Teknik Cuplikan Validitas Data

49 melakukan kunjungan ke museum serta kendala yang dihadapi dalam menggunakan museum sebagai sumber belajar. Sedangkan, petugas museum untuk memperoleh data tentang tujuan kunjungan ke museum.

3. Analisis Dokumen

Dokumen untuk sumber data berupa kurikulum untuk mencari standar kopetensi dan kopetensi dasar, silabus untuk melihat materi, indikator, tugas siswa, dan sumber belajar, serta RPP untuk melihat materi tujuan pembelajaran SMA di Banyuwangi. Selain diatas, terdapat juga analisis dokumen untuk sumber data berupa inventaris koleksi museum dan daftar kunjungan siswa di museum.

E. Teknik Cuplikan

Penelitian ini dilakukan dengan tehnik cuplikan secara purposive, sehingga subjek yang diteliti didasarkan pada kemungkinan akses informasi atas dasar posisi yang dapat dipertanggung jawabkan dengan alasan yang rasional dan objektif. Cuplikan semacam ini bersifat internal sampling, karena sama sekali tidak mewakili populasi dalam arti jumlah, melainkan lebih mewakili informasi Sutopo,2006:63. Dengan demikian penelitian ini dilakukan dengan mencuplik lokasi penelitian di sekolah SMA Negeri di Banyuwangi, khususnya siswa dan guru sebagai informan untuk memperoleh data apakah siswa pernah memanfaatkan museum sebagai sumber belajar. Di samping itu juga, dipergunakan time sampling dengan memilih saat kunjungan ke museum dan kegiatan pembelajaran di kelas. 50

F. Validitas Data

Data dikumpulkan, diusahakan kemantapan dan kebenarannya. Untuk itu, perlu dikembangkan teknik validitas data melalui teknik triangulasi. Menurut Panthon dalam Sutopo 2006:229 ada empat macam teknik triangulasi yaitu triangulasi data, triangulasi peneliti, triangulasi metode dan triangulasi teoritis. Agar diperoleh kebenaran, digunakan trianggulasi data atau trianggulasi sumber Sutopo, 2006:93. Cara ini mengarah pada penggunaan beragam sumber data yang tersedia, artinya data yang sama atau sejenis, akan lebih mantap kebenarannya bila digali dari beberapa sumber yang berbeda. Apa yang diperoleh dari sumber yang satu bisa lebih teruji kebenarannya dengan membandingkan data sejenis yang diperoleh dari sumber lain. Hal ini atas dasar tujuan dari trianggulasi untuk mengkonfirmasikan kebenaran data, yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif, artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap diperlukan tidak hanya satu pandang Sutopo, 2006:92 Pendapat lain trianggulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dari berbagai sumber seperti data hasil wawancara pada guru dan siswa untuk mengecek atau sebagai pembanding data Moleong, 1990:66, dengan demikian data yang dikumpulkan dapat digambarkan kebenarannya secara valid. Dalam penelitian ini untuk mendapatkan validitas data dipergunakan triangulasi metode dan trianggulasi sumber. Teknik triangulasi metode dilakukan dengan cara mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan teknik yang berbeda. Di sini ditekankan adalah penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda dan 51 bahkan lebih jelas untuk diusahakan mengarah pada sumber data yang sama untuk menguji kemantapannya Sutopo, 2006:95.

G. Teknik Analisis