Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
gerak eksplosif maksimal maupun sub-maksimal, kemampuan anaerobik laktasid adalah kemampuan untuk mewujudkan gerak ketahanan anaerobik
anaerobic endurancestaminadaya tahan anaerobik. Dalam 90 menit, pemain sepak bola diperlukan kemampuan anaerbik yang baik untuk
melakukan akselerasi, baik ketika penyerangan atau pertanahan, oleh karena kemampuan anaerobic sangat penting dimiliki pemain sepak bola.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data.Instrumen penelitian sangat berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu penelitian, oleh karena itu penyusunan instrumen penelitian harus dirancang dengan baik agar diperoleh hasil sesuai dengan kegunaannya.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah tes kemampuan aerobik untuk mengukur tingkat kebugaran sampel dan tes kemampuan kapasitas
Anaerobik. Tabel 3.4.
Instrumen Penelitian
No Bentuk Tes
Tujuan Tes Sumber
1 Balke Test 15 Menit
Mengukur Kebugaran Jasmani aerobic
Brian Mackenzie.
2005. 101 Performance
Evaluation Test 2
Tes lari 20 meter Mengukur
kemampuan Kecepatan Speed
3 Illinois Agility Run Test
Mengukur kemampuan
Kelincahan Agility 4
30 Metre Sprint Fatique Mengukur Kemampuan Speed
Endurance
E. Proses Pengembangan Instrumen
1. Balke VO2Max Test 15 menit lari
a. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur perkembangan daya tahan
umum atlet VO2Max.
Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
b. Perlengkapan tes yang diperlukan adalah :
track 400m Stopwatch
Pencatat Waktu.
c. Cara melakukan tes. Tes Balke dilakukan sebagai berikut :
Tester berlari di trek selama 15 menit dengan tujuannya adalah berlari sejauh mungkin selama 15 menit dengan usaha yang semaksimal
mungkin. Pencatat waktu mencatat total jarak yang dicapai dalam 15 menit ke.
d. Analisa
Analisis hasil
tes dengan
membandingkannya dengan
hasil tes
sebelumnya.Diharapkan dengan pelatihan yang tepat analisis setiap hasil tes akanmenunjukkan perbaikan atau peningkatan dalam hal komponen daya tahan
umum. e.
Penilaian Hasil Tes Rumus yang digunakan untuk menghitung VO2max adalah :
��2� =
� � �� �
ℎ 15
− 133 0.172 + 33.3 f.
Tes ini cocok untuk atlet dengan olahraga yang membutuhkan daya tahanmisalnya sepak bola, rugby tetapi tidak untuk individu dimana tes
akan
2. Tes Sprint 20 Meter
a. Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kemampuan kecepatan
maksimal sejauh 20 meter. b.
Perlengkapan tes yang diperlukan adalah: Track atau lapangan
Stopwatch Bendera start
Pencatat Waktu
Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Cara melakukan tes adalah sebagai berikut :
Tester melakukan sprint dengan usaha maksimal dengan jarak 20 meter
Pencatat waktu mencatat waktu terbaik tester yang melakukan sprint sejauh 20 meter
Setiap tester diberikan sebanyak dua kali kesempatan tes. d.
Analisa Analisis
hasil tes
dengan membandingkannya
dengan hasil
tes sebelumnya.Diharapkan dengan pelatihan yang tepat analisis setiap hasil tes
akanmenunjukkan perbaikan atau peningkatan dalam hal komponen kecepatan. 3.
Illinois Agility Run Test a.
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengukur kecepatan dan kelincahan atlet. b.
Perlengkapan tes yang diperlukan adalah: Lapangan
Stopwatch Bendera Start
8 Cones Kerucut atau tiang Pencatat Waktu
c. Prosedur pelaksanaan tse adalah sebagai berikut :
Tester melakukan test dengan dimulai start terlungkup dibawah tanah Ketika aba-aba “Ya” tester berlari secara maksimal dengan arah seperti
dalam gambar “Illinois Test” dibawah mulai dari start sampai dengan garis finish..
Pencatat waktu mencatat waktu tester Analisa
Analisis hasil
tes dengan
membandingkannya dengan
hasil tes
sebelumnya.Diharapkan dengan pelatihan yang tepat analisis setiap hasil tes akanmenunjukkan perbaikan atau peningkatan dalam hal komponen kelincahan.
Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Gambar 3.1. Illinois Agility Run Test
Sumber : Brian Mackenzie 4.
30 metre Sprint Fatique – Power Maintenance Test a.
Dalam dunia olahraga seperti basket, hoki, rugby dan sepak bola, pemain dituntut untuk memiliki kemampuan sprint secara berulang-ulang. Setiap
melakukan ulangan sprint maka pemain harus menghasilkan tingkatan yang sama, maka pemain harus memiliki kemampuan untuk pulih
antarasprint sehingga dapat melakukan sprint dengan kecepatan yang sama setiap pengulangannya. Oleh Karen aitu tes ini bertujuan untuk mengukur
tingkat kelelahan sprint pemain. b.
Perlengkapan tes yang diperlukan adalah: Lapangan
Stopwatch Bendera Start
12 Cones Kerucut atau tiang Pencatat Waktu
c. Prosedur pelsanaan Tes adalah sebagai beikut :
Tester berlari sprint secara maksimal dengan arah seperti gambar dibawah, mulai dari titik A sampai dengan titik B.
Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Setelah finish dititik B, tester kembali ketitik A secara perlahan dengan berjalan atau jogging tidak lebih dari 30 detik.
Tester melakukan hal yang sama sebanyak 10 kali. Pencatat waktu mencatat waktu tester setiap kali melakukan sprint
Gambar 3.2. 30 Metre Fatique Test Sumber : Brian Mackenzie
F. Teknik Pengumpulan Data