Awindha Eko Lusiana, 2014 PENGARUH MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA PEER TEACHING PADA MATA
PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.
r
xy
=
– √{
} { }
Dimana: r
xy
: Koefisien korelasi Y
: Jumlah skor total seluruh item X
: Jumlah skor item n
: Jumlah responden Makna koefisien korelasi dapat dilihat pada tabel 3.18 di bawah ini:
Tabel 3.19 Makna Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Makna Koefisien Korelasi
r = -1 Korelasi negatif sempurna
- 1 r ≤ -0,80
Korelasi negatif tinggi sekali -
0,80 r ≤ -0,60 Korelasi negatif tinggi
- 0,60 r ≤ -0,40
Korelasi negatif sedang -
0,40 r ≤ -0,20 Korelasi negatif rendah
-0,20 r 0 Korelasi negatif rendah sekali
r = 0 Tidak mempunyai korelasi linier
0 r 0,20 Korelasi rendah sekali
0,20 ≤ r 0,40 Korelasi sedang
0,40 ≤ r 0,60 Korelasi tinggi
0,60 ≤ r 0,80 Korelasi tinggi sekali
0,80 ≤ r 1 Korelasi tinggi sekali
r = 1 Korelasi sempurna
Sumber: Saputra 2007: 36
3.7.2.3 Pengujian Hipotesis
Setelah koefesien korelasi diketahui nilainya, selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan cara membandingkan nilai antara t
hitung
dengan t
tabel
.
t
hitung
=
√ √
Dimana: t
: Nilai t
hitung
Awindha Eko Lusiana, 2014 PENGARUH MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA PEER TEACHING PADA MATA
PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.
r : Koefisien korelasi
n : Jumlah responden
Distribusi Tabel t untuk α = 0,05 dan derajat kebebasan dk = n – 2. Kaidah keputusan:
Jika t
hitung
t
tabel
berarti hipotesis diterima Jika t
hitung
t
tabel
berarti hipotesis ditolak Riduwan, 2011: 98
Jika harga t
hitung
jatuh pada daerah penerimaan hipotesis, maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara
model belajar kooperatif tipe tutor sebaya peer teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di Kelas X.TGB.1 SMK Negeri
2 Garut Tahun Ajaran 20132014 dapat diterima. Sebaliknya Jika harga t
hitung
jatuh pada daerah penolakan hipotesis, maka hipotesis yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara model belajar kooperatif tipe
tutor sebaya peer teaching terhadap motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Gambar Teknik di Kelas X.TGB.1 SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 20132014
ditolak.
3.7.2.4 Perhitungan Koefisien Determinasi
Perhitungan koefisien determinasi yang dilambangkan dengan r
2
bertujuan untuk mengetahui besarnya persentase pengaruh variabel X yaitu model belajar
kooperatif tipe tutor sebaya peer teaching terhadap variabel Y yaitu motivasi belajar siswa. Cara mencari koefisien korelasi adalah dengan mengkuadratkan
angka koefisien korelasi dan dikalikan 100. Hal ini relevan dengan pendapat dari Saputra 2007: 40 bahwa: “Koefisien determinasi ialah pangkat dua koefisien
korelasi dikalikan 100. Maknanya adalah menunjukkan besarnya persentase varians variabel yan
g satu turut ditentukan oleh varians variabel yang lain.” Selain itu, Susetyo 2010: 122 mengemukakan bahwa:
Koefisien determinasi merupakan proporsi untuk menentukan terjadinya persentase variansi bersama antara variabel X dan variabel Y jika dikalikan
d engan 100. Oleh karena itu besarnya koefisien determinasi adalah 0 ≤ r
2
≥ 1 dan tidak ada koefisien determinasi yang bertanda negatif karena dikuadratkan.
Awindha Eko Lusiana, 2014 PENGARUH MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA PEER TEACHING PADA MATA
PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.
3.7.2.5 Analisis Regresi