Hasil Wawancara PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN

pengamat I adalah 82,22 dan skor persentase pengamat II adalah 82,22. Dengan demikian didapat skor persentase rata-rata adalah 82,22 berarti taraf keberhasil aktivitas siswa berdasarkan observasi dua pengamat termasuk dalam katagori baik.

e. Hasil Wawancara

Wawancara dilakukan pada hari kamis tanggal 6 Desember 2012 setelah tes akhir selesa. Hasil wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari dengan menggunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Wawancara dilakukan terhadap 3 orang siswa yaitu 1 berkemampuan tinggi, 1 berkemampuan sedang, dan 1 berkemampuan rendah. Hasil wawancara berdasarkan wawancara yang dilakukan peneliti adalah siswa merasa senang dan mudah memahami dan menyelesaikan soal-soal yang ada dalam LKS dan dalam mengikuti permainan. Wawancara peneliti dengan siswa yang berkemampuan tinggi berinisial AN Peneliti : Apakah anda menyukai materi penjumlahan penjumlahan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Mengapa AN : Suka, karena saya mudah memahami materi penjumlahan pecahan dimana siswa dapat belajar kelompok. Peneliti : Apakah anda dapat menyelesaikan dengan mudah permasalahan dalam LKS yang anda kerjakan? AN : Awalnya saya tidak bisa menjawab soal yang diberikan namun berkat diskusi kelompok saya bisa menyelesaikan dengan mudah. Peneliti : Apakah dengan menggunakan model pembelajarankooperatif tipe TGT dapat mengatasi kesulitan anda? AN : Dapat. Peneliti : Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT apakah anda masih mau diajarkan dengan model lama? AN : Sebelumnya menggunakan model lama mengajar dan mencatat saja, setelah ini saya ingin guru menggunakan strategisaja. Peneliti : Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? AN : Menurut saya pembelajaran yang menggunakan strategi inisangat mudah dan bisa untuk menyelesaikan soal. Wawancara peneliti dengan siswa yang berkemampuan sedang berinisial RM Peneliti : Apakah anda menyukai materi penjumlahan penjumlahan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Mengapa RM : Saya sangat menyukai, karena gampang untuk kita belajar. Peneliti : Apakah anda dapat menyelesaikan dengan mudah permasalahan dalam LKS yang anda kerjakan? RM : Sangat mudah, karena bekerja sama-sama. Peneliti : Apakah dengan menggunakan model pembelajarankooperatif tipe TGT dapat mengatasi kesulitan anda? RM : Dapat, karena dapat berdiskusi bersama-sama. Peneliti : Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT apakah anda masih mau diajarkan dengan model lama? RM : Tidak mau. Peneliti : Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? RM : Dengan pembelajaran ini lebih mudah saya pahami. Wawancara peneliti dengan siswa yang berkemampuan rendah berinisial ER Peneliti : Apakah anda menyukai materi penjumlahan penjumlahan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? Mengapa ER : Saya suka, karena mudah untuk kita belajar. Peneliti : Apakah anda dapat menyelesaikan dengan mudah permasalahan dalam LKS yang anda kerjakan? ER : Saya dapat menyelesaikan dengan bantuan teman-teman dan guru. Peneliti : Apakah dengan menggunakan model pembelajarankooperatif tipe TGT dapat mengatasi kesulitan anda? ER : Kesulitan saya dapat diatasi karena ada diskusi kelompok. Peneliti : Setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TGT apakah anda masih mau diajarkan dengan model lama? ER : Tidak mau lagi. Peneliti : Bagaimana pendapat anda tentang pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT? ER : Belajarnya menjadi mudah karena dapat berdiskusi dengan teman- teman dan guru.

f. Hasil Catatan Lapangan