Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Validitas Internal
Pengontrolan validitas internal adalah pengendalian terhadap variabel –variabel
luar yang dapat menimbulkan interpretasi lain. Variabel –variabel yang dikontrol
meliputi : a.
Pengaruh Sejarah b.
Pengaruh Maturasi c.
Pengaruh Testing d.
Pengaruh instrumen e.
Pengaruh seleksi f.
Pengaruh Mortalitas g.
Pengaruh Perlakuan Didalam penelitian ini pengaruh yang mempengaruhi validitas internal yang
paling besar adalah pengaruh moralitas karena saat penelitian berlangsung ada beberapa pemain yang tidak mengikuti proses penelitian secara penuh
dikarenakan ada pemain yang bolos, pemain yang sakit, dan ada juga pemain yang mengalami cedera.
2. Validitas Eksternal
Pengkontrolan validitas eksternal adalah pengendalian terhadap beberapa faktor agar hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Pengkontrolan tersebut
meliputi : a.
Validitas Populasi b.
Validitas ekologi
B. Lokasi dan Subjek PopulasiSampel
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada SAINT PRIMA ACADEMY BANDUNG. Penelitian ini, dilaksanakan di lapangan sepak bola tempat latihan SAINT PRIMA
ACADEMY BANDUNG yaitu di komplek lapangan Batu Nunggal Bandung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan
November 2013.
Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2. Populasi
Populasi adalah sekelompok subjek yang diperlukan oleh peneliti. Objek penelitian ini perlu ditetapkan secara akurat, sebab data yang terkumpul akan
diolah dan dianalisa kemudian kesimpulannya digunakan untuk membuktikan kebenaran daripada hipotesis.
Populasi menurut Sugiyono 209:117: ”Populasi bukan sekedar jumlah yang
ada pada objeksubjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristiksifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu”. Definisi populasi menurut Arikunto
2006:130 “ Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian”.
Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah seluruh atlet SSB Sekolah Sepak Bola kelompok usia junior usia 18-19 tahun di Kota Bandung. Oleh karena
waktu dan sumber daya penulis yang terbatas, dan juga karakteristik dari populasi pada dasarnya sama, maka yang dipilih menjadi populasi yang terjangkau dalam
penelitian ini adalah atlet Saint Prima Academy Bandung Kelompok usia 18-19 tahun sejumlah 46 siswa.
3. Sampel
Sampel adalah jumlah kecil dari populasi. Sampel menurut Sugiyono 2009:118 “Sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut”. Maka sampel dari penelitian ini adalah 24 atlet anggota
Academy Saint Prima Bandung, yang dipilih dari tes kebugaran yang kemudian hasilnya disusun mulai dari skor tingkat kebugaran tinggi sampai dengan atlet
yang memiliki tingkat kebugaran rendah dengan prosentasi 27 batas atas yang mewakili nilai tinggi dan 27 batas bawah untuk mewakili batas bawah Frank
M. Veducci 1980:176-177. Jadi jumlah sampelnya masing-masing 12 atlet untuk kelompok kebugaran tinggi dan 12 orang untuk kelompok kebugaran rendah.
Arikunto 2006:133 mengemukakan bahwa ada beberapa keuntungan jika menggunakan sampel yang relatif kecil, yaitu:
1. Karena subjek pada sampel lebih sedikit dibandingkan dengan populasi
maka kerepotannya berkurang 2.
Apabila populasinya terlalu besar, maka dikhawatirkan ada yang terlewati
Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3. Dengan penelitian sampel, maka akan lebih efesien dalam arti uang,
waktu dan tenaga 4.
Ada kalanya dengan penelitian populasi berarti desktruktif merusak 5.
Ada kalanya bias dari orang yang mengumpulkan data 6.
Ada kalanya memang tidak memungkinkan melakukan penelitian populasi Menurut Fraenkel dan Welen 1993:225 yang menjelaskan tentang
pengambilan sampel dalam metode eksperimen desain factorial, bahwa : factorial design extend the number of relationship that may be examined in an
experimental study. they are essentially modifications of either the posttest- only control group or pretest-posttest control group design with or without
random assigment
Maka dari itu, dalam desain factorial penentuan sampel ditentukan dengan atau tanpa random assigment. Maka pada penelitian ini, dalam pengambilan
sampel, peneliti merapkan random assignment. Dalam penentuan kelompok sampel pada masing-masing metode latihan maka peneliti menggunakan Desain
Blok Lengkap Acak Sudjana 1995:62 menjelaskan tentang desain blok lengkap acak DBLA bahwa:
Secara Umum, desain blok lengkap acak adalah sebuah desain dengan. 1
Unit-unit eksperimen dikelompokan ke dalam blok sedemikian sehingga unit-unit eksperimen di dalam blok relatif bersifat homogen dan banyak
unit eksperimen di dalam sebuah blok sama dengan banyak perlakuan yang sedang diteliti.
2 Perlakuan dikenakan secara caak kepada unit-unit ekperimen di dalam tiap
blok. Sesuai dengan kebutuhan dari penelitian maka jumlah sampel dipilih sebanyak
24 orang yang akan dibagi menjadi dua kelompok atas dasar tingkat kebugaran tinggi dan rendah setelah dilakukan Preetest tingkat kebugaran dari seluruh
populasi, jadi atlet dengan memiliki tingkat kebugaran tinggi dan tingkat kebugaran rendah. Maka 12 orang kelompok sampel dengan kebugaran tinggi
dan 12 orang kelompok sampel dengan kebugaran rendah. Dan masing-masing pola Small Sided Games metode latihan interval tinggi sebanyak 6 atlet, pola
Small Sided Games metode latihan repetisi tinggi sebanyak 6 orang, kemudian kelompok pola Small Sided Games metode latihan interval rendah sebanyak 6
atlet, pola Small Sided Games metode latihan repetisi rendah sebanyak 6 orang,
Kartono Pramdhan, 2014 “PENGARUH METODE LATIHAN SMALL SIDED GAMES DAN KEBUGARAN JASMANI TERHADAP
PENINGKATAN KAPASITAS ANAEROBIK” Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Alasan dipilihnya jumlah sampel sebanyak seperti dijelaskan di atas dilandasi oleh kebutuhan penelitian tentang Small Sided Games pada metode latihan
interval dan metode latihan repetisi yang hanya melibatkan jumlah orang yang sedikit diantaranya 5 vs 5, 4 vs 4, 3 vs 3, 2 vs 2, 1 vs 1 seperti yang dijelaskan
oleh Verheijen 2010 dalam FFA National Coaching Conference bahwa : Untuk meraih komponen fisik sepak bola diantaranya adalah melalui :
1. Sprint sepak bola dengan banyak istirahat
2. Small Sided Games 4 vs 4, 3 vs 3
3. Sprint sepak bola dengan sedikit istirahat
4. Large Sided Games 11 vs 11-8 vs 8, Medium Sided Games 7 vs 7-5 vs 5
Tabel. 3.3. Tabel Kelompok Penelitian
Metode Latihan
Tingkat Kebugaran
Metode Latihan Interval
A1 Metode Latihan
Repetisi A2
Total
Tinggi B1 6
6 12
Rendah B2 6
6 12
Total 12
12 24
C. Definisi Operasional