commit to user
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pranajiwa atau sering dikenal dengan nama Kepuh Sterculia foetida Linn. merupakan salah satu spesies tanaman di Indonesia yang berasal dari Afrika
Timur, Asia Tropik dan Australia. Karena keberadaan tanaman ini sebagian besar ditemukan di daerah pemakaman atau tempat yang dikeramatkan maka
masyarakat sering menyebut tanaman ini sebagai tanaman “Genderuwo”. Selain keberadaannya tersebut, penampilan tanaman pranajiwa atau kepuh ini sangat
besar dan buahnya juga besar Yuniastuti, 2008. Kepuh mempunyai manfaat yang sangat besar bagi manusia namun
pemanfaatanya belum maksimal. Kepuh yang dulu dikenal sebagai tanaman obat dan sekarang mulai dikenal sebagai Bahan Bakar Nabati BBN akan sangat
menguntungkan jika dibudidayakan dengan baik. Keberadaan minyak yang berasal dari fosil yang semakin lama akan semakin habis dan sulit untuk
diperbaharui, maka dengan adanya pengembangan biji tanaman kepuh yang akan diolah menjadi Bahan Bakar Nabati akan menjadi solusi dalam mengurangi
maupun mengganti penggunaan BBM di masyarakat. Kepuh sebagai tanaman penghasil energi alternatif memiliki beberapa
kelebihan dibandingkan tanaman energi alternatif yang lain, misalnya kelapa sawit, tebu, kelapa, ubi jalar, dan ubi kayu, karena tanaman kepuh kegunaannya
tidak berkompetisi sebagai tanaman konsumsi, sedangkan tanaman kelapa sawit, tebu, kelapa, ubi jalar ataupun ubi kayu memiliki fungsi utama untuk konsumsi.
Kepuh dapat diperbanyak dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan generatif menggunakan biji, sering dilakukan karena mudah, sedangkan
perbanyakan vegetatif masih jarang dilakukan. Perbanyakan dengan cara vegetatif salah satunya dengan cara stek. Teknik perbanyakan vegetatif dengan stek adalah
metode perbanyakan tanaman dengan menggunakan bagian tanaman yang dipisahkan dari induknya di mana jika ditanam pada kondisi yang menguntungkan
untuk beregenerasi akan berkembang menjadi tanaman yang mampu tumbuh baik. Kelebihan dengan perbanyakan vegetatif dengan cara stek adalah kita bisa
commit to user mendapatkan tanaman baru dalam jumlah yang besar dalam waktu yang relatif
singkat, selain itu dapat diperoleh sifat yang sama dengan induknya. Keberhasilan perbanyakan dengan stek dipengaruhi oleh beberapa faktor antra lain : media
tanam, bahan stek, Zat Pengatur Tumbuh ZPT, dan lain-lain. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian untuk
mengetahui kemampuan berakar dan bertunas stek batang tanaman kepuh dengan adanya pengaruh konsentrasi perendaman dan lama perendaman dengan
menggunakan larutan IBA Indole Butyric Acid.
B. Perumusan Masalah