Sri Wardani, 2013 Internalisasi Budaya Jawa Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logical Mathematics Dan Inter-
Intrapersonal Mahasiswa Calon Guru Kimia Pada Perkuliahan Elektrometri Berbasis Aktivitas Inkuiri Laboratorium
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
akhir implementasi pretes dan postes, diberikan pada kelas eksperimen dan kontrol Lampiran B.1-B.2.
2 Kuesioner budaya Jawa, diberikan sebelum dan sesudah implementasi
pembelajaran, diberikan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol Lampiran B.10.
3 Tes penguasaan konsep bentuk uraian, untuk dapat mengukur kemampuan
mahasiswa secara lebih mendalam, karena jawabanya dalam bentuk uraian Stiggins, 1994 Lampiran B.3.
4 Tanya jawab di setiap tahap pembelajaran untuk membantu pada saat
persiapan membuat rancangan percobaan, observasi internalisasi budaya Jawa dan mengungkap kecerdasan inter-intrapersonal yang terkembangkan,
5 Rubrik digunakan untuk menilai rancangan percobaan dan laporan
penelitian aktivitas inkuiri laboratorium, 6
Lembar observasi untuk mengetahui kinerja selama proses pembelajaran Lampiran B.7.
7 Lembar observasi untuk mengetahui peningkatan kecerdasan inter-
intrapersonal selama aktivitas inkuiri laboratorium Lampiran B.5-B.6. 8
Kuesioner untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap budaya Jawa dan implementasi model pembelajaran serta kendala-kendala yang dihadapi
Lampiran B.9.
3. Pengumpulan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dari implementasi model PEBAIL berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kualitatif diperoleh dari kuesioner, lembar
Sri Wardani, 2013 Internalisasi Budaya Jawa Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logical Mathematics Dan Inter-
Intrapersonal Mahasiswa Calon Guru Kimia Pada Perkuliahan Elektrometri Berbasis Aktivitas Inkuiri Laboratorium
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
observasi, dan tanya jawab, kemudian diolah secara diskriptif kuantitatif dengan menghitung persentase jawabantanggapan yang diberikan mahasiswa,
sedangkan data kuantitatif diperoleh dari hasil pretes dan postes kemudian terlebih dahulu dihitung nilai gain ternormalisasi dengan kriteria peningkatan
capaian N-gain pada Tabel 3.8 Sedangkan peningkatan kecerdasan logical mathematics dan penguasaan konsep dianalisis dengan uji-t.
Uji pengaruh perlakuan ini digunakan untuk menganalisis data skor pre test dan post test penguasaan konsep dan logical mathematics . Rumus N-Gain yang
digunakan dari Hake adalah : 3.1
Tabel 3.6 Kriteria Tingkat Pencapaian N-Gain Hake, 1999
Selanjutnya nilai N-gain yang diperoleh dibandingkan signifikansinya secara statistik. Pengolahan data secara statistik dilakukan melaui tahapan sebagai
berikut: a.
Pengujian persyaratan sebagai dasar dalam pengujian hipotesis yaitu uji normalitas dan uji homogenitas.
1 Uji normalitas distribusi data menggunakan metode analisis Explore
Kolmogorv-Smirnov atau 1- Kolmogorv-Smirnov yang terdapat dalam program SPSS 16. Berdasarkan output yang diperoleh maka
kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Interval
Kriteria 0 - 30
Rendah 31
– 70 Sedang
71 – 100
Tinggi
Sri Wardani, 2013 Internalisasi Budaya Jawa Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logical Mathematics Dan Inter-
Intrapersonal Mahasiswa Calon Guru Kimia Pada Perkuliahan Elektrometri Berbasis Aktivitas Inkuiri Laboratorium
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Jika nilai sig. atau nilai probabilitas 0,05 maka data terdistribusi secara tidak normal.
Jika nilai sig. atau nilai probabilitas 0,05 maka data terdistribusi normal.
2 Uji homogenitas terhadap data dengan metode analisis Explore uji
Levene’s yang terdapat dalam program SPSS 16. Berdasarkan output yang diperoleh maka kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut:
Jika nilai sig. atau nilai probabilitas 0,05 maka varians sampel tidak homogen.
Jika nilai sig. atau nilai probabilitas ≥ 0,05 maka varians sampel homogen.
b. Pengujian peningkatan kecerdasan logical mathematics dan penguasaan
konsep materi elektrometri antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol menggunakan uji-t dua sisi two-tail t-test jika populasi terdistribusi normal
dan homogen. Kriteria pengujian berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan
program SPSS 16 adalah jika nilai sig. t-test for Equality of Means two-tail lebih kecil daripada 0,05 atau t
hit
≥ t
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 atau α = 0,05 dan db = n1 + n2
– 2 maka H
o
ditolak atau H
1
diterima. Ini berarti peningkatan kecerdasan logical mathematics dan penguasaan konsep materi elektrometri
mahasiswa di kelas eksperimen lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa di kelas kontrol. Jika data tidak berdistribusi normal maka menggunakan uji non
parametrik yaitu uji Mann-Whitney.
Sri Wardani, 2013 Internalisasi Budaya Jawa Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logical Mathematics Dan Inter-
Intrapersonal Mahasiswa Calon Guru Kimia Pada Perkuliahan Elektrometri Berbasis Aktivitas Inkuiri Laboratorium
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Sri Wardani, 2013 Internalisasi Budaya Jawa Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logical Mathematics Dan Inter-
Intrapersonal Mahasiswa Calon Guru Kimia Pada Perkuliahan Elektrometri Berbasis Aktivitas Inkuiri Laboratorium
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Tabel 3.7 Hubungan Antara Jenis Data, Jenis Instrumen, dan Analisis Data
Jenis data Jenis Instrumen
Analisis data
pengembangan kecerdasan logical mathematics
Tes bentuk uraian Uji t pre-postes, uji N-
gain ternormalisasi
pengembangan kecerdasan, inter-
intrapersonal -Lembar observasi
- Rubrik Deskriptif
Penguasaan konsep Tes bentuk uraian
Uji t pre-postes, uji N- gain ternormalisasi
Budaya Jawa Lembar kuesioner,
observasi dan rubrik -Deskriptif persentase
-Deskriptif Aktivitas inkuiri
Laboratorium Rubrik
Deskriptif
Kinerja mahasiswa Lembar observasi dan
rubrik Deskriptif
Presentasi rancangan dan hasil penelitian
Rubrik Deskriptif
Tanggapan mahasiswa Lembar kuesioner
Deskriptif persentase 4.
Interpretasi Uji Korelasi
Untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis ke dua, yaitu hubungan tiap indikator kecerdasan logical mathematics, kecerdasan interpersonal, kecerdasan
intrapersonal, dengan budaya Jawa. Uji korelasi dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji hubungan tiap indikator kecerdasan logical mathematics,
kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal. Selain itu untuk dapat melihat hubungan antara indikator kecerdasan logical mathematics dengan
penguasaan konsep, tiap indikator interpersonal dengan indikator intrapersonal, juga kinerja budaya Jawa dengan kinerja PEBAIL. Sehingga dapat dilihat
Sri Wardani, 2013 Internalisasi Budaya Jawa Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logical Mathematics Dan Inter-
Intrapersonal Mahasiswa Calon Guru Kimia Pada Perkuliahan Elektrometri Berbasis Aktivitas Inkuiri Laboratorium
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
hubungan secara menyeluruh antara kinerja model PEBAIL dengan peningkatan tiap indikator kecerdasan logical mathematics, penguasaan konsep, peningkatan
tiap indikator kecerdasan interpersonal dengan kecerdasan intrapersonal dan kinerja budaya Jawa.
Adapun interpretasi tingkat keeratan hubungan antara variabel X dengan Y variabel bebas dengan variabel terikat, digunakan tabel interpretasi koefisien
korelasi dalam Sugiyono 2011 sebagai berikut: Tabel 3.8 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199
0,20 – 0,399
0,40 – 0,599
0,60 – 0,799
0,80 – 1,00
Sangat rendah Rendah
Sedang Kuat
Sangat kuat Dalam penghitungan dan pengolahan data ini peneliti menggunakan bantuan
komputer aplikasi SPSS 16.
Sri Wardani, 2013 Internalisasi Budaya Jawa Dalam Mengembangkan Kecerdasan Logical Mathematics Dan Inter-Intrapersonal
Mahasiswa Calon Guru Kimia Pada Perkuliahan Elektrometri Berbasis Aktivitas Inkuiri Laboratorium Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa model PEBAIL yang diimplementasikan dapat meningkatkan penguasaan konsep, kecerdasan
logical mathematics, dan keterampilan praktikum. Selain itu, model yang diimplementasikan bersinergi dengan internalisasi budaya Jawa dapat mengembangkan kecerdasan inter-
intrapersonal, sehingga apabila diimplementasikan berkelanjutan dapat membangun habits of mind.
Kesimpulan yang lebih terperinci adalah sebagai berikut: 1.
Model PEBAIL yang dikembangkan, memiliki karakteristik sebagai berikut: a menggunakan tahapan open inquiry terkait dengan materi elektrometri; b tanya Jawab
pada tiap tahapan untuk mengembangkan kecerdasan inter-intrapersonal mahasiswa dalam internalisasi budaya Jawa; c kecerdasan logical mathematics dan penguasaan
konsep diukur melalui tes uraian; d langkah-langkah perkuliahan elektrometri berbasis aktivitas inkuiri laboratorium dalam penguatan budaya Jawa.
2. Model PEBAIL yang dikembangkan dapat meningkatkan kecerdasan logical
mathematics pada kelas eksperimen dengan kategori sedang N-gain = 61,37, lebih baik daripada kelas kontrol N-gain = 42,99. Hasil N-gain tertinggi terjadi pada
indikator logical analysis N-gain = 65, sedangkan N-gain terendah terjadi pada indikator thingking patterns N-gain = 57
3. Model PEBAIL dapat meningkatkan kecerdasan intrapersonal pada kelas eksperimen
158
158