2. Bagaimana sejarah masuknya Gereja Kharismatik di Desa Asahan Kecamatan
Rambung merah Pematang Siantar ? 3.
Bagaimana Pandangan budaya Batak Toba terhadap Ajaran Kharismatik dan Ajaran Kharismatik terhadap Budaya Batak Toba di Desa Asahan Kecamatan Rambung
merah Pematang Siantar?
1.5 TUJUAN PENELITIAN
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui kepercayaan jemaat GPI sebelum dan sesudah menganut ajaran Kharismatik di Desa Asahan Kecamatan Rambung merah Pematangsiantar.
2. Untuk mengetahui Sejarah masuknya Gereja Kharismatik di Desa Asahan
Kecamatan Rambung merah Pematangsiantar. 3.
Untuk mengetahui bagaimana Pandangan budaya Batak Toba terhadap Ajaran Kharismatik dan Ajaran Kharismatik terhadap Budaya Batak Toba di Desa Asahan
Kecamatan Rambung merah Pematang Siantar 1.6
MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.
Memberikan tambahan wawasan bagi peneliti dan pembaca tentang pedoman keanekaragaman budaya Batak yang ditentang keras oleh ajaran Kharismatik.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam menuangkan buah pikiran
dalam bentuk skripsi. 3.
Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang bermaksud mengadakan penelitian lebih lanjut tentang ajaran Kharismatik dan budaya Batak Toba.
4. Dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat umum dan juga menjadi sumbangan
bagi ilmu pengetahuan khususnya ilmu sejarah sebagai sejarah lokal. 5.
Penelitian ini diharapkan menambah refesensi hasil penelitian yang dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.
6. Dapat berguna bagi semua pihak baik pihak pemerintah maupun pihak yang ada di
daerah pedesaan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan data dan uraian yang terdapat pada bab sebelumnya, maka dalam bab ini dapat ditarik kesimpulan yang ditemukan sebagai berikut:
1. Sebelum masuknya agama Kristen ke Desa Asahan Kecamatan Rambung merah masyarakat
masih mengenal “Kepercayaan Parmalim dan animisme”, mereka juga selalu melakukan
ritual - ritual dengan menggunakan sesajen-sesajen dan menggunakan Ulos dalam penyampaian doa kepada Mulajadi Nabolon yang telah ditentukan oleh pemuka adat.
Masuknya agama Kristen pada tahun 1920 ke Desa Asahan Kecamatan Rambung merah yang dibawa oleh para misionaris Pdt.Ev.Daniel dan Renatus Siburian awalnya tidak
berjalan dengan baik hal ini di sebabkan karena masyarakat yang belum mengenal agama kristen dan masih menganut kepercayaan parmalim dan animisme, namun hal ini tidak
menyurutkan semangat para penginjil untuk terus menyebarkan agama di desa tersebut. Hingga pada akhirnya hampir sebagian besar masyarakat Simalungun atau sekitar 150 KK
yang ada di desa tersebut masuk dan mengikuti ajaran agama Kristen Protestan dan Kharismatik saat ini.
2. Perkembangan ajaran Kharismatik ke Desa Asahan Kecamatan Rambung merah pertama
sekali dapat dilihat dari jumlah pemeluknya awal kemunculan agama Kristen Protestan pada tahun 1920 sama sekali tidak memiliki pengikut tetapi setelah beberapa tahun sudah ada 7
KK mula-mula dengan kegiatan gereja yang masih sederhana tetapi menarik perhatian orang-orang. Adapun Gereja Kristen Protestan Simalungun GKPS merupakan gereja yang