BAB 4 HASIL PENELITIAN
Sampel penelitian berjumlah 40 orang yang terdiri dari 23 orang laki-laki dan 17 orang perempuan. Sampel merupakan mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU
ras Proto Melayu yang telah memenuhi kriteria yang telah ditetapkan metode purposive sampling.
Berdasarkan pengukuran yang dilakukan pada sefalogram lateral, maka diperoleh hasil rerata dan standar deviasi sudut FMA, FMIA, dan IMPA segitiga
Tweed pada tabel 1.
Tabel 1. Rerata Nilai FMA, FMIA, dan IMPA pada Mahasiswa FKG USU Suku Batak
Pengukuran Rerata
Standar Deviasi
Batas Bawah Batas Atas
Sudut FMA 26,69
4,94 16,0
38,0 Sudut FMIA
56,54 5,35
46,5 67,0
Sudut IMPA 96,84
5,72 81,0
110,0
Dari tabel di atas terlihat bahwa rerata sudut FMA yaitu 26,69° ± 4,94° dengan batas bawah adalah 16° dan batas atas adalah 38°, rerata sudut FMIA
yaitu 56,54° ± 5,35° dengan batas bawah 46,5° dan batas atas 67°, dan rerata sudut IMPA yaitu 96,84° ± 5,72° dengan batas bawah 81° dan batas atas 110°.
Sebelum dilakukan uji t-independen terlebih dahulu dilakukan uji normalitas. Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa nilai ketiga sudut FMA, FMIA, dan IMPA
memiliki distribusi data yang normal p 0,05 sehingga dapat dilanjutkan dengan uji t-independen.
Tabel 2. Rerata Nilai FMA, FMIA, dan IMPA Mahasiswa FKG USU Suku Batak Berdasarkan Jenis Kelamin dengan Uji t-Independen
Pengukuran Rerata
Standar deviasi Uji t
Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan
Sudut FMA 27,17
26,03 4,83
5,17 0,48
Sudut FMIA 57,04
56,38 5,17
5,61 0,70
Sudut IMPA 95,46
97,65 6,04
4,11 0,20
Perbedaan bermakna p 0,05
Dari tabel 2 dapat dilihat rerata sudut FMA pada laki-laki yaitu 27,17° ± 4,83° dan perempuan yaitu 26,03° ± 5,17°. Rerata sudut FMIA pada laki-laki
yaitu 57,04° ± 5,17° dan perempuan yaitu 56,38° ± 5,61°. Rerata sudut IMPA pada laki-laki yaitu 95,46° ± 6,04° dan perempuan yaitu 97,65° ± 4,11°. Hasil pengukuran
rerata dan standar deviasi pada tabel di atas dengan uji t-independen diperoleh bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan pada sudut FMA,
sudut FMIA, dan sudut IMPA p 0,05. Persentase rerata nilai FMA berdasarkan prognosisnya dapat dilihat pada tabel
3 berikut.
Tabel 3. Persentase Rerata Nilai FMA Mahasiswa FKG USU Suku Batak Menurut Analisa Tweed Berdasarkan Prognosisnya
Rerata Sudut FMA Prognosis
Persentase 16-28
Baik 62,5
28-35 Sedang
35 35
Buruk 2,5
Pada tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa persentase rerata nilai FMA dengan prognosis baik adalah 62,5 dari jumlah sampel, persentase rerata nilai FMA dengan
prognosis sedang adalah 35 dari jumlah sampel, dan persentase nilai FMA dengan prognosis buruk adalah 2,5 dari jumlah sampel.
BAB 5 PEMBAHASAN