Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Kepuh Sterculia foetida Linn.

commit to user mendapatkan tanaman baru dalam jumlah yang besar dalam waktu yang relatif singkat, selain itu dapat diperoleh sifat yang sama dengan induknya. Keberhasilan perbanyakan dengan stek dipengaruhi oleh beberapa faktor antra lain : media tanam, bahan stek, Zat Pengatur Tumbuh ZPT, dan lain-lain. Berkaitan dengan hal tersebut di atas, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan berakar dan bertunas stek batang tanaman kepuh dengan adanya pengaruh konsentrasi perendaman dan lama perendaman dengan menggunakan larutan IBA Indole Butyric Acid.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka masalah yang akan diteliti adalah : 1. Konsentrasi IBA untuk pertumbuhan stek batang kepuh. 2. Lama perendaman IBA untuk memperoleh pertumbuhan stek batang kepuh yang terbaik.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian bertujuan dan bermanfaat untuk : Mengetahui konsentrasi dan lama perendaman IBA yang tepat untuk pertumbuhan stek tanaman kepuh commit to user I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Kepuh Sterculia foetida Linn.

Kepuh Sterculia foetida Linn. mempunyai klasifikasi sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliphyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Family : Sterculiaceae Genus : Sterculia Spesies : Sterculia foetida Linn. Anonim, 2010 Kepuh berupa pohon yang cukup besar dengan tinggi bisa mencapai 50 meter. Namun demikian keberadaan tanaman kepuh sudah mulai jarang ditemukan, bahkan dari penelitian yang dilakukan status keberadaan tanaman kepuh sudah termasuk langka. Tanaman kepuh dapat tumbuh dengan cepat di daerah tropik atau daerah beriklim panas yang bersuhu sekitar 18 - 27 °C mulai dari dataran rendah sampai ketinggian 1500 meter di atas permukaan laut. Untuk mendapatkan tanaman kepuh yang banyak buahnya, maka penanaman tanaman kepuh memerlukan ketinggian antara 300 – 600 m dpl. Pada dataran tinggi diatas 750 kepuh dapat tumbuh dengan baik tetapi buah yang dihasilkan sangat jarang. Pertumbuhan yang terjadi mengarah pada pertumbuhan vegetatifnya Yuniastuti, 2008. Kepuh adalah Salah satu tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Kulit batang tumbuhan ini digunakan untuk obat sakit perut, bila kulit batang dicampur dengan daun kepuh dapat digunakan sebagai abortivum obat penggugur, sedangkan bila dicampur dengan kapur tohor dan air jeruk nipis dapat dipakai sebagai obat lumpuh. Akarnya digunakan untuk obat rajasinga dan kencing nanah Sastroamidjojo, 1997. commit to user Kepuh sebagai tanaman penghasil energi alternatif memiliki beberapa kelebihan dibandingkan tanaman energi alternatif yang lain, misalnya kelapa sawit, tebu, kelapa, ubi jalar, dan ubi kayu. Tanaman kepuh kegunaannya tidak berkompetisi sebagai tanaman konsumsi, sedangkan tanaman kelapa sawit, tebu, kelapa, ubi jalar ataupun ubi kayu memiliki fungsi utama untuk konsumsi. Selain itu dibandingkan dengan tanaman energi alternatif yang lain, tanaman kepuh memiliki rendemen hasil minyak yang cukup tinggi yaitu lebih besar dari 40 , bahkan dari penelitian yang dilakukan dengan pemurnian eter rendemen minyak dapat mencapai lebih dari 70 . Sedangkan dengan pemrosesan langsung compoun rendemen minyak rata-rata mencapai 45 .Sebagai Bahan bakar Nabati BBN, biji tanaman kepuh diambil dan diekstrak dan selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak pelumas bio- oil Yuniastuti, 2008. Soerawidjaja 2005 mengatakan bahwa minyak dari inti biji buah kepoh tergolong minyak nabati yang unik karena komponen utama asam lemaknya adalah asam sterkulat yang mempunyai rumus molekul C 19 H 34 O 2 dengan rantai karbonya mempunyai gugus cycloprepenoid. asam-asam lemak ini atau turunanya dapat digunakan sebagai komponen racikanramuan yang melahirkan karakteristik unggul pada berbagai produk seperti kosmetik, pelumas, cat, dan plastik. Ester isopropilnya diharapkan dapat digunakaan sebagai bubuhan, penurun titik tuang pour point depressant pada pelumas dan bio-diessel. Beberapa karakter morfologi yang diamati diketahui bahwa bunga dan daun muncul pada cabang terakhir atau anak cabang ke-4 hingga ke-6. Persentase fruit- set tanaman pranajiwa digolongkan sangat rendah, karena dalam 1 tangkai bunga yang berisi antara 20 - 30 bunga hanya 1 – 2 buah yang jadi. Pada bulan Mei sampai Juli tanaman kepuh mulai membentuk bunga dan buah muda sudah menjadi buah tua, dimana siap untuk dipanen. Secara umum, tanaman kepuh berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Keadaan ini memungkinkan tanaman pranajiwa dibudidayakan secara intensif dan dimanfaatkan sebagai bahan baku biofuel bio-oil Yuniastuti, 2008. commit to user Daun tumbuh berumpun pada penghujung dahan-dahan, merupakan daun majemuk berbentuk menjari dengan 7- 9 anak daun foliolum. Daun berbentuk lanset, panjang helaian daun lamina antara 10-17 sentimeter dengan permukaan daun halus. Tangkai daun petiolus relatif pendek dengan ukuran 10 - 30 sentimeter. Bunga tumbuh pada penghujung dahan bercabang-cabang membentuk rumpun, berwarna orange hingga merah keunguan. Diameter bunga 2- 4 sentimeter bersifat uniseksual. Buah berukuran cukup besar terdiri dari 2 – 5 lokus dengan panjang per lokus kira-kira 20 – 40 sentimeter, berwarna hijau saat masih muda, kemudian kemerahan dan hitam saat buah sudah tua atau masak, berbentuk bulat hingga oval, dan kulit buah halus memiliki lapisan lilin dan terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan terluar berwarna seperti penampilan buah, lapisan tengah seperti tempurung kelapa yang mengeras, dan lapisan dalam tipis berwarna putih, hijau hingga kecoklatan tergantung kemasakan buah. Di dalam buah terdapat biji, setiap lokus buah berisi 10-20 biji. Biji berwarna hitam bila sudah masak dengan ukuran panjang antara 2 – 4 sentimeter Yuniastuti, 2008. Kayu kepuh merupakan jenis substitusi yang paling baik untuk mengantikan kayu ramin, sehingga beberapa perusahaan di Purbalingga sudah berusaha untuk mencoba membudidayakannya. Kayu kepuh mempunyai warna yang hampir sama dengan ramin, berat jenisnya sekitar 0,64, kelas kuat antara II – III dan kelas awetnya III. Sedangkan berat jenis ramin adalah sekitar 0,63, kelas kuat II – III dan kelas awet V Varma, 1956. Bunga tumbuh pada penghujung dahan bercabang-cabang membentuk rumpun, berwarna kuning hingga merah keunguan. Diameter bunga 2 - 2,5 cm bersifat uniseksual. Tipe mahkota bunga adalah beraturanbintang dengan warna merah darah, hijau pada ujungnya dengan ukuran 1,5 - 2,1 cm. Jumlah tajuk mahkota bunga 4 – 6 buah. Ukuran tangkai bunga 0,2 - 0,6 cm dengan panjang putik 0,1 - 1,7 cm. Aroma bunga pada tanaman ini mengeluarkan aroma yang tidak sedap Yuniastuti, 2008. Buah Kepuh mempunyai ukuran yang relatif besar, buah yang masih muda berwarna hijau dan setelah matang berubah menjadi merah dan kadang-kadang menjadi hitam dan membuka, ukuran buahnya dapat mencapai diameter 7 mm commit to user atau lebih, mempunyai pericarp yang tebal 7 – 8 mm, berkayu dan folikelnya berbentuk orbikular. Tingkat kematangan buah tergantung spesiesnya, tetapi biasanya memerlukan waktu 4 – 6 bulan. Bijinya berbentuk elipsoid atau elipsoid-oblong, dengan ukuran panjang ± 2 cm, berwarna hitam, licin dan mengkilat dengan hilum yang berwarna putih serta karpelnya berwarna merah atau merah tua Herdiana, 2005. Buah memiliki tipe buah tidak berdaging dengan warna mentahmuda adalah hijau muda dan berwarna hitam jika sudah matang. Rasa buah kepuh ini sama dengan rasa kelapa muda. Panjang tangkai buah 6 - 35 cm. Di dalam buah terdapat lokus-lokus dengan ukuran sedang - besar dengan jumlah lokus 2 - 6 lokus. Ketebalan kulit lokus antara 0,6 - 1,9 cm, lebar lokus 7 - 11 cm, panjang lokus 6,5 - 13 cm. Berat buah mencapai 0,325 grlokus atau 1,4 kgbuah - 1kg4 lokus Yuniastuti, 2008. Di dalam buah terdapat lokus-lokus yang berisi biji. Jumlah bijilokus 2 – 20 biji. Jumlah bijibuah dapat mencapai 10 – 100 biji. Biji berbentuk lonjong dengan panjang 2,06 – 3,03 cm, lebar biji 1,0 – 2,1 cm. Biji kulit luar berwarna putih muda dan biji kulit dalam berwarna kuning muda. Tekstur biji luar licinhalus, tekstur biji dalam lunak dan berdaging Yuniastuti, 2008. Berat 100 biji juga dipengaruhi oleh ukuran biji. Gejala umum memperlihatkan bahwa besarnya biji dipengaruhi ketinggian tempat, iklim dan musim. Ukuran biji cenderung lebih besar pada musim penghujan dibanding pada musim kemarau. Bila pada musim pematangan biji sampai dengan menjelang buah matang sempurna keadaan udaranya sangat kering dan suhu sangat tinggi, maka menyebabkan penurunan kualitas biji kepuh, sedangkan bila saat pemasakan biji turun hujan yang cukup banyak menyebabkan rendemen minyak berkurang dan kualitas biji juga menurun karena kelembaban tinggi menyebabkan biji mengalami busuk Yuniastuti, 2008. commit to user

B. Perbanyakan Tanaman

Dokumen yang terkait

Pengaruh Panjang Akar, Panjang Buluh dan Konsentrasi ZPT Indole Butyric Acid Terhadap Pertumbuhan Anakan Vetiver (Vetiveria zizanioides)

0 32 108

Pengaruh Konsentrasi ZPT Indole Butyric Acid (IBA) dan Jenis Media Tanam Terhadap Pertumbuhan Setek Anggur Vitis vinifera h.)

0 30 77

Pengaruh Pemberian Pupuk Nitrogen dan Konsentrasi ZPT Indole Butyric Acid (IBA) Terhadap Pertumbuhan Vetiver (Vetiveria zizanioides L. Nash)

1 42 61

PENGARUH BERBAGAI LAMA PERENDAMAN DAN KONSENTRASI LARUTAN ZPT IAA (Indole Acetic Acid) TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK MENTIGI (Vaccinium varingiaefolium (BL.) MIQ.)

0 14 19

PENGARUH BERBAGAI KONSENTRASI LARUTAN ZPT IBA (Indole Butyric Acid) DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN STEK PUCUK MENTIGI (Vaccinium varingiaefolium (Bl) Miq)

0 7 26

PENGARUH PEMBERIAN BERBAGAI KONSENTRASI INDOLE-3 BUTYRIC ACID (IBA) DAN JUMLAH BUKU PADA STEK TERHADAP PERAKARAN STEK BATANG MINI UBIKAYU (Manihot esculenta Crantz)

6 24 39

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

1 8 73

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

0 0 13

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

0 0 2

Respons Pertumbuhan Setek Jeruk Nipis (Citrus Aurantifolia Swingle) pada Berbagai Bahan Tanam dan Konsentrasi IBA (Indole Butyric Acid)

0 0 4