36
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Rumah Sakit Umum Daerah Pirngadi Kota Medan adalah suatu unit pelayanan kesehatan milik Pemerintah Kota Medan yang letaknya sangat strategis,
merupakan ”segitiga emas” di tengah kota Medan yang dibatasi oleh Jalan Prof. HM Yamin SH, Jalan Perintis Kemerdekaan dan Jalan HM Thamrin. Rumah sakit
ini tepatnya bertempat di Jalan Prof. H.M. Yamin No.47 Medan. Letaknya yang unik ini menjadikan rumah sakit yang sarat dengan sejarah dan ilmu kedokteran
ini menjadi potensi yang sangat besar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Medan khususnya, dan Provinsi Sumatera Utara pada
umumnya.
5.2. Karakteristik Responden
Sampel penelitian yang ikut serta dalam penelitian ini terdiri dari 100 orang yang semuanya merupakan pasien poliklinik penyakit dalam RSUD
Pirngadi Medan. Data penelitian yang digunakan adalah data primer, yaitu data yang berasal dari hasil isian kuesioner yang diisi oleh responden yang berisi data
identitas responden dan jawaban pertanyaan mengenai pengetahuan responden terhadap penggunaan antibiotika. Untuk data karakteristik responden pada
penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur, dan tingkat pendidikan responden. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
5.2.1. Distribusi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Distribusi data penelitian berdasarkan jenis kelamin responden dengan jumlah responden 100 orang dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
37
Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 47 47 Perempuan 53 53
Total 100 100
Berdasarkan Tabel 5.1, diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak adalah perempuan yaitu sebanyak 53 orang 53 sedangkan laki-laki sebanyak
47 orang 47.
5.2.2. Distribusi Responden berdasarkan Umur
Jika ditinjau berdasarkan umur dari 100 responden penelitian dapat dikelompokkan dalam beberapa golongan umur yang dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Umur
Umur Jumlah Persentase
15-19 9 9 20-24 11 11
25-29 9 9 30-34 15 15
35-39 17 17 40-44 18 18
45 21 21
Total 100 100
Berdasarkan tabel 5.2., diketahui bahwa responden yang terbanyak berasal dari kelompok umur 45 tahun yaitu sebanyak 21 orang 21, sedangkan jumlah
responden terendah berasal dari kelompok umur 15-19 dan 25-29 tahun yaitu masing-masing sebanyak 9 orang 9.
Universitas Sumatera Utara
38
5.2.3. Distribusi Responden berdasarkan Tingkat Pendidikan
Jika ditinjau dari pendidikan terakhir responden, responden penelitian dapat dibagi menjadi 3 kelompok tingkat pendidikan. Hal ini dapat dilihat pada
Tabel 5.3.
Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase
Rendah 25 25 Menengah 49 49
Tinggi 26 26
Total 100 100
Tabel 5.3. menunjukkan distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan, diketahui bahwa 49 orang responden 49
berpendidikan menengah, diikuti dengan 26 orang responden 26 berpendidikan tinggi, dan 25 orang responden 25 berpendidikan rendah.
5.3. Tingkat Pengetahuan Responden
Dari hasil jawaban responden untuk pertanyaan mengenai pengetahuan responden mengenai antibiotika, dapat disimpulkan tingkat pengetahuan tersebut
berdasarkan tiga tingkatan, pengetahuan baik, pengetahuan cukup dan pengetahuan kurang. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 5.4. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden
Tingkat Pengetahuan Jumlah Persentase
Baik Sedang
Kurang 78
14 8
78 14
8 Total 100 100
Universitas Sumatera Utara
39
Berdasarkan tabel 5.4., sebanyak 78 orang responden 78 memiliki tingkat pengetahuan baik.
5.3.1. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil crosstabulation tingkat pengetahuan responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.5. di bawah ini.
Tabel 5.5. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang
n n n Total
Jenis Laki-laki 34 43.6 9 64.3 4 50 47 Kelamin Perempuan 44 56.4 5 35.7 4 50 53
Total 78 14 8 100
Berdasarkan tabel 5.5., diketahui bahwa tingkat pengetahuan paling banyak di kategori baik terdapat pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 44
orang 56.4.
5.3.2. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
Sementara itu, hasil crosstabulation tingkat pengetahuan berdasarkan tingkatan umur responden dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 5.6. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Umur
Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang Total
n n n Umur `15-19
20-24 25-29
30-34 35-39
40-44 45
6 8
6 13
13 13
19 7.7 2 14.3 1 12.5 9
10.3 1 7.1 2 25 11 7.7 2 14.3 1 12.5 9
16.7 1 7.1 1 12.5 15 16.7
16.7 24.4
3 21.4 1 12.5 17 4 28.6 1 12.5 18
1 7.1 1 12.5 21
Total 78 14 8 100
Berdasarkan tabel 5.6., tingkat pengetahuan baik paling banyak adalah responden yang termasuk dalam kelompok umur 45 tahun yaitu sebanyak 19
orang 24.4.
5.3.3. Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Hasil crosstabulation tingkat pengetahuan responden terhadap tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 5.7.
Universitas Sumatera Utara
41
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pengetahuan Baik Sedang Kurang Total
n n n Tingkat Rendah
Pendidikan Menengah Tinggi
14 17.9 7 50 4 50 25
37.5 49 12.5 26
42 53.8 4 28.6 3 22 28.2 3 21.4 1
Total 78 14 8 100
Berdasarkan tabel 5.7., tingkat pengetahuan baik paling banyak adalah responden yang mempunyai tingkat pendidikan menengah yaitu sebanyak 42
orang 53.8.
5.4. Pembahasan
Secara keselurahan, tingkat pengetahuan pada pasien poliklinik penyakit dalam di RSUD Pirngadi Kota Medan termasuk dalam kategori baik karena dari
100 jumlah keseluruhan responden, didapati 78 memiliki tingkat pengetahuan baik, 14 memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 8 memiliki tingkat
pengetahuan rendah. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Pulungan 2011 di Medan yang mendapati 77 responden memiliki tingkat pengetahuan
tinggi, 18 responden memiliki tingkat pengetahuan sedang, dan 5 responden memiliki tingkat pengetahuan rendah. Selain itu, hasil yang sesuai juga ditemukan
pada penelitian yang dilakukan oleh Pratama 2013 di Medan yang mendapati bahwa 79,5 responden memiliki tingkat pengetahuan baik, 14,3 memiliki
tingkat pengetahuan sedang, dan 6,3 memiliki tingkat pengetahuan rendah. Menurut Notoatmodjo 2012, ada beberapa faktor yang mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan, informasi yang didapat, sosial, budaya, ekonomi, lingkungan, pengalaman, dan usia.
Universitas Sumatera Utara
42
Berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa tingkat pengetahuan paling banyak di kategori baik terdapat pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
56,4 dibanding jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 43,6, pengetahuan di kategori sedang paling banyak terdapat pada jenis kelamin laki-laki yaitu
sebanyak 64,3 dibanding jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 35,7 , dan pengetahuan di kategori rendah sama banyaknya pada jenis kelamin perempuan
dan laki-laki yaitu masing-masing 50. Hal ini sesuai dengan penelitian Mohamed et al. 2014 dimana penelitiannya menunjukkan perempuan
mempunyai tingkat pengetahuan yang secara signifikan lebih tinggi daripada laki- laki. Penelitian lain yang dilakukan Jamshidi et al. 2014 menunjukkan jenis
kelamin tidak berhubungan dengan tingkat pengetahuan seseorang. Hal yang sama juga dinyatakan oleh Alzoubi et al. 2013 dalam penelitiannya yang
menunjukkan tingkat pengetahuan rata-rata perempuan adalah sebesar 39,7 dan laki-laki sebesar 39,5.
Selain itu, berdasarkan tingkat pendidikan, responden yang dengan tingkat pendidikan menengah SMASederajat memiliki tingkat pengetahuan baik paling
banyak 53,8, diikuti responden dengan tingkat pendidikan tinggi 28,2, dan tingkat pendidikan rendah 17,9. Sedangkan responden dengan tingkat
pendidikan rendah memiliki tingkat pengetahuan rendah terbanyak 50, diikuti tingkat pendidikan menengah 37,5, dan tingkat pendidikan tinggi 12,5.
Pola pikir seseorang akan sesuai dengan tingkat pendidikannya, karena pendidikan dapat berdampak pada kemampuan seseorang untuk menerima
informasi dan informasi ini dapat berpengaruh pada pengetahuan yang dimilikinya Notoatmodjo, 2010. Menurut pendapat Baumann dan Koos yag
dikutip oleh Friedman 1998 bahwa semakin terdidiknya seseorang maka semakin baik pengetahuannya tentang kesehatan dan sebaliknya.
Tingkat pengetahuan berdasarkan umur dari responden didapati bahwa responden dengan umur 45 tahun memiliki tingkat pengetahuan baik terbanyak
24,4, diikuti responden dengan rentang umur 30-34 tahun 16,7, 35-39 tahun 16,7, 40-44 tahun 16,7, dan responden dengan rentang umur 20-24
tahun 10,3. Sedangkan, untuk tingkat pengetahuan rendah terbanyak terdapat
Universitas Sumatera Utara
43
pada kelas responden yang berumur 20-24 25, diikuti responden pada kelompok umur sisanya yaitu masing-masing 12.5. Menurut Nursalam 2011,
usia adalah umur individu yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Usia seseorang mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir. Semakin
bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik.
Menurut Malin et al. 2010 menyebutkan bahwa strategi pengendalian resistensi yang paling utama adalah dengan merekomendasikan pendidikan untuk
masyarakat umum dengan mempromosikan penggunaan antibiotika yang sesuai. Kemungkinan dokter-dokter di RSUD Pirngadi Kota Medan sudah menerapkan
edukasi pada pasien dengan baik sehingga menyebabkan tingginya pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan antibiotika.
Universitas Sumatera Utara
44
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan