Pokok Temuan PEMANFAATAN MUSEUM BLAMBANGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH (Studi Kasus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri Kabupaten Banyuwangi)

97

B. Pokok Temuan

Penelitian mengenai Pemanfaatan Museum Blambangan Sebagai Sumber Belajar menemukan pokok-pokok temuan sebagai berikut: 1. Hampir semua koleksi museum Blambangan dapat dimanfaatkan sebagai sumber belajar sejarah karena koleksinya mencakup hasil kebudayaan dari prasejarah hingga modern. Untuk kelas X sesuai dengan Kompetensi dasar X1 menjelaskan pengertian dan ruang lingkup sejarah contohnya pakaian Bupati dan susunan nama bupati 1655 hingga 2005; kompetensi dasar X2 mendeskripsikan tradisi sejarah dalam masyarakat Indonesia masa praaksara dan masa aksara, peninggalan masa praaksara contoh kapak persegi dan arca primitif, masa aksara contohnya lontar dan naskah kuno; kompetensi dasar X3 mengidentifikasi peradaban awal masyarakat di dunia yang berpengaruh terhadap peradaban Indonesia contoh bangunan museum yang merupakan peninggalan bangunan Belanda, gramofon. 2. Secara umum pemanfaatan Museum Blambangan sebagai sumber belajar sejarah dengan cara mengadakan kunjungan untuk melakukan pengamatan sesuai tugas yang diberikan guru, tetapi belum semua SMA Negeri di Kabupaten Banyuwangi memanfaatkan museum sebagai sumber belajar sejarah karena berbagai alasan seperti jumlah koleksi yang terbatas, swasana museum yang kurang nyaman karena penataan museum yang kurang rapi dan kurangnya pengetahuan petugas museum tentang permuseuman. 98 3. Apresiasi siswa dalam mengadakan kunjungan ke Museum Blambangan di perlihatkan dengan munculnya artikel tentang koleksi Museum Blambangan yang dituangkan juga dalam majalah dinding. 4. Kedala yang dihadapi oleh siswa dan guru dalam memanfaatkan Museum Blambangan sebagai sumber belajar sejarah adalah tempat 1 Tempat: karena jarak antara sekolah dan museum cukup jauh; 2 Waktu: berkunjung terbatas; 3 Ijin: sulitnya perijinan dari sekolah untuk melakukan kunjungan ke museum; 4 Petugas museum yang kurang menguasai tentang permuseuman; 5 Biaya 99

C. Pembahasan