Alasan Memilih Judul PENDAHULUAN

suami turut berdiam di rumah istri atau keluarganya. Si suami sendiri tidak masuk keluarga si istri, tetapi anak-anak keturunanya dianggap kepunyaanibunya saja, bukan kepunyaan ayahnya. Si ayah pada hakikatnya tidak mempunyai kekuasaan terhadap anak-anaknya. 9 Kekeluargaan yang bersifat kebapak-keibuan adalah yang paling merata terdapat di Indonesia yaitu, di Jawa, Madura, Timur, Riau, Aceh, Sumatera Selatan, seluruh Kalimantan, Seluruh Sulawesi, Ternate, dan Lombok. Dalam kekeluargaan semacam ini hakikatnya tiada perbedaan antara suami dan istri perihal kedudukannya dalam keluarga masing-masing. Si suami berbagai akibat dari perkawinan menjadi anggota keluarga si istri, dan si itri juga menjadi keluarga si suami. Dapat dimengerti, bahwa melihat perbedaan dari tiga sifat kekeluargaan tadi, ada perbedaan pula dalam sifat warisannya. Mengenai besarnya bagian warisan dapat dicatat ada beberapa hal yang penting mengenai porsi perbandingan bagian wanita dan bagian laki-laki masih dipertahankan secara ketat bahwa bagian anak laki-laki adalah dua banding satu dengan anak perempuan, walaupun sebenarnya cukup banyak orang termasuk dari kalangan umat Islam sendiri yang menginginkan penentuan bagian yang sama antara laki-laki dan perempuan. Tetapi karena dalil Al- Quran tentang hal ini cukup tegas kompilasi Hukum Islam menuangkannya sebagaimana tersebut diatas. 10 Menurut Pandangan Agama Islam apabila si peninggalan warisan meninggalkan anak pria maupun anak wanita. Dalam hal ini anak wanita dianggap sebagai ashabah, yaitu tidak mendapat bagian tertentu pada harta 9 Ibid, hlm.41 10 Abdurrahman H, Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, Edisi PertamaJakarta: Penerbit Akademika Pressindo, 2010, hlm.49 warisan, tetapi bersama-sama dengan anak pria mendapatkan seluruh sisa dari harta warisan setelah di ambil bagian-bagian tertentu dari ahli waris tambahan yang lain, umpanya seperti ibu dan janda si peninggal. Hanya saja ditetapkan anak wanita mendapat sebagaian dari bagian anak pria. 11 Menurut hukum adat, pada umumnya berlandasan pola berfikir yang konkrettidak abstrak, maka soal pembagian harta warisan biasanya merupakan penyerahan barang warisan tertentu diserahkan terhadap ahli waris si A, sebidang pekarangan atau suatu rumah tertentu diberikan terhadap ahli waris si B, suatu krisis tertentu diberikan terhadap ahli waris si C biasanya seorang lelaki, suatu kalung atau subang tertentu diberikan terhadap ahli waris si D biasanya seorang perempuan. 12 Menurut hukum adat waris mengenal adanya tiga sistem kewarisan yaitu: sistem kewarisan individual yang merupakan sistem kewarisan di mana para ahli waris mewarisi secara perorangan, Batak, Jawa, sulawes dan lain-lain, dan sistem kewarisan kolektif, di mana para ahli waris secara kolektif bersama-sama mewarisi harta peninggalan yang tidak dapat dibagi-bagi pemilikannya kepada masing-masing ahli waris Minang kabau serta sistem kewarisan mayorat dibagi menjadi dua golongan : Mayorat laki-laki, yaitu apabila anak laki-laki tertua pada saat pewaris meninggal atau anak laki-laki sulung atau keturunan laki-laki merupakan ahli waris tunggal, seperti di Lampung. 11 Op.cit.hlm.50 12 Abdurrahman H, Kompila si Hukum Islam di Indonesia, Edisi PertamaJakarta: Penerbit Akademika Pressindo, 2010, hlm.56

Dokumen yang terkait

Pengaruh Hukum Waris Islam Terhadap Hukum Waris Adat Pada Masyarakat Gayo (Studi Di Kabupaten Aceh Tengah)

6 59 172

Studi banding sistem hukum waris adat dengan hukum waris islam dalam konteks fiqh mawaris pendidikan agama islam : ( Studi kasus adat minangkabau)

3 47 113

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB BERGESERNYA TATAUPACARA ADAT MIDODARENI PADA MASYARAKAT ADAT JAWA DI DESA PAGAR GADING KECAMATAN BLAMBANGAN PAGAR KABUPATEN LAMPUNG UTARA 2011

0 22 63

TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PERGESERAN MAKNA SEBAMBANGAN PADA MASYARAKAT ADAT LAMPUNG SAIBATIN

0 7 85

SUMPAH POCONG DALAM SENGKETA TANAH WARIS ADAT MENURUT HUKUM ADAT MINANGKABAU DAN HUKUM ISLAM.

0 1 1

TINJAUAN YURIDIS TERHADAP PERKAWINAN SEBAMBANGAN (KAWIN LARI) DALAM MASYARAKAT HUKUM ADAT LAMPUNG PEPADUN MENURUT HUKUM POSITIF INDONESIA.

0 0 1

PERUBAHAN PERAN PEMUKA ADAT PUNYIMBANG PADA MASYARAKAT ADAT PEPADUN : Studi kasus terhadap masyarakat adat pepadun di Desa Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah - repository UPI S SOS 1203541 Title

0 1 2

BAB II PENGARUH HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP HUKUM WARIS ADAT PADA MASYARAKAT GAYO DI KABUPATEN ACEH TENGAH A. Sejarah Masuknya Islam Di Gayo Kabupaten Aceh Tengah - Pengaruh Hukum Waris Islam Terhadap Hukum Waris Adat Pada Masyarakat Gayo (Studi Di Kabupat

0 0 41

PENGARUH HUKUM WARIS ISLAM TERHADAP HUKUM WARIS ADAT PADA MASYARAKAT GAYO (STUDI DI KABUPATEN ACEH TENGAH) TESIS

0 0 18

IMPLIKASI WANITA KARIR TERHADAP KEHARMONISAN RUMAH TANGGA DITINJAU DARI HUKUM ISLAM (Studi Di Desa Blambangan Kecamatan Blambangan Pagar Lampung Utara) - Raden Intan Repository

0 0 98