Populasi dan Sampel Instrumen Pengumpulan Data

Dede Iwan, 2014 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR PENCAK SILAT TEPAK TILU JALAN MUKA SATU PADA SISWA KELAS X DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel merupakan komponen yang menjadi sumber data atau informasi yang diperlukan. Populasi dan sampel merupakan objek dalam suatu penelitian. Populasi merupakan keseluruhan sumber data yang ditetapkan dan dianggap dapat memberikan informasi atau data yang diperlukan dalam penelitian. Hal ini sesuai pernyataan Sugiyono 2013:117 bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subjek yang menjadi kuantitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya ”. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa SMA Pasundan 8 kelas X semester 1 tahun ajaran 20132014 yang berjumlah 200 orang. Sampel adalah bagian dari populasi sebagian atau wakil populasi yang diteliti sebagai sumber data yang dianggap mewakili seluruh populasi secara representatif. Sifat dan karakteristik populasi harus tergambar dalam sampel. Berdasarkan metode penelitian eksperimen yang ciri utamanya adalah sampel dipilih secara acak, maka teknik pengambilan sampel ini adalah Simple Random Sampling, Sugiyono 2013:120 berpendapat “Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starata ”. Sampel dari penelitian ini adalah dua kelompok kelas X SMA Pasundan 8 yang terbagi atas kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 30 orang terdiri dari 15 siswa kelompok eksperimen dan 15 siswa kelompok kontrol.

D. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu penelitian. Insterumen merupakan alat ukur yang digunakan dalam suatu penelitian. Instrumen sebagai alat pengumpul data yang baik harus dirancang sehingga menghasilkan data empiris sebagaimana adanya. Instrumen yang baik adalah instrumen yang valid dan memiliki reliabel. Instrumen yang valid adalah instrumen yang mampu dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur Dede Iwan, 2014 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR PENCAK SILAT TEPAK TILU JALAN MUKA SATU PADA SISWA KELAS X DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu s edangkan reliabilitas menyangkut akurasi dan konsistensi alat pengumpul data. Dalam sejumlah penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting karena merupakan penggambaran variabel yang diteliti serta berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah instrumen tes. Tes sebagai instrumen pengumpulan data merupakan serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu maupun kelompok. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Suntoda, dkk. 2013:1 bahw a “Tes adalah suatu alat ukur atau instrumen yang digunakan untuk memperoleh informasidata tentang seseorang atau obyek tertentu ”. Tes dalam penelitian ini dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai hasil belajar siswa mengenai materi pembelajaran pencak silat yang diberikan. Tes dilakukan setelah selesai pembelajaran. Tes dilaksanakan berdasarkan petunjuk dan kriteria sebagai berikut: 1. Petunjuk Umum a. Sebelum tes dimulai, testee diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai jenis test dan melakukan peregangan. b. Kepada para testee diberikan juga penjelasan mengenai sistem penilaian dalam test ini. c. Disarankan agar seluruh testee memakai pakaian olahraga. 2. Petunjuk Pelaksanaan a. Tes rangkaian gerakan tepak tilu jalan muka satu dengan irama musik, tujuan tes ini untuk mengetahui hasil belajar siwa berupa kemampuan penguasaan gerak siswa dengan menggunakan media audio visual dan tidak menggunakan media. b. Pelaksanaan dan perlengkapan, kaset ibing penca tepak tilu, tape recorder, format penilaian, tester, lapangan. c. Pengetesan, jumlah pembantu yang bertugas untuk menilai gerakan sebanyak 8 orang, terdiri dari 1 orang ketua,1 orang sekretaris, Pencatat hasil tes 5 orang juri dan 1 orang operator musiktape recorder satu orang. Dede Iwan, 2014 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR PENCAK SILAT TEPAK TILU JALAN MUKA SATU PADA SISWA KELAS X DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Kriteria Penilaian dan Kisi-Kisi Instrumen a. Kriteria Penilaian 1 Wiraga a Penilaian teknik dilakukan dengan cara melihat dan menghitung jumlah gerakan yang benar. b Jumlah seluruh gerakan pada rangkaian gerak tepak tilu terdapat 108 gerakan. c Gerakan yang benar diberi skor 1, sedangkan gerakan yang salah diberi skor 0. d Nilai teknik diperoleh dengan cara jumlah gerakan dikurangi kesalahan gerakan 108 –kesalahan gerakan. e Dari 5 tester diambil 3 skor, karena skor terbesar dan terkecil dari setiap perolehan nilai testee tidak dipakai. f Penilaian aspek ini bersifat objektif. 2 Wirasa dan Wirahma Kemantapan dan Keindahan gerak a Penilaian pada aspek wirasa dilihat dari kemantapan gerakan, kemantapan penghayatan gerakan, kemantapan tenaga dan stamina setiap siswa. Sedangkan penilaian pada aspek wirahma dilihat dari keindahan gerakan dan kesesuaian gerakan dengan irama musik pengiring Tepak Tilu. b Aspek-aspek yang dinilai antara lain: Kecepatan, kekuatan, kelentukan, dan penjiwaan ekspresi penghayatan terhadap gerakan. c Rentang skor pada aspek penilaian wirasa antara 50-60. d Penilaian aspek ini bersifat subyektif. Untuk lebih jelasnya format penilaian wasit juri dapat dilihat pada Lampiran C. Dede Iwan, 2014 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR GERAK DASAR PENCAK SILAT TEPAK TILU JALAN MUKA SATU PADA SISWA KELAS X DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Kisi-Kisi Instrumen Tabel 3.1 Aspek Penilaian Sub Variabel Terikat Indikator Keterangan Wiraga Urutan gerakan Melakukan gerakan setiap jurus sesuai urutan. Ketepatan gerak jurus Melakukan gerakan yang tepat sesuai ketentuan gerak. Wirahma Kemantapan dan ketegasan gerak jurus Melakukan gerak dengan baik, indah dan bertenaga. Kesesuaian dengan musik Melakukan gerakan sesuai dengan musik pengiring. Wirasa Penghayatan dan ekspresi Melakukan setiap gerakan dengan penghayatan dan penjiwaan. Salam, 2013:43

E. Pengolahan dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Pengaruh Media Audio Visual Terhadap Retensi Siswa Pada Konsep Fotosintesis

0 7 233

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU GIZI PADA SISWA KELAS X SMK NEGERI 8 MEDAN.

0 2 22

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN GERAK SENI IBING TEPAK TILU JALAN MUKA SATU PENCAK SILAT.

0 2 39

PERBEDAAN PENGARUH MODEL COOPERATIVE LEARNING (STAD) DENGAN MODEL KONVENSIONAL TERHADAP HASIL PEMBELAJARAN PENCAK SILAT SENI TEPAK TILU PADA SISWA KELAS V(LIMA) DI SD INTERAKTIF ABDUSSALAM KAB. BANDUNG BARAT.

1 11 65

PENERAPAN ALAT BANTU AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN PENCAK SILAT SENI PAREREDAN SISWAKELAS X DI SMA NEGERI 4 BANDUNG.

0 0 39

PENGGUNAAN AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS X IPA 3 SMA N 1 TERAS BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 2015/2016.

0 0 17

PERBANDINGAN ANTARA MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP PENGUASAAN GERAK SENI IBING TEPAK TILU JALAN MUKA SATU PENCAK SILAT - repository UPI S JKR 1001566 Title

0 0 3

UPAYA MENUMBUHKAN DAYA INGAT JURUS SATU REGU PENCAK SILAT DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS X SMA MUHAMMADIYAH NANGA PINOH Damayanti

0 0 6

SURAKARTA 2017 PENERAPAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEKNIK DASAR PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VIII A SMP DARUL IHSAN MUHAMMADIYAH SRAGEN TAHUN AJARAN 20162017

0 0 19