Analisis Regresi Teknik Analisis Data

Awindha Eko Lusiana, 2014 PENGARUH MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA PEER TEACHING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

3.7.2.5 Analisis Regresi

Koefisien korelasi belum menjawab pertanyaan tentang bagaimana hubungan fungsional antara variabel dependen yang bergantung kepada variabel dependen. Untuk menjawab pertanyaan ini menggunakan analisis regresi.. Pernyataan ini relevansi dengan pendapat Susetyo 2010: 125 bahwa: Hubungan dua variabel mungkin akan menghasilkan koefisien korelasi yang tinggi. Koefisien korelasi tinggi belum tentu memberikan makna. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian lanjutan menggunakan analisis regresi. Analisis regresi merupakan sarana yang dipergunakan untuk mempelajari hubungan fungsional antara variabel-variabel yang dinyatakan dalam bentuk persamaan matematik dan garis. Dalam praktiknya, regresi sering dibedakan menjadi regresi linear sederhana dan regresi linear berganda. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sujarweni dan Endrayanto 2012: 83 bahwa: Regresi bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya. Variabel yang dipengaruhi disebut variabel tergantung atau dependen, sedang variabel yang mempengaruhi disebut variabel bebas atau variabel independen. Regresi linear sederhana adalah regresi yang mempunyai satu variabel dependen dan satu variabel independen. Model persamaan regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut: Dimana: Y : subyek dalam variabel dependen yang diprediksi a : harga Y ketika harga X = 0 harga konstan b : angka arah koefisien regresi, yang menunjukkan angkat peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila + arah garis naik dan bila - maka arah garis turun. X : subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu Sujarweni dan Endrayanto, 2012: 83-84 Sebagaimana yang dikemukakan oleh Sujarweni dan Endrayanto, 2012: 84- 87, langkah-langkah pengujian hipotesis dengan regresi linear sederhana adalah sebagai berikut: Awindha Eko Lusiana, 2014 PENGARUH MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA PEER TEACHING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.  Mencari persamaan regresi dengan rumus :  Membuat persamaan regresi linear sederhana dengan rumus sebagai berikut: Rumus di atas menggambarkan regresi variabel X sebagai variabel independen dan variabel Y sebagai variabel dependen dan dinamakan regresi Y atas X. Awindha Eko Lusiana, 2014 PENGARUH MODEL BELAJAR KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA PEER TEACHING PADA MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian pada Bab VI, secara umum penelitian ini dapat dibuat kesimpulan, yaitu terdapat pengaruh yang positif dan signifikan model belajar kooperatif tipe tutor sebaya peer teaching pada mata pelajaran Gambar Teknik terhadap motivasi belajar siswa di Kelas X.TGB.1 SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 20132014. Secara khusus uraian dari kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Persentase pengaruh model belajar kooperatif tipe tutor sebaya peer teaching pada mata pelajaran Gambar Teknik terhadap motivasi belajar siswa di Kelas X.TGB.1 SMK Negeri 2 Garut Tahun Ajaran 20132014 adalah 64 2. Model belajar kooperatif tipe tutor sebaya peer teaching dapat memberikan pengaruh sebesar 62 terhadap motivasi ekstrinsik siswa dan memberikan pengaruh sebesar 21 terhadap motivasi intrinsik siswa; 3. Aktivitas belajar siswa meningkat 75 dengan menggunakan model belajar kooperatif tipe tutor sebaya peer teaching; 4. Pemutaran video-video motivasi pada awal pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terutama motivasi intrinsik siswa; 5. Pemberian reward atau hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar siswa terutama motivasi ekstrinsik siswa; 6. Model belajar yang diterapkan yaitu model belajar kooperatif tipe tutor sebaya peer teaching dapat mendukung faktor lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik. 6.2 Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan yang telah dikemukakan, berikut ini adalah beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas XI Jurusan Bangunan Semester Ganjil SMK Negeri 2 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 13 60

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AKUNTANSI KEUANGAN SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK WIYATA KARYA NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

10 119 78

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR DALAM MATA PELAJARAN IPS TERPADU SK EKONOMI MENGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 3 Pesisir Utara)

1 19 85

PENGARUH METODE TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI DI SMA NEGERI 3 METRO TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 26 71

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TUTOR SEBAYA DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA

0 0 11

PERBEDAAN PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA

1 2 13

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI SMK SWASTA PANCA BHAKTI

0 1 10

PENGARUH FAKTOR LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X

2 7 15

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI SMAN

0 0 11