Mikrokontroler ATMega8 RTC Real Time Clock DS 1307

sistem dapat seimbang, peletakan komponen-komponen yang digunakan harus diatur agar kedua sisi memiliki berat yang sama. 2. Kecepatan putaran motor dimana sudut yang ditempuh oleh LED ketika menyala dipengaruhi oleh kecepatan putaran motor. Semakin cepat putaran motor maka besar sudut yang dilalui oleh LED juga akan semakin besar sehingga tampilan yang dihasilkan akan semakin melebar. Kecepatan putaran motor dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain jenis dari motor itu sendiri dan juga tegangan yang diberikan. Pada sistem ini, kecepatan putaran dari motor yang digunakan harus lebih besar dari 960 rpm agar dapat memberikan efek persistence of vision. 3. Jarak antara sensor optik dengan permukaan pantulan dimana semakin jauh jarak antara LED inframerah dengan permukaan pantulan maka cahaya yang dihasilkan oleh LED inframerah menjadi lebih menyebar dan perbedaan intensitas cahaya yang dipantulkan oleh permukaan pantulan dan diterima oleh dioda foto menjadi kecil. Oleh karena itu jarak antara sensor optik dengan permukaan pantulan diusahakan sekecil mungkin sehingga terdapat perbedaan yang jelas antara intensitas cahaya yang diterima oleh dioda foto ketika sensor optik melewati permukaan putih dengan intensitas cahaya yang diterima oleh dioda foto ketika sensor optik melewati permukaan hitam.

3.2.1 Mikrokontroler ATMega8

Sistem yang dirancang menggunakan mikrokontroler jenis ATMega8. Pemilihan dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah saluran IO, fitur-fitur yang disediakan, kapasitas memori, dan ukuran kemasan. Adapun jumlah saluran IO yang digunakan dalam sistem ini adalah sebanyak 11 buah 3 buah masukan dari push button dan 8 buah keluaran ke LED . Mikrokontroler ATMega8 juga telah memiliki osilator internal dan unit interupsi eksternal sehingga fasilitas yang disediakan telah cukup untuk sistem yang akan dibuat. Sementara dari segi ukuran, mikrokontroler ATMega 8 memiliki ukuran yang cukup kecil dimana pada sistem yang akan dirancang diharapkan dapat dibuat seringan mungkin sehingga memperkecil beban pada motor DC. Selain itu, mikrokontroler ATMega8 juga mudah diperoleh dan cukup murah. Atas pertimbangan diatas maka diputuskan menggunakan mikrokontroler jenis ATMega8. Sistem yang dirancang menggunakan osilator internal. Karena sistem yang dirancang ditujukan untuk bekerja dari sejak sistem dinyalakan hingga sistem dimatikan maka tidak diperlukan fungsi reset sehingga pena reset disambungkan langsung dengan Vcc. Adapun bandar-bandar IO yang digunakan dalam sistem dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Daftar PORTBandar yang Digunakan PortBandar Bit Fungsi B 3-5 MOSI, MISO, dan SCK pada ISP In System Programming B 0-7 Keluaran ke 8 buah LED C 4 Pena SDA dari RTC DS1307 C 5 Pena SCL dari RTC DS1307 D 2 Masukan untuk interupsi dari sensor optik D 5-7 Masukan dari push button

3.2.2 RTC Real Time Clock DS 1307

Untuk menyediakan dan menyimpan informasi waktu dari sistem yang dirancang maka diperlukan sebuah RTC Real Time Clock. Pada tugas akhir ini dipilih RTC jenis DS 1307 karena cukup mudah diperoleh dan dirasa paling cocok untuk digunakan dalam sistem yang dirancang. Hubungan RTC DS 1307 dengan mikrokontroler ATMega8 menggunakan komunikasi I 2 C Inter-Integrated Circuit seperti yang ditunjukkan pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Hubungan RTC DS 1307 dengan Mikrokontroler Komunikasi I 2 C antar device menggunakan resistor pull-up yaitu R1 dan R2 pada pena SDA dan SCL dengan nilai resistansi 10K yang mengacu pada datasheet. Pena SDA pada RTC dihubungkan ke PORTC.4 pada mikrokontroler dan pena SCL dihubungkan ke PORTC.5. Pena X1 dan X2 dihubungkan dengan kristal quartz 32,768 KHz. VBAT dihubungkan dengan sumber tegangan baterai 3 V.

3.2.3 Push Button dan LED