9
Tabel 2. Kinerja Teknis sistem NFT Prastyo, 2004
Bedeng kriteria evaluasi
Persentase CU
CU CU
CU Kebocoran
Inlet Outlet
Kedalaman aliran
Bobot tanaman 1
0.00 86.32
85.87 88.58
65.09 2
0.00 90.72
90.70 86.79
77.87 3
0.12 91.09
90.66 4
0.00 90.29
89.79 5
0.00 85.05
84.76 86.25
68.45 6
0.06 85.99
85.21 7
1.60 90.91
90.56 87.24
70.56 8
0.44 90.25
89.73 85.84
68.37
Rata-rata 0.28
88.82 88.41
86.94 70.07
Sedangkan penelitian Maryam pada tahun 2004 menunjukkan nilai
rata-rata keseragaman irigasi sebesar 78.26 . Rendahnya nilai keseragaman ini disebabkan karena faktor teknis yaitu lubang pada lateral tidak seragam dan
konstruksi pipa manifold tidak datar.
E. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL
Dalam melakukan analisis kelayakan finansial dilakukan analisis biaya pokok untuk mengetahui biaya yang diperlukan untuk menghasilkan
setiap unit produk. Biaya pokok dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut :
Bp = [ ] + BTT ………………………………..................2
K Keterangan :
Bp = biaya pokok Rpunit produk
BT = biaya tetap Rptahun
BTT = biaya tidak tetap Rp jam
K = Kapasitas produksi unit produkjam
X = jam kerja jamtahun
BT X
10 Dalam perhitungan biaya pokok terdapat biaya penyusutan dan bunga
modal, penyusutan merupakan penurunan nilai dari suatu alatmesin akibat dari pertambahan umur pemakaian. Penyusutan dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut :
D = ................................................................................ 3
Keterangan : D = Biaya penyusutan tiap tahun Rptahun.
P = Harga awal Rp. S = Harga akhir Rp.
L = Perkiraan umur ekonomis tahun.
Bunga modal merupakan bunga yang diterima apabila modal yang ada disimpan di bank. Bunga modal dari investasi pada mesin pertanian
diperhitungkan sebagai biaya, karena uang yang dipergunakan untuk membeli alat tidak bisa dipergunakan untuk usaha lain. Bunga modal dapat dihitung
dengan persamaan berikut :
I = ..............................................................................4
Keterangan : P = Harga awal Rp.
i = Total tingkat bunga modal itahun. I = Total bunga modal Rptahun.
N = Umur ekonomis alat tahun.
Selanjutnya dalam analisis finansial terdapat beberapa indikator yang
disebut kriteria investasi untuk mengukur kelayakan proyek. Kriteria investasi tersebut yaitu : Net Present Value NPV, Internal Rate of Return IRR, Net
BC dan Gross BC. P – S
L
i P N+1 2N
11 Net Present Value NPV merupakan perbedaan antara nilai sekarang
dari manfaat dan biaya. Dengan demikian, apabila NPV bernilai positif, dapat diartikan sebagai besarnya keuntungan yang diperoleh dari proyek. Sebaliknya
NPV yang bernilai negatif menunujukan kerugian Pramudya dan Dewi, 1992. Selisih antara manfaat dan biaya dapat dihitung dengan persamaan
sebagai berikut :
NPV = ∑ ……………………………..………….......5
Dimana : NPV
= Net Present Value Bt
= manfaat tahun ke-t Ct
= biaya tahun ke-t i
= Tingkat suku bunga t
= umur proyek Dalam metode NPV terdapat tiga kriteria kelayakan investasi, yaitu :
1. NPV 0, maka proyek dapat dilaksanakan atau proyek dapat dilaksanakan dengan memperoleh keuntungan sebesar nilai NPV.
2. NPV 0, maka proyek tidak dapat dilaksanakan dan dipertimbangkan untuk mencari alternatif proyek lain yang mungkin lebih menguntungkan.
3. NPV = 0, maka proyek tidak untung dan tidak rugi, jadi tergantung kepada penilaian subyektif pengambil keputusan.
Internal Rate of Return IRR merupakan tingkat suku bunga yang menjadikan NPV suatu proyek sama dengan nol. IRR biasa dinyatakan dalam
persen . Dalam perhitungan nilai IRR dilakukan dengan cara mencoba- coba trial dan error. Suatu usaha yang layak dilaksanakan akan mempunyai
nilai yang lebih besar dari tingkat bunga komersial yang berlaku. Apabila nilai IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku maka usaha tidak layak
untuk dilaksanakan. Persamaan yang digunakan dalam menghitung IRR adalah sebagai berikut :
Bt-Ct 1+i
t
12 IRR = i’ + i”-i’ …………………………………..6
Dimana : IRR
= Internal Rate of Return i’
= Tingkat suku bunga pendugaan pertama. i”
= Tingkat suku bunga pendugaa kedua NPV’
= Nilai NPV pada tingkat suku bunga i’ NPV”
= Nilai NPV pada tingkat suku bunga i” Nilai Net BC menunjukkan besarnya tingkat tambahan manfaat pada
setiap tambahan biaya sebesar 1 rupiah. Net BC merupakan angka perbandingan antara jumlah NPV positif sebagai pembilang dengan jumlah
NPV negatif sebagai penyebut. Net BC dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Net BC = …………………………………............7
Pengambilan keputusan dapat dilakukan berdasarkan kriteria, bahwa jika nilai BC ≥ 1 maka usaha layak secara finansial tetapi jika BC 1 maka
usaha tidak layak secara finansial.
Nilai Gross BC merupakan perbandingan antara NPV Manfaat dan NPV biaya sepanjang umur proyek. Dalam bentuk persamaan dinyatakan
sebagai berikut :
Gross BC = ………………………………….8 NPV’-NPV”
NPV’
- NPV
B-C
+ NPV
B-C
B
t
1+i
t
n
∑
t = 1 n
∑
t = 1
C
t
1+i
t
13
F. PROGRAM LINIER