Bifurkasi Delineation of Potential and Actual Rice Planting Scheduling in Lampung and West Kalimantan

Tabel 1 Kestabilan Titik Tetap Berdasarkan Jenis Titik Tetap Titik Tetap Hiperbolik Nilai eigen � 1 , � 2 Sifat Kasus 1 : � 2 − 4∆ 0 i Real, � berbeda, sama tanda ii Real, � berbeda, beda tanda Simpul stabil atau simpul tak stabil Titik sadel Kasus 2 : � 2 − 4∆ = 0 � 1 = � 2 = � = � 2 atau 0 Simpul sejati Kasus 3 : � 2 − 4∆ 0 � = ± , ≠ 0 ≠ Spiral stabil atau spiral tak stabil Titik Tetap Non-Hiperbolik Nilai eigen � 1 , � 2 Sifat Kasus 4 : � 2 − 4∆ 0 i � = 0 ≠ � ≠ → ∆ = 0 ii � 1 = 0 = � 2 → ∆ = 0 = � Simple degenerate Double degenerate Kasus 5 : � 2 − 4∆ = 0 � 1 = � 2 = � 2 = 0 → � = 0 Double degenerate Kasus 6 : � 2 − 4∆ 0 � = ± , � = 0 ∆ Center 2.7 Penondimensionalan Penondimensionalan adalah suatu metode untuk menyederhanakan suatu persamaan banyak parameter menjadi persamaan dengan sedikit parameter. [Strogatz, 1994] 2.8 Siklus Limit Lymit Cycle Siklus limit adalah orbit tertutup yang terisolasi. Terisolasi artinya bahwa orbit di sekelilingnya menuju atau menjauhi siklus limit. [Strogatz, 1994]

2.9 Bifurkasi

Bifurkasi adalah suatu kondisi di mana terjadinya perubahan pada sistem, bisa berupa perubahan banyaknya titik tetap atau perubahan kestabilan titik tetap. Titik yang mengalami kondisi ini disebut titik bifurkasi. [Strogatz, 1994] Pada bifurkasi satu-dimensi ditemukan kasus-kasus untuk bifurkasi saddle-node, bifurkasi transcritical, dan bifurkasi pitchfork supercritial dan subcritical. Sedangkan pada kasus dua-dimensi ditemukan kasus bifurkasi Hopf. 2.10 Bifurkasi Titik Sadel Saddle-Node Bifurkasi saddle-node adalah bifurkasi yang terjadi jika salah satu sisi dari nilai parameter tidak terdapat titik tetap dan pada sisi lain terdapat dua titik tetap, dimana yang satu stabil dan yang lainnya tidak stabil. [Strogatz, 1994] 2.11 Bifurkasi Hopf Teorema : Misalkan : = , 2.7 adalah sistem persamaan diferensial mandiri orde-2 yang nilai masing-masing parameter − , di mana positif dan vektor fungsi 2 × − , di mana adalah daerah asal pada 2 . Misalkan bahwa sistem 2.7 memiliki titik singular untuk masing-masing , sehingga : , = 0 ⇒ = 2.8 Misalkan matriks pelinearan dari 2.7 untuk titik singular , maka : = x , = 2.9 Misalkan bahwa 0 memiliki nilai eigen imajiner murni ± , ≠ 0, sehingga : tr 0 = 0, det 0 0 2.10 Jika matriks , didefinisikan oleh : = 0 + 2.11 maka tr 0 ≠ 0 sehingga ada solusi periodik dari 2.7 untuk disekitar = 0 dan disekitar dengan periode = 2 � untuk yang kecil. Bukti : Lihat Murray, 1993. [Murray, 1993] 6 III PEMBAHASAN 3.1 Model Sistem mangsa-pemangsa telah dikenal luas dan dikembangkan dengan berbagai tipe seperti model mangsa-pemangsa klasik yang sering disebut Lotka-Volterra dan model mangsa-pemangsa Bazykin. Dalam karya ilmiah ini akan dibahas tipe lain dari model mangsa-pemangsa yaitu model mangsa-pemangsa yang memuat tipe Michaelis-Menten dengan tingkat pemanenan konstan. Sistem mangsa-pemangsa yang memuat tipe Michaelis-Menten memiliki bentuk sebagai berikut : = � 1 − � − + 3.1 = − + + di mana : = kepadatan populasi mangsa pada waktu = kepadatan populasi pemangsa pada waktu � = laju pertumbuhan intrinsik � = daya dukung lingkungan = laju kematian pemangsa = tingkat tertangkapnya mangsa oleh pemangsa = konstanta tingkat kejenuhan = tingkat kemudahan pemangsaan oleh pemangsa Untuk penyederhanaan matematis, dilakukan penondimensionalan dengan skala → � , → �, dan → � maka persamaan 3.1 menjadi : = 1 − − + 3.2 = − + + di mana = � , = � , dan = � . Langkah-langkah penondimensionalannya dapat dilihat pada lampiran 1 Untuk mempermudah dan menjaga dampak atau pengaruh biologis, parameter , , dan berturut-turut memiliki arti yang sama dengan , , dan . Diasumsikan bahwa tingkat pemanenan konstan hanya berpengaruh pada perubahan populasi mangsa yang diambil secara kontinu. Aktivitas pemanenan tidak mempengaruhi populasi pemangsa secara langsung. Hal ini jelas bahwa aktivitas pemanenan mengurangi populasi pemangsa secara tidak langsung dengan mengurangi ketersediaan mangsa untuk pemangsa. Masalah tersebut diformulasikan sebagai berikut : = 1 − − + − 3.3 = − + + di mana : = kepadatan populasi mangsa pada waktu = kepadatan populasi pemangsa pada waktu = tingkat tertangkapnya mangsa oleh pemangsa = tingkat kemudahan pemangsaan oleh pemangsa = laju kematian pemangsa = tingkat pemanenan dengan , , , dan adalah konstanta positif. Berikut akan dicari titik tetap di + 2 dari sistem 3.3 dengan mempertimbangkan bahwa kondisi awal yang bermakna secara biologis yaitu 0 0 dan 0 0. Kemudian akan dianalisis kestabilan di sekitar titik tetap tersebut serta bifurkasi yang terjadi.

3.2 Titik Tetap