1
Selfi Yugastiyani, 2013 Pengaruh Persepsi Kepala Sekolah Tentang Masa Periodisasi Terhadap Motivasi Berprestasi Kepala
Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Sekolah merupakan organisasi sosial yang menyediakan layanan pembelajaran bagi masyarakat. Sekolah sebagai tempat terbaik untuk belajar yang
bertujuan untuk menciptakan manusia seutuhnya dengan mengembangkan kemampuan verbal, non verbal, intelektual, spritual, kepribadian dan sosial dalam
membentuk watak peserta didik. Dalam tatanan sebuah sekolah terdapat struktur organisasi yang dimana kepala sekolah menjadi pemimpin suatu sekolah. Kepala
sekolah merupakan seorang pemimpin pendidikan yang berfungsi untuk menciptakan situasi belajar mengajar sehingga guru-guru dapat mengajar dan
murid-murid dapat belajar dengan baik. Untuk mencapai sekolah yang efektif dan berhasil maka perlunya peran kepala sekolah sebagai seorang pemimpin yang
baik. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 13 Tahun 2007
tentang Standar Kepala SekolahMadrasah terdapat lima dimensi kompetensi kepala sekolahmadrasah, yaitu dimensi kompetensi kepribadian, dimensi
manajerial, dimensi kewirausahaan, dimensi supervisi dan dimensi sosial. Jika kepala sekolah telah dapat mengaplikasikan lima dimensi tersebut maka kepala
sekolah telah berhasil menjadi kepala sekolah yang profesional. Pada tahun 2010 Menteri Pendidikan Nasional mengeluarkan peraturan tentang penugasan guru
sebagai kepala sekolah atau madrasah, dalam peraturan dijelaskan tentang syarat- syarat apa saja, bagaimana cara pengangkatan calon kepala sekolah, masa tugas
dan lain-lain. Dalam penelitian ini, penulis akan menganalisis masalah yaitu tentang masa tugas kepala sekolah. Pada Permendiknas No.28 tahun 2010 Bab V
Pasal 10 yang menjelaskan masa tugas kepala sekolah. Merujuk dari Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional No.28 Tahun 2010 tersebut, maka Walikota
Kota Bandung mengeluarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 157 Tahun 2011 Tentang Pengangkatan, Pemindahan dan Pemberhentian Kepala Sekolah di
Selfi Yugastiyani, 2013 Pengaruh Persepsi Kepala Sekolah Tentang Masa Periodisasi Terhadap Motivasi Berprestasi Kepala
Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Kota Bandung pada Bab IV Pasal 13 dan tahun berikutnya yakni 2012 terdapat perubahan sedikit tentang pasal 13 ayat 3 dalam Peraturan Walikota Bandung
Nomor 151 tahun 2012. Periodisasi masa jabatan kepala sekolah yang dilaksanakan secara
konsisten dengan penilaian kinerja yang akuntabel serta transparan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan di sekolah-sekolah. Kepala sekolah
akan bekerja keras untuk meningkatkan prestasi sekolahnya sebagai bukti prestasi kinerjanya, sehingga masa jabatannya bisa diperpanjang atau mendapat promosi
jabatan yang lebih tinggi. Oleh karena itu, kepala sekolah memerlukan motivasi berprestasi agar dapat menguntungkan kepala sekolah itu sendiri maupun
sekolah. Prestasi yang diraih sekolah-sekolah akan meningkatkan mutu pendidikan di daerah dan akhirnya meningkatkan mutu pendidikan nasional.
Pembinaan kepala sekolah seperti yang berlaku sebelum adanya periodisasi, kepala sekolah berprestasi maupun tidak berprestasi tetap aman menjadi kepala
sekolah, bahkan kepala sekolah yang terdapat masalah pun tetap aman pada posisinya sampai pensiun, kecil kemungkinan lahir kepala sekolah yang tangguh
dan profesional. Dibutuhkan sistem pembinaan yang menimbulkan motivasi, seperti penghargaan dan promosi bagi kepala sekolah berprestasi dan sebaliknya
peninjauan kembali jabatan kepala sekolah bagi mereka yang tidak berprestasi. Hanya ada dua pilihan untuk kepala sekolah, turun dengan predikat tidak
berprestasi atau turun dengan terhormat karena sudah menjalani periode maksimal bahkan mendapat promosi Sutisna, 2009. Oleh karena itu, dibutuhkan motivasi
berprestasi dari diri masing-masing kepala sekolah. Dari adanya Peraturan Walikota yang berubah-ubah maka terdapat
persepsi kepala sekolah yang berbeda atas kebijakan tersebut. Pada hakekatnya persepsi dapat didefinisikan sebagai cara pandang manusia terhadap
lingkungannya, terhadap apa yang ada di sekelilingnya. Sebagaimana dikemukakan oleh Rizky Dermawan 2004 : 50 bahwa :
Persepsi dapat juga dikatakan respon terhadap sejumlah objek yang berbeda. Respon tersebut merupakan sebuah proses dimana seorang individu memilih,
mengatur mengintepretasikan rangsangan menjadi sebuah yang lengkap dan bermakna tentang lingkunganya.
Selfi Yugastiyani, 2013 Pengaruh Persepsi Kepala Sekolah Tentang Masa Periodisasi Terhadap Motivasi Berprestasi Kepala
Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dari definisi di atas penulis menyimpulkan bahwa persepsi sebagai sebuah proses yang dipengaruhi oleh lingkungannya bisa terbentuk dari konsep
atau mindset yang ada dalam diri seseorang yang berhubungan dengan motif dan tujuan sehingga terjadi pemikiran tersendiri tentang suatu hal yang dihadapi.
Begitupun yang dihadapi oleh kepala sekolah, setiap diri kepala sekolah pasti memiliki pendapat atau persepsi yang berbeda tentang kebijakan pemerintah
tersebut. Persepsi yang berbeda itu juga yang dapat mempengaruhi kinerja kepala sekolah agar bisa lebih baik atau tetap. Kinerja yang lebih baik akan di latar
belakangi oleh motivasi yang ada dalam diri kepala sekolah tersebut. Persepsi disini berpengaruh terhadap motivasi berprestasi kepala sekolah, begitupun juga
sebaliknya. “Motivasi berprestasi adalah motif yang mendorong sesorang untuk
mengejar dan mencapai tujuan yang lebih baik ”Indrawijaya,2009:28.
Untuk menjalankan fungsi, tugas dan peran kepala sekolah perlu didukung dengan motivasi yang tinggi. Sebab salah satu peran kepala sekolah
adalah sebagai motivator bagi para guru, siswa dan staf sekolah lainya. Kepemimpinan dan motivasi merupakan hal yang berbeda, meski memiliki tautan
dalam konteks kerja dan interaksi antar manusia organisasional. Mengutip pendapat Keith Davis dalam Danim 2004:18 mengemukakan bahwa
„Kepemimpinan adalah faktor manusiawi yang mengikat suatu kelompok bersama dan memberinya motivasi menuju tujuan-tujuan tertentu, baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang. ‟ Ini berarti antara kepemimpinan dengan
motivasi memiliki ikatan yang kuat. Dalam pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kepala sekolah sebagai motivator atau pengerak komponen-komponen
sekolah untuk mencapai tujuan sesuai dengan visi dan misi sekolah tersebut. Kepala sekolah juga merupakan sentral kepemimpinan. Mengutip
pendapat Schermerhorn dalam buku Wahjosumidjo 2003: 84 „kepala sekolah
itu sebagai pejabat formal karena kepala sekolah terletak di lingkungan otoritas formal dalam organisasi yang diisi oleh orang-orang yang ditunjuk atau dipilih
melalui proses seleksi. ‟ Oleh karena itu tugas, tanggung jawab, masa jabatan,
pembinaan karir kepala sekolah beberapa hal untuk mengembangkan motivasi kepala sekolah.
Selfi Yugastiyani, 2013 Pengaruh Persepsi Kepala Sekolah Tentang Masa Periodisasi Terhadap Motivasi Berprestasi Kepala
Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Motivasi kepala sekolah merupakan hal yang penting untuk memajukan sekolah apalagi motivasi berprestasi yang dapat menguntungkan kepala sekolah
agar dapat menjabat kembali menjadi kepala sekolah dan memberi dampak positif terhadap sekolah yang dipimpin.
“Motivasi berprestasi adalah dorongan dan daya juang pada diri seseorang dalam melakukan aktivitas untuk mengatasi segala
tantangan dalam upaya pencapaian tujuan tertentu ” Danim 2009:63.
Menurut hasil wawancara penulis pada Mei 2013 dengan salah satu pegawai Dinas Pendidikan Kota Bandung menyatakan bahwa pada tahun 2013 ,
semua kepala sekolah baik pendidikan dasar ataupun pendidikan menengah semua kepala sekolah telah mengalami periodisasi. Periodisasi kepala sekolah saat ini
dapat menjadikan kepala sekolah dapat menjabat kembali setelah dua peiode masa jabatan jika memiliki prestasi istimewa dan akan di tempatkan di sekolah yang
akreditasinya lebih rendah. Kota Bandung saat ini hanya memiliki 4 empat orang kepala sekolah yang mempunyai prestasi istimewa pada tingkat SMA ada 3
tiga orang , tingkat SMP 1 satu orang sedangkan pada SD belum ada. Kepala sekolah dasar yang memiliki kinerja yang baik biasanya akan diangkat menjadi
pengawas SD dan sebagian juga ada yang menjadi guru kembali. Kepala sekolah dasar yang belum memiliki motivasi berprestasi ini yang membuat penulis untuk
mengungkap faktor pendorong yang memperngaruhinya yaitu persepsi periodisasi masa jabatan. Persepsi periodisasi masa jabatan setiap kepala sekolah pasti
berbeda-beda karena pribadi setiap individu mempunyai sifat berbeda. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang motivasi prestasi yang
dipengaruhi persepsi kepala sekolah. Menurut penulis dengan adanya periodisasi masa jabatan kepala sekolah
ini kepala sekolah akan belomba-lomba untuk meningkatkan prestasi dan kinerjanya. Hal ini yang mendorong ingin mengetahui adanya masa periodisasi
kepala sekolah ini berpengaruh positif pada motivasi berprestasi kepala sekolah Atau motivasi berprestasi kepala sekolah akan tetap sama pada masa sebelumnya.
Sehingga memutuskan untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Persepsi Kepala Sekolah Tentang Periodisasi Masa Jabatan Terhadap Motivasi
Berprestasi Kepala Sekolah Dasar Se-Kecamatan Sukajadi Kota Bandung .
Selfi Yugastiyani, 2013 Pengaruh Persepsi Kepala Sekolah Tentang Masa Periodisasi Terhadap Motivasi Berprestasi Kepala
Sekolah Dasar Negeri Se Kecamatan Sukajadi Kota Bandung Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah