4.2 Pengujian
Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah sistem telah bekerja sesuai dengan yang diharapkan atau tidak. Pengujian dilakukan terdiri dari beberapa tahapan
yaitu pengujian pada setiap bagian untuk mengetahui apakah setiap bagian telah berfungsi dengan baik dan pengujian sistem secara keseluruhan.
4.2.1 Pengujian Catudaya Sistem
Pengujian catudaya rangkaian bertujuan untuk mengetahui apakah tegangan yang dihasilkan oleh regulator tegangan LM 7805 telah sesuai dengan tegangan kerja
sistem yaitu 5 V. Pengujian ini cukup penting karena jika tegangan yang dihasilkan oleh regulator tegangan lebih besar daripada tegangan kerja sistem maka dapat
mengakibatkan kerusakan pada sistem. Pengujian dilakukan dengan menggunakan multimeter digital. Probe positif
merah dari multimeter dihubungkan dengan pena 3 dari regulator 7805 sedangkan probe negative hitam dihubungkan dengan pena 2 dari regulator 7805. Hasil
pengujian ditunjukkan pada Gambar 4.1. Dari hasil pengujian tersebut tampak bahwa tegangan keluaran yang
dihasilkan oleh regulator tegangan adalah 4,94 V dimana nilai tegangan ini telah sesuai dengan yang diinginkan.
Gambar 4.1
Hasil Pengujian Catudaya Sistem
4.2.2 Pengujian Konsumsi Arus
Pengujian konsumsi arus bertujuan untuk mengetahui berapa besar arus yang dikonsumsi oleh sistem dan melihat apakah arus yang dikonsumsi oleh sistem lebih
kecil dari batas maksimum arus yang dapat disuplai oleh regulator tegangan LM7805 yaitu sebesar 1A karena jika arus yang dikonsumsi oleh sistem melebihi 1A maka
regulator tegangan LM7805 dapat menjadi rusak. Pengujian ini dilakukan dengan menuliskan program untuk menyalakan
ketujuh buah LED yaitu LED 3 sampai dengan LED 9 dan mengukur besarnya konsumsi arus pada baterai BAT 2. Hasil dari pengujian ini ditunjukkan pada Gambar
4.2.
Gambar 4.2 Hasil Pengujian Konsumsi Arus
Dari hasil pengujian tersebut dapat dilihat bahwa arus yang dikonsumsi oleh sistem yaitu sebesar 0,05 A = 50 mA. Nilai ini jauh dibawah batas arus yang dapat
disediakan oleh regulator tegangan LM7805 sehingga tidak ada masalah.
4.2.3 Pengujian Sistem Minimum
Sistem minimum merupakan rangkaian paling sederhana dari sistem mikrokontroler dengan tujuan agar pemrograman mikrokontroler dapat dilakukan
secara ISP In System Programming. Pengujian ini bertujuan untuk melihat apakah mikrokontroler pada sistem yang dirancang dapat diprogram secara ISP atau tidak
karena jika mikrokontroler tidak dapat diprogram secara ISP maka pemrograman
mikrokontroler harus dilakukan dengan melepaskan IC mikrokontroler dari sistem untuk diprogram dengan programmer khusus. Hal ini dapat mengakibatkan patahnya
pena mikrokontroler yang diakibatkan proses pencabutan dan pemasangan kembali IC mikrokontroler setiap kali kita ingin memrogram ulang.
Pengujian ini dilakukan dengan menghubungkan programmer ISP dengan sistem. Perangkat lunak yang digunakan adalah PROGISP. Hasil dari pengujian dapat
dilihat pada Gambar 4.3.
Gambar 4.3 Hasil Pengujian Sistem Minimum
Dari hasil pengujian, didapatkan bahwa programmer dapat menghapus dan menulis kembali program pada mikrokontroler yang artinya mikrokontroler telah
dapat diprogram secara ISP.
4.2.4 Pengujian Sensor Optik