Teknik Pengumpulan Hasil Tes Teknik Pengumpulan Hasil Observasi Teknik Pengumpulan Hasil Wawancara Teknik Pengumpulan Hasil Dokumentasi

74 Aan Hendrayana, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING RMT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEPTUAL, KOMPETENSI STRATEGIS, DAN BEBAN KOGNITIF MATEMATIS SISWA SMP BOARDING SCHOOL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu guru, aktivitas belajar siswa, data hasil non tes, dan data hasil tes. Media yang digunakan untuk wawancara dan aktivitas belajar siswa berbentuk audio dan video. Adapun, media hasil non tes berbentuk kuesioner pada setiap akhir dari tatap muka, hal ini terkait dengan BKM. Kemudian hasil tes terdiri dari dua. Pertama, portofolio sekelompok siswa hasil pembelajaran pada suatu tatap muka, hal ini terkait dengan lembar kerja siswa. Kedua, portofolio evaluasi belajar siswa terkait PKM dan KSM. Data sekunder dari penelitian ini adalah dokumentasi yang didapat dari guru maupun sekolah. Data sekunder dapat berupa jadwal kegiatan, perilaku siswa, dan deskripsi peserta didik selama berada di sekolahkelas. Dari sekunder guru berupa konfirmasi tanggapan siswa dan orang tua terkait dengan alasan mereka memilih sekolah berasrama. Data sekunder dari siswa adalah pendapat mereka terhadap GBM rekannya. Data sekunder dari sekolah adalah seberapa banyak calon siswa yang ikut seleksi untuk menjadi siswa sekolah berasrama.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data pada penelitian ini terdiri dari empat, yaitu: evaluasi tes, obervasi, wawancara, dan dokumentasi. Keempat data tersebut saling tekait satu sama lain. Maksud saling terkait adalah data tes disandingkan dengan observasi kemudian diklarifikasi melalui wawancara yang kemudian dibuktikan dengan dekumentasi berupa hasil kerja portofolio.

3.5.1 Teknik Pengumpulan Hasil Tes

Nilai hasil evaluasi berupa skor hasil tes setelah rangkaian suatu materi matematika selesai dilaksanakan dalam kelas. Tes yang diselenggarakn adalah tes kemampuan PKM dan KSM siswa. Selanjutnya, data hasil tes tersebut diolah dengan statistika deskripif juga inferensial.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Hasil Observasi

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data observasi melalui pengamatan di kelas. Observer pada penelitian ini adalah peneliti atau observer yang paham dengan pembelajaran matematika agar tidak terlalu bias dalam 75 Aan Hendrayana, 2015 PENGARUH PEMBELAJARAN PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING RMT TERHADAP PEMAHAMAN KONSEPTUAL, KOMPETENSI STRATEGIS, DAN BEBAN KOGNITIF MATEMATIS SISWA SMP BOARDING SCHOOL Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memahami kejadian penting Jaworski, 1998. Bila diperlukan, peneliti memilih dari rekan peneliti yang mempunyai pemahaman dan kecondongan paradigama tentang konsep yang diteliti mempunyai kemiripan yang dekat dengan peneliti.

3.5.3 Teknik Pengumpulan Hasil Wawancara

Wawancara adalah aktifitas pemerolehan data atau keterangan melalui tanya jawab. Wawancara pada pembelajaran matematika dapat terdiri dari wawancara terstruktur dan tidak terstruktur Goldin, 1998. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur dilakukan pada orang tua siswa, siswa, dan guru. Wawancara tidak terstruktur dilakukan pada siswa terkait portofolio yang mereka punya berupa pertaanyaan apa dan bagaimana.

3.5.4 Teknik Pengumpulan Hasil Dokumentasi

Dokumentasi pada penelitian ini dengan cara mendapatkan dokumentasi berupa gambar, audio dan video. Operator dokumentasi adalah peneliti atau rekan yang sama pada proses observasi. 3.6 Peranan Penelitian dan Persoalan-Persoalan Etis yang Potensial 3.6.1 Peranan Penelitian

Dokumen yang terkait

PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA : Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung.

12 47 892

PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMA: Penelitian Kuasi Eksperimen di kelas XI pada salah satu SMA di Kota Bandung.

6 31 50

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP.

0 0 59

PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP.

2 8 63

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN METAPHORICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMPETENSI STRATEGIS MATEMATIS SISWA SMP.

4 9 52

PROFIL KEMAMPUAN SPASIAL SISWA SMP PADA MATERI GEOMETRI BANGUN RUANG SISI DATAR DITINJAU DARI KEMAMPUAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) DI SMPN 1 SIDOARJO.

1 3 200

KEMAMPUAN LITERASI DAN DISPOSISI STATISTIS MAHASISWA MELALUI PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING (RMT) - repository UPI T MAT 1402122 Title

0 0 12

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN BRPIKIR MATEMATIS RIGOROUS (RMT) PADA MATERI BANGUN RUANG DI KELAS VIII D SMP NUSANTARA KRIAN

0 0 8

PELAKSANAAN PENDEKATAN RIGOROUS MATHEMATICAL THINKING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEPTUAL, PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SERTA PENGARUHNYA PADA SELF-REGULATED LEARNING SISWA DI SMA Fiki Purnawan UNPAS (email: fiki.purnawan1009@gmail.com) Abstr

0 0 36

Eksperimentasi Model Pembelajaran Rigorous Mathematical Thinking dan Problem Based Learning terhadap Pemahaman Konseptual dan Kompetensi Strategis pada Materi Geometri ditinjau dari Perbedaan Jenis Kelamin Siswa SMPN di Kabupaten Ngawi Tahun Pelajaran 201

0 1 17