Bab III
entitas diperiksa, apa yang diharapkan tercapai dari pelaksanaan pemeriksaan, apa yang diperiksa, dan bagaimana cara pemeriksaan itu
dilakukan.
c. Hasil temuan berupa temuan pemeriksaan dan simpulan. Salah satu bagian pokok dari LHP merupakan temuan pemeriksaan yang
merupakan ‘potret’ kenyataan yang ditemui pemeriksa dalam melaksanakan suatu pemeriksaan kinerja. Selain itu LHP juga harus
memuat suatu simpulan pemeriksaan.
d. Tanggapan pejabat yang bertanggung jawab atas hasil pemeriksaan. Tanggapan tertulis dan resmi harus didapatkan pemeriksa atas temuan,
simpulan dan pemeriksaan. e. Tindakan perbaikan yang direncanakan entitas. Pemeriksa harus
memperoleh tindakan perbaikan yang direncakan entitas atas temuan dan simpulan pemeriksa. Tindakan tersebut harus diungkapkan dalam
laporan.
f. Pelaporan informasi rahasia bila ada. Berdasarkan ketentuan perundangan dimungkinkan beberapa informasi yang bersifat rahasia
tidak diungkapkan dalam LHP.
19 2. Perolehan Tanggapan dan Tindakan Perbaikan yang Direncanakan.
Konsep LHP yang telah disetujui penanggung jawab selanjutnya dibahas bersama dengan manajemen entitas yang diperiksa untuk memperoleh
tanggapan dan rencana perbaikan yang akan dilakukan, secara resmi dan tertulis. Tujuan pembahasan adalah untuk membicarakan simpulan hasil
pemeriksaan secara menyeluruh dan kemungkinan tindakan perbaikan yang direncanakan oleh manajemen entitas. Hasil pembahasan Konsep LHP
harus dituangkan dalam Risalah Pembahasan Konsep LHP yang ditandatangani oleh kedua belah pihak dan harus didokumentasikan.
Pemeriksa harus meminta tanggapan tertulis dari pimpinan atau pejabat yang bertanggung jawab dalam entitas yang diperiksa mengenai temuan
dan simpulan serta tindakan perbaikan yang direncanakan. Dalam hal terdapat temuan yang bersifat kecurangan, pemeriksa diperkenankan untuk
tidak meminta tanggapan dari pejabat entitas yang berwenang dengan pertimbangan bahwa permintaan tanggapan tersebut akan mengganggu
proses penyidikan di masa yang akan datang dan untuk temuan yang berupa kerugian negara, pemeriksa harus memasukkan tindakan otomatis dari
auditee sebagai tindak lanjut atas temuan tersebut.
20 3. Penyusunan Konsep Akhir dan Penyampaian Laporan Hasil Pemeriksaan.
Penyusunan LHP diawali dengan mengevaluasi tanggapan yang berupa suatu janji atau rencana untuk tindakan perbaikan tidak boleh diterima
sebagai alasan untuk menghilangkan temuan yang signifikan atau simpulan yang diambil. Setelah ada kesesuaian antara tanggapan dengan konsep
LHP, LHP Final yang telah disusun kemudian direviu dan ditandatangani oleh penanggung jawab dan harus dilengkapi dengan tanggapan yang
berupa tindakan perbaikan yang direncanakan dari pejabat entitas yang bertanggung jawab.
LHP Final yang telah ditandatangani oleh penanggung jawab didistribusikan kepada pihak yang secara resmi berkepentingan atau pihak
yang telah disepakati sebagai penerima laporan antara lain:
a. Lembaga Perwakilan: DPRDPD atau DPRD. b. Entitas yang diperiksa.
c. Pihak yang bertanggung jawab untuk melakukan tindak lanjut
pemeriksaan. d. Pihak lain yang diberi wewenang untuk menerima LHP sesuai dengan
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan
hal 25
Bab III
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. e. Pimpinan DepartemenLembaga Negara yang terkait dengan entitas
yang diperiksa. f. Dan pihak terkait lainnya yang telah ditentukan sebelumnya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan
hal 26
BAB IV
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan
Bab IV
BAB IV PENGENDALIAN DAN PENJAMINAN MUTU
A. Dasar Pengendalian dan Penjaminan Mutu
01 Standar Pemeriksaan Keuangan Negara dalam pernyataan standar umum
keempat mensyaratkan bagi setiap organisasi pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan harus memiliki sistem pengendalian mutu
yang memadai, dan sistem pengendalian mutu tersebut harus direviu oleh pihak lain yang berkompeten.
Terkait dengan hal tersebut maka dalam rangka pemeriksaan atas Pengadaan BarangJasa Pemerintah dibutuhkan adanya pengendalian
mutu dan penjaminan mutu.
SPKN sebagai standar umum
B. Pengertian Pengendalian dan Penjaminan Mutu
02 Pengendalian mutu merupakan serangkaian tindakan yang dilakukan
untuk memastikan bahwa proses pemeriksaan telah dilaksanakan sesuai dengan perencanaan pemeriksaan dan harapan penugasan pemeriksaan,
serta telah memenuhi SPKN.
Sedangkan penjaminan mutu merupakan tindakan untuk memastikan bahwa proses pengendalian mutu telah dilaksanakan.
Pengertian pengendalian dan
penjaminan mutu
C. Proses Pengendalian dan Penjaminan Mutu
03
1. Proses Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu dilaksanakan melalui dua bentuk pengendalian, yaitu 1 pengendalian mutu oleh tim secara berjenjang dan 2 pengendalian
mutu oleh penanggung jawab penugasan.
Proses pengendalian mutu
04 Penanggung jawab penugasan bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa seluruh proses pengendalian mutu oleh Tim telah dilaksanakan. Proses supervisi meliputi:
a.
Ketua Tim melakukan pengendalian mutusupervisi atas anggota tim pada saat pelaksanaan pekerjaan lapangan dengan mendasarkan pada
PKP.
b.
Pengendali Teknis melakukan pengendalian mutusupervisi atas Ketua Tim.
c.
Penanggung Jawab melakukan pengendalian mutusupervisi atas Pengendali Teknis.
05 Pengendalian mutusupervisi oleh ketua tim, pengendali teknis, dan
penanggung jawab meliputi pemberian saran bagi tim pemeriksa apabila menemukan kendala dalam pemeriksaan dan pemantauan implementasi
metodologi pemeriksaan. Sebagai contoh adalah pemberian pendapat mengenai kriteria pemeriksaan yang dapat dipakai untuk suatu indikasi
temuan pemeriksaan tertentu, penambahan langkah-langkah prosedur pemeriksaan, pemberian saran terkait dengan temuan pemeriksaan
berdasarkan pengalaman profesionalismenya, dan sebagainya. Contoh laporan reviu sheet dapat dilihat di lampiran IV.1
06 Penjaminan mutu oleh Tim merupakan proses supervisi yang dilakukan
secara berjenjang oleh Kasub TimKetua Tim, Pengendali Teknis dan Penanggung Jawab Tim.
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan
26
Bab IV
Dengan demikian, dalam supervisi perlu ditekankan: a. pemenuhan tujuan dan harapan penugasan, b. pelaksanaan program pemeriksaan,
serta c. penyusunan dan substansi laporan hasil pemeriksaan.
Pelaksanaan supervisi secara berjenjang tersebut dilakukan dengan mengisi laporan perkembangan pelaksanaan pemeriksaan. Laporan
perkembangan tersebut antara lain mengungkapkan kesesuaian atau pencapaian pelaksanaan pemeriksaan dengan tujuan dan harapan
penugasan serta program pemeriksaan. Contoh laporan perkembangan pelaksanaan pemeriksaan dapat dilihat di Lampiran IV.2
Untuk menjamin kesimpulan yang sama terhadap permasalahan yang sama, orang yang melakukan supervisi tersebut mengikuti konsolidasi
pelaksanaan dan pelaporan hasil pemeriksaan.
07 a. Supervisi Pemenuhan Tujuan dan Harapan Penugasan
Supervisi pemenuhan tujuan dan harapan penugasan dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan pemeriksaan dan hasil pemeriksaan dapat
atau telah memenuhi harapan penugasan.
Ketua tim pemeriksaan bertanggung jawab untuk melakukan supervisi atas pekerjaan pemeriksa dengan melakukan reviu pelaksanaan
pemenuhan tujuan dan harapan penugasan.
Pengendali teknis melakukan supervisi atas pemenuhan tujuan dan harapan penugasan atas kegiatan supervisi ketua tim. Hal ini dilakukan
dengan merviu kertas kerja anggota tim pemeriksaan dan secara uji petik melakukan reviu kegiatan anggota tim tersebut. Selanjutnya
penanggung jawab melakukan supervisi kegiatan pengendali teknis.
Pengendali teknis dan atau penanggung jawab menggunakan program pemeriksaan dan formulir harapan penugasan sebagai kriteria penilaian.
Apabila terjadi penyimpangan dari tujuan dan harapan penugasan, pengendali teknis dan atau penanggung jawab menanyakan latar
belakang, alasan, dan sebabnya, serta mengambil kesimpulan apakah menerima penyimpangan tersebut atau tidak.
Untuk menjamin agar penilaian masing-masing orang yang melakukan supervisi bisa seragam terhadap kriteria supervisi, orang yang
melakukan supervisi tersebut harus menggunakan harapan penugasan sebagai acuan.
Hasil supervisi dituangkan dalam KKP yang sesuai dengan pengungkapan persetujuan atau catatan disertai paraf dan tanggal.
Supervisi pemenuhan tujuan dan harapan
penugasan dilaksanakan
08 b. Supervisi Pelaksanaan Program Pemeriksaan
Supervisi pelaksanaan program pemeriksaan dilakukan oleh ketua tim dengan membubuhkan tickmark atau catatan dengan paraf dan tanggal
pada program pemeriksaan yang dijadikan KKP. Supervisi juga dilakukan terhadap substansi yang dihasilkan dalam pelaksanaan
pemeriksaan.
Supervisi pelaksanaan program pemeriksaan
Pengendali teknis menguji hasil supervisi yang dilakukan oleh ketua tim terhadap pelaksanaan program pemeriksaan serta mereviu secara uji
petik atas langkah pemeriksaan dalam program pemeriksaan tersebut dan melihat hasil pemeriksaan apakah telah sesuai dengan program
pemeriksaan. Hasil supervisi pengendali teknis diungkapkan dalam program pemeriksaan yang akan dijadikan KKP yang telah disupervisi
ketua tim pemeriksaan dengan membubuhkan catatan dan paraf serta tanggal supervisi dilakukan.
Direktorat Litbang Badan Pemeriksa Keuangan
27