Perbanyakan Tanaman PEMBERIAN IBA (INDOLE BUTYRIC ACID) DALAM BERBAGAI KONSENTRASI DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP ERTUMBUHAN STEK KEPUH

commit to user

B. Perbanyakan Tanaman

1. Secara Generatif Perbanyakan secara generatif dilakukan dengan menanam biji yang dihasilkan dari penyerbukan antara bunga jantan serbuk sari dan bunga betina kepala putik. Secara alami proses penyerbukan terjadi dengan bantuan angin atau serangga. Keunggulan tanaman hasil perbanyakan secara generatif adalah sistem perakarannya yang kuat dan rimbun. Oleh karena itu, sering dijadikan sebagai batang bawah untuk okulasi atau sambungan. Sementara itu, ada beberapa kelemahan dari perbanyakan secara generatif, yaitu sifat biji yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Kelemahan lainnya, pertumbuhan vegetatif tanaman hasil perbanyakan secara generatif juga relatif lambat. Karena diawal pertumbuhannya, makanan yang dihasilkan dari proses fotosintesa lebih banyak digunakan untuk membentuk batang dan tajuk tanaman. Akibatnya, tanaman memerlukan waktu yang lama untuk berbunga dan berbuah. Contohnya tanaman mangga, durian, lengkeng, manggis atau duku yang berasal dari hasil perbanyakan secara generatif, baru akan berbuah setelah 8- 10 tahun setelah tanam Anonim, 2009. Kelemahan dari perbanyakan secara generatif, yaitu sifat biji yang dihasilkan sering menyimpang dari sifat pohon induknya. Jika ditanam, dari ratusan atau ribuan biji yang berasal dari satu pohon induk yang sama akan menghasilkan banyak tanaman baru dengan sifat yang beragam. Ada yang sifatnya sama, atau bahkan lebih unggul dibandingkan dengan sifat pohon induknya, Namun ada juga yang sama sekali tidak membawa sifat unggul pohon induk, bahkan lebih buruk sifatnya. Keragaman sifat ini terjadi karena adanya pengaruh mutasi gen dari pohon induk jantan dan betina Elisa, 2010. commit to user 2. Secara Vegetatif Perbanyakan tanaman secara vegetatif adalah perbanyakan tanaman tanpa melalui proses perkawinan. Perbanyakan tanaman secara vegetatif dapat dilakukan dengan mengambil bagian dari tanaman, misalnya batang, daun, umbi, spora, dan lain-lain. perbanyakan secara vegetatif dapat dimulai melalui dari carayang paling sederhana seperti stek, cangkok, merunduk, dan lain-lain, hingga cara ang rumit misalnya dengan sistem kultur jaringan Widarto, 1996. Perkembangbiakan secara vegetatif merupakan alternatif yang perlu diperhatikan, salah satunya dengan cara stek. Perkembangbiakan dengan cara stek diharapkan dapat menjamin sifat-sifat yang sama dengan induknya Astuti, 2000. Cara stek yaitu kita bisa mendapatkan tanaman baru dalam jumlah yang besar dalam waktu yang relatif singkat. Hal ini disebabkan dalam 1 pohon bisa diperoleh beratus-ratus bahan atau materi stek, dan juga dengan penggunaan hormon perangsang perakaran, kita bisa mendapatkan tanaman baru yang lebih cepat Iskandar, 2002. a. Stek Perbanyakan secara vegetatif dapat dilakukan dengan stek, yaitu pemotongan pemisahan bagian tumbuhan agar bagian tanaman tersebut membentuk akar dan menjadi individu baru Hartman et al., 1997. Salah satu teknik perbanyakan vegetatif yang secara teknis cukup mudah dan sederhana serta tidak membutuhkan biaya produksi dan investasi yang besar adalah stek. Teknik perbanyakan vegetatif dengan stek adalah metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman yang dipisahkan dari induknya di mana jika ditanam pada kondisi yang menguntungkan untuk beregenerasi akan berkembang menjadi tanaman yang sempurna Juhardi, 1995. Bahan tanaman untuk perbanyakan secara vegetatif sebaiknya berasal dari pohon induk yang telah diketahui silsilah, tingkat pertumbuhan, serta kualitas dan kuantitas produksi buahnya. Untuk stek, bagian vegetatif yang digunakan adalah batang, daun, akar, umbi. Pohon induk adalah tanaman yang commit to user dijadikan bahan awal untuk kegiatan perbanyakan tanaman. Pohon induk dipilih dari tanaman yang sudah jelas asal usul dan keunggulan sifatnya, baik dari segi pertumbuhan, kuantitas dan kualitas potensi produksi, maupun ketahananya terhadap hama dan penyakit Redaksi Agromedia, 2007. Stek merupakan salah satu metode perbanyakan tanaman secara vegetatif yang menggunakan bagian tanaman misalnya batang, daun, dan akar. Stek dilakukan dengan cara memotong bagian tanaman dan menumbuhkannya pada suatu media, baik media padat ataupun cair sebelum dilakukan penyapihan Dephut, 1995. Tanaman stek akan tumbuh dengan baik dan cepat apabila dibantu dengan pemberian hormon pertumbuhan. Stek akan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Hormon yang digunakan dalam suatu perbanyakan adalah yang bersifat merangsang akar, tunas, perkecambahan dan sebagainya Kristina, 2008.

C. Perendaman Hormon Pada Stek

Dokumen yang terkait

Pengaruh Panjang Akar, Panjang Buluh dan Konsentrasi ZPT Indole Butyric Acid Terhadap Pertumbuhan Anakan Vetiver (Vetiveria zizanioides)

0 32 108

Pengaruh Konsentrasi ZPT Indole Butyric Acid (IBA) dan Jenis Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Anggur Vitis vinifera h.)

0 30 77

Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen dan Konsentrasi ZPT Indole Butyric Acid (IBA) Terhadap Pertumbuhan Vetiver (Vetiveria zizanioides L. Nash)

1 42 61

PENGARUH BERBAGAI LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI LARUTAN ZPT IAA (Indole Acetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK MENTIGI (Vaccinium varingiaefolium (BL.) MIQ.)

0 14 19

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN ZPT IBA (Indole Butyric Acid) DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK MENTIGI (Vaccinium varingiaefolium (Bl) Miq)

0 7 26

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI INDOLE-3 BUTYRIC ACID (IBA) DAN JUMLAH BUKU PADA STEK TERHADAP PERAKARAN STEK BATANG MINI UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz)

6 24 39

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

1 8 73

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

0 0 13

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

0 0 2

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

0 0 4