

Tua dan tak terpakai karena sering digunakan メチャ チャ Rusak atau berantakan, tidak dalam keadaan

normal

Memberikan cahaya yang terang, bercahaya dari benda yang mengilat

Merasa benar-benar kekeringan

Gugup karena melihat kondisi yang berbahaya Kebingungan dan membuang waktu karena tidak

mengetahui bagaimana cara untuk pergi kesuatu tempat atau melakukan sesuatu

ニ ニ Tersenyum

ウ ウ Tidak putus-putus menyuarakan keluhan Tertawa terbahak-bahak tak terkendali タ タ Suara atau penampilan dari dua benda keras yang

saling berbenturan

タ タ Suara atau penampilan dari air atau benda cair yang terus menerus menetes

ア ア Suara atau penampilan dari hujan deras Suara atau penampilan saat sedang menyobek

Menggosok dengan penuh semangat Terus berputar


(29)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Isak tangis dari wanita atau anak kecil Suara atau penampilan dari sesuatu yang

bergelembung

Sesuatu yang terpisah-pisah dari benda yang dulunya utuh

Tabel 3.3

Daftar gitaigo yang dipergunakan

No 擬態語 意味

っと Secara ringkas, secara kasar, sepintas lalu ほっと Perasaan lega setelah kekhawatiran menghilang

っ と Membuat keputusan dengan cepat terhadap sesuatu dan bertindak dengan cepat dan efisien ち と Menyocokkan peraturan secara sempurna tanpa

ada keraguan

っと Berkonsentrasi terhadap suatu hal; tidak bergerak

ぐっ り Tidur pulas

Adapun rincian buku-buku pengantar bahasa Jepang untuk tingkat III yang digunakan sebagai sumber data giongo gitaigo adalah:


(30)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b) 日本語集中 ーニン

c) Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang oleh Dedi Sutedi

3.6.1. Soal Tes

Soal tes terbagi atas dua kali pemberian soal dengan tiap soalnya terdiri dari 25 soal yang terbagi tiga jenis soal. Jenis soalnya yaitu menjodohkan dan pilihan berganda Untuk bagian menjodohkan terdiri dari 13 soal dan pilihan ganda terdiri dari 12 soal yang masing-masingnya berisi 4 option pilihan.

Soal yang pertama kali diberikan adalah soal yang berupa tes menjodohkan dan pilihan berganda yang didalamnya tidak menggunakan kalimat sama sekali untuk giongo gitaigo-nya. Sedangkan soal kedua adalah soal yang sama dengan soal tes pertama tapi terdapat konteks kalimat pada bagian giongo gitaigo.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Pengelompokkan Soal

No Kelompok Giongo gitaigo Giongo gitaigo yang muncul pada soal

1 人の気持ち よう 表

(Hito no kimochi ya yousu wo arawasu)

、ほっと、 、ニ

ニ 、

2 人の動作 よう 表

(Hito no dousa ya yousu wo arawasu)

っと、 ウ ウ、ぐっ り、

、 、 っ と、ち


(31)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 ののよう 表

(Mono no yousu wo arawasu)

、 タ タ、 タ タ、

ア ア、 、 、メチ

ャ チャ、 、 ワ ワ

Dari table diatas bisa kita lihat bahwa dari kelompok pertama yaitu 人の気持 ち よ う 表 (Hito no kimochi ya yousu wo arawasu), peneliti mengambil 4 giongo dan 1 gitaigo; dari kelompok kedua yaitu 人の動作 よう 表 (Hito no dousa ya yousu wo arawasu) peneliti mengambil 6 giongo dan 5 gitaigo; sedangkan pada kelompok ketiga yaitu の の よ う 表 (Mono no yousu wo arawasu) peneliti mengambil 9 giongo dan tidak ada gitaigo.

3.6.2. Soal Angket

Angket yang dipergunakan oleh peneliti dalam penelitian ini terdiri dari 7 soal yang masing-masingnya berhubungan dengan pendapat dan pandangan responden terhadap pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Untuk lebih rinci mengenai penjabaran angketnya, mari kita lihat tabel di bawah ini:

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket

Perihal No. Angket

Pengalaman 1, 2, 3


(32)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian pada hasil penelitian 6, 7

3.6.3. Alasan Pemakaian Giongo Gitaigo pada Soal Tes

Peneliti dalam penelitian mengenai pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo menggunakan 25 giongo gitaigo yang terdiri dari 19 giongo dan 6 gitaigo. Peneliti menggunakan giongo gitaigo tersebut karena giongo gitaigo tersebut muncul dalam buku-buku pengantar bahasa Jepang untuk tingkat III.

Peneliti menggunakan giongo gitaigo tersebut didasarkan pada responden penelitiannya yaitu mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI. Jadi giongo gitaigo yang digunakan dalam penelitian ini sudah pernah didengar, dipahami dan digunakan pada saat mengikuti perkuliahan bahasa Jepang.


(33)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini, penulis menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan member saran yang berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam penelitian. Kesimpulan diambil dari hasil analisis dan penafsiran data yang telah diperoleh dalam penelitian. Sedangkan saran diberikan sebagai bahan pertimbangan agar dapat membantu terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan baik.

5.1.Kesimpulan

Dari penelitian mengenai pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo dengan mengambil sampel dari mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI, peneliti bisa menarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Setelah mengadakan penelitian, peneliti mendapatkan hasil tes dengan menggunakan rumus statistic sederhana yang tidak menggunakan dan menggunakan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo pada mahasiswa tingkat III Jurusan pendidikan Bahasa Jepang UPI. Untuk hasil tes yang tidak menggunakan konteks kalimat, nilai rata-rata dari 25 responden sebesar 37,44 yang bila disesuaikan dengan tabel standar penilaian UPI berarti “kurang sekali”. Namun, untuk tes yang menggunakan konteks kalimat, nilai rata-ratanya meningkat menjadi 71,68 yang bila disesuaikan dengan tabel standar penilaian UPI berarti “cukup”. Peningkatan nilai rata-ratanya pun sebesar 34,22.


(34)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dari hipotesis yaitu H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan diantara tes yang tidak menggunakan dan tes yang menggunakan konteks kalimat); H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan diantara tes yang tidak menggunakan dan tes yang menggunakan konteks kalimat), dengan melihat berdasarkan nilai gain (d) pada kedua tes ≠ 0, maka hipotesis H0 ditolak. Begitupun dengan hasil Uji Wilcoxon, dimana diperoleh nilai sig sebesar 0.000. Jadi bila dibandingkan dengan dengan tingkat signifikan (α) yang besarnya 0,050, maka nilai sig < α (H0 ditolak). Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh konteks kalimat

berpengaruh dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Pengaruh yang diberikan pun pengaruh positif, dimana tidak ada responden yang mengalami penurunan nilai pada tes yang menggunakan konteks kalimat.

3. Selain dari tes, penulis juga mendapatkan data melalui angket. Sebagian besar responden memahami giongo gitaigo, tapi mereka tetap menganggap bahwa kajian giongo gitaigo adalah kajian yang sangat sulit. Dari tes tanpa menggunakan konteks kalimat, responden memperkirakan makna dan penggunaannya dengan cara menebak-nebak sambil mengingat-ngingat apa giongo gitaigo yang muncul. Namun, pada tes yang menggunakan konteks kalimat, responden dapat terlebih dahulu menerjemahkan dan mencirikan bagian yang bisa menunjukkan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Bagi responden, ada pengaruh konteks kalimat yaitu mempermudah responden dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo yang muncul pada soal.


(35)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2.Rekomendasi

Adapun beberapa rekomendasi dari peneliti yang mungkin dapat membantu pengajar dan pembelajar dalm memahami arti dan penggunaan giongo gitaigo, diantaranya:

1. Pengajar yang akan mengajarkan giongo gitaigo, akan terasa lebih efektif bila menggunakan konteks kalimat terlebih lagi bila menggunakan konteks kalimat yang pilihan kalimat-kalimatnya menarik dan mudah untuk dipahami, sehingga pembelajar dapat segera mengetahui isi kalimat tersebut dan bisa memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo apa yang tepat untuk digunakan dalam kalimat.

2. Penguasaan kanji dan penguasaan kosakata juga ternyata cukup mempengaruhi pembelajar dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Oleh karena itu, dalam memahami giongo gitaigo, konteks kalimat bisa dijadikan alternative untuk membantu pembelajar karena giongo gitaigo akan lebih mudah dipahami apabila dimasukan kedalam suatu konteks kalimat atau wacana.

3. Dalam penelitian ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Kekurangan yang paling dirasakan oleh peneliti adalah sulit membedakan makna giongo gitaigo yang digunakan pada satu kata kerja yang sama. Dikarenakan tidak adanya gejala bahasa seperti giongo gitaigo pada bahasa Indonesia, peneliti kesulitan dalam menentukan bagaimana gambaran giongo gitaigo seperti itu yang muncul pada kalimat. Jadi rekomendasi dari penulis, bila diadakan lagi penelitian lanjutan mengenai skripsi ini adalah bagaimana membuat kalimat


(36)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mencirikan perbedaan makna giongo gitaigo yang memiliki persamaan kata kerja.


(37)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amanuma, Yasushi. (1974). Giongo Gitaigo Jiten. Tokyo: Tokyodoo Shuppan.

Atouda, Toshiko dan Kazuko Hoshino. (1995). Tadashii Imi To Youhou Ga Sugu Wakaru Giongo Gitaigo Tsukaikata Jiten. Tokyo.

Chaer, Abdul. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dahidi, Ahmad & Sudjianto. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Djajasudarma, T. Fatimah. (2006). Wacana Pemahaman dan Hubungan Antar Unsur. Bandung: Rafika Aditama.

Hinata, Shigeo dan Junko Hibiya. (1995). Gaikokujin No Tameno Nihongo Reibun Mondai Shiri-Zu 14 Giongo Gitaigo. Tokyo: Aratake Shuppan Kabushiki Kaisha.

Matsuura. K. (1994). Kamus Bahasa Jepang Indonesia. Jepang: Kyoto Sangyo University Press. Ogawa, Et al. (1990). Nihongo Kyouiku Jiten. Tokyo: Taishukan Shoten.

Putrayasa, Ida Bagus. (2010). Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori dan Peran). Bandung: PT. Rafika Aditama.

Satoru, Akutsu. (1994). Nihongo no Hyougenryoku ga Mi ni Tsuku Hando Bukku, E de Wakaru Giongo Gitaigo. Jepang: Press Japanese Textbook Series.


(38)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjianto. (2010). Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang. Bekasi: Penerbit Kesaint Blanc.

Sudjiono, Anas. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supardo, S. (1988). Bahasa Indonesia dalam Konteks. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Suprayogi, Binar Topang. (2012). Kajian Makna Penggunaan Giongo Gitaigo pada Manga “R2

(Rise to the Second Power)” Volume 1 dan 2. Skripsi pada UPI Bandung Jurusan Pendidikan

Bahasa Jepang: Tidak Dipublikasikan.

Sutedi, D. (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, dan Desertasi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Winawan, Andy W. (2008). Analisis Deskriptif Onomatope dalam Anime Ochaken ~Chokotto Monogatari~. Skripsi pada UPI Bandung Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang: Tidak Dipublikasikan.


(1)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini, penulis menarik kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan dan member saran yang berkaitan dengan permasalahan yang muncul dalam penelitian. Kesimpulan diambil dari hasil analisis dan penafsiran data yang telah diperoleh dalam penelitian. Sedangkan saran diberikan sebagai bahan pertimbangan agar dapat membantu terlaksananya kegiatan pembelajaran dengan baik.

5.1.Kesimpulan

Dari penelitian mengenai pengaruh konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo dengan mengambil sampel dari mahasiswa tingkat III jurusan pendidikan bahasa Jepang UPI, peneliti bisa menarik beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Setelah mengadakan penelitian, peneliti mendapatkan hasil tes dengan menggunakan rumus statistic sederhana yang tidak menggunakan dan menggunakan konteks kalimat dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo pada mahasiswa tingkat III Jurusan pendidikan Bahasa Jepang UPI. Untuk hasil tes yang tidak menggunakan konteks kalimat, nilai rata-rata dari 25 responden sebesar 37,44 yang bila disesuaikan dengan tabel standar penilaian UPI berarti “kurang sekali”. Namun, untuk tes yang menggunakan konteks kalimat, nilai rata-ratanya meningkat menjadi 71,68 yang bila disesuaikan dengan tabel standar penilaian UPI berarti “cukup”. Peningkatan nilai rata-ratanya pun sebesar 34,22.


(2)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Dari hipotesis yaitu H0 : d = 0 (tidak ada perbedaan diantara tes yang tidak menggunakan dan tes yang menggunakan konteks kalimat); H1 : d ≠ 0 (ada perbedaan diantara tes yang tidak menggunakan dan tes yang menggunakan konteks kalimat), dengan melihat berdasarkan nilai gain (d) pada kedua tes ≠ 0, maka hipotesis H0 ditolak. Begitupun dengan hasil Uji Wilcoxon, dimana diperoleh nilai sig sebesar 0.000. Jadi bila dibandingkan dengan

dengan tingkat signifikan (α) yang besarnya 0,050, maka nilai sig < α (H0 ditolak). Hal ini membuktikan bahwa ada pengaruh konteks kalimat berpengaruh dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Pengaruh yang diberikan pun pengaruh positif, dimana tidak ada responden yang mengalami penurunan nilai pada tes yang menggunakan konteks kalimat.

3. Selain dari tes, penulis juga mendapatkan data melalui angket. Sebagian besar responden memahami giongo gitaigo, tapi mereka tetap menganggap bahwa kajian giongo gitaigo adalah kajian yang sangat sulit. Dari tes tanpa menggunakan konteks kalimat, responden memperkirakan makna dan penggunaannya dengan cara menebak-nebak sambil mengingat-ngingat apa giongo gitaigo yang muncul. Namun, pada tes yang menggunakan konteks kalimat, responden dapat terlebih dahulu menerjemahkan dan mencirikan bagian yang bisa menunjukkan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Bagi responden, ada pengaruh konteks kalimat yaitu mempermudah responden dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo yang muncul pada soal.


(3)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5.2.Rekomendasi

Adapun beberapa rekomendasi dari peneliti yang mungkin dapat membantu pengajar dan pembelajar dalm memahami arti dan penggunaan giongo gitaigo, diantaranya:

1. Pengajar yang akan mengajarkan giongo gitaigo, akan terasa lebih efektif bila menggunakan konteks kalimat terlebih lagi bila menggunakan konteks kalimat yang pilihan kalimat-kalimatnya menarik dan mudah untuk dipahami, sehingga pembelajar dapat segera mengetahui isi kalimat tersebut dan bisa memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo apa yang tepat untuk digunakan dalam kalimat.

2. Penguasaan kanji dan penguasaan kosakata juga ternyata cukup mempengaruhi pembelajar dalam memperkirakan makna dan penggunaan giongo gitaigo. Oleh karena itu, dalam memahami giongo gitaigo, konteks kalimat bisa dijadikan alternative untuk membantu pembelajar karena giongo gitaigo akan lebih mudah dipahami apabila dimasukan kedalam suatu konteks kalimat atau wacana.

3. Dalam penelitian ini juga masih memiliki banyak kekurangan. Kekurangan yang paling dirasakan oleh peneliti adalah sulit membedakan makna giongo gitaigo yang digunakan pada satu kata kerja yang sama. Dikarenakan tidak adanya gejala bahasa seperti giongo gitaigo pada bahasa Indonesia, peneliti kesulitan dalam menentukan bagaimana gambaran giongo gitaigo seperti itu yang muncul pada kalimat. Jadi rekomendasi dari penulis, bila diadakan lagi penelitian lanjutan mengenai skripsi ini adalah bagaimana membuat kalimat


(4)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang mencirikan perbedaan makna giongo gitaigo yang memiliki persamaan kata kerja.


(5)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Amanuma, Yasushi. (1974). Giongo Gitaigo Jiten. Tokyo: Tokyodoo Shuppan.

Atouda, Toshiko dan Kazuko Hoshino. (1995). Tadashii Imi To Youhou Ga Sugu Wakaru Giongo Gitaigo Tsukaikata Jiten. Tokyo.

Chaer, Abdul. (2003). Linguistik Umum. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Dahidi, Ahmad & Sudjianto. (2009). Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Jakarta: Kesaint Blanc.

Djajasudarma, T. Fatimah. (2006). Wacana Pemahaman dan Hubungan Antar Unsur. Bandung: Rafika Aditama.

Hinata, Shigeo dan Junko Hibiya. (1995). Gaikokujin No Tameno Nihongo Reibun Mondai Shiri-Zu 14 Giongo Gitaigo. Tokyo: Aratake Shuppan Kabushiki Kaisha.

Matsuura. K. (1994). Kamus Bahasa Jepang Indonesia. Jepang: Kyoto Sangyo University Press.

Ogawa, Et al. (1990). Nihongo Kyouiku Jiten. Tokyo: Taishukan Shoten.

Putrayasa, Ida Bagus. (2010). Analisis Kalimat (Fungsi, Kategori dan Peran). Bandung: PT. Rafika Aditama.

Satoru, Akutsu. (1994). Nihongo no Hyougenryoku ga Mi ni Tsuku Hando Bukku, E de Wakaru Giongo Gitaigo. Jepang: Press Japanese Textbook Series.


(6)

Anggriani R Sari, 2014

Pengaruh Konteks Kalimat Dalam Memperkirakan Makna Dan Penggunaan Giongo Gitaigo Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sudjianto. (2010). Metodologi Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Jepang. Bekasi: Penerbit Kesaint Blanc.

Sudjiono, Anas. (2009). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Supardo, S. (1988). Bahasa Indonesia dalam Konteks. Jakarta: Proyek Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Suprayogi, Binar Topang. (2012). Kajian Makna Penggunaan Giongo Gitaigo pada Manga “R2 (Rise to the Second Power)” Volume 1 dan 2. Skripsi pada UPI Bandung Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang: Tidak Dipublikasikan.

Sutedi, D. (2011). Penelitian Pendidikan Bahasa Jepang. Bandung: Humaniora.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Laporan Buku, Makalah, Skripsi, Tesis, dan Desertasi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Winawan, Andy W. (2008). Analisis Deskriptif Onomatope dalam Anime Ochaken ~Chokotto Monogatari~. Skripsi pada UPI Bandung Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang: Tidak Dipublikasikan.


Dokumen yang terkait

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN KONJUNGSI SHITAGATTE, DAKARA DAN SOREDE DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG : Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Tingkat III Departemen Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Akademik 2014/2015.

7 15 34

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN ~ TAME NI DAN ~YOU NI DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG : Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Tingkat III dan IV Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Bahasa dan Seni UPI Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 1 32

PENGARUH PENGUASAAN HURUF KANJI TERHADAP PEMAHAMAN TEKS DOKKAI (PENELITIAN TERHADAP MAHASISWA TINGKAT III JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG FPBS UPI).

10 34 32

ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN KALIMAT KAUSATIF-PASIF BAHASA JEPANG (SHIEKI-UKEMI BUN): Studi Deskriptif pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI.

6 11 39

ANALISIS KEMAMPUAN MAHASISWA TINGKAT III DALAM MEMAHAMI GIONGO DAN GITAIGO DALAM MANGA SUPER MARIO JILID 21 : Studi Deskriptif terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indon

3 16 86

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN SETTOUGO FU- DAN MU- DALAM KALIMAT BAHASA JEPANG: Pada Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang FPBS UPI Tahun Ajaran 2012/2013.

1 3 43

PENGARUH KONTEKS KALIMAT TERHADAP KEMAMPUAN MEMPERKIRAKAN MAKNA KANJI YANG TIDAK DIKETAHUI : Penelitian Terhadap Mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang Upi Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 0 33

ANALISIS KEMAMPUAN PEMBELAJAR BAHASA JEPANG DALAM PENGGUNAAN KAKUJOSHI “NO” : Studi Deskriptif Terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI Tahun Ajaran 2012/2013.

0 2 53

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN FILM BISU TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS (SAKUBUN) MAHASISWA TINGKAT II JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UPI.

3 9 29

PENGARUH KONTEKS KALIMAT DALAM MEMPERKIRAKAN MAKNA DAN PENGGUNAAN GIONGO GITAIGO : Penelitian terhadap Mahasiswa Tingkat III Jurusan Pendidikan Bahasa Jepang UPI - repository UPI S JEP 0909038 Title

0 0 3