Debt to equity ratio

disebabkan oleh laba sebelum pajak yang diterima oleh perusahaan berbeda-beda. Naiknya rasio TIE dari tahun sebelumnya disebabkan karena laba sebelum pajak lebih besar dibandingkan dengan beban bunga. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman, meskipun menunjukkan terlalu rendahnya penggunaan hutang perusahaan. Sedangkan perusahaan yang memiliki perhitungan rasio yang menurun bahkan minus - adalah Bakrie Telecom, terlihat dari catatan laporan keuangan bahwa perusahaan mengalami kerugian selama 2 tahun berturut-turut dari tahun 2012-2010. Tanda minus - pada hasil perhitungan rasio tersebut menunjukkan bahwa beban bunganya lebih besar dibandingkan dengan laba sebelum pajak yang akan berakibat perusahaan kurang mampu menutupi beban bunganya. Rasio yang rendah memerlukan perhatian dari pihak manajemen perusahaan. Rasio ini juga disebut dengan rasio penutupan coverage ratio, yang mengukur kemampuan pemenuhan kewajiban bunga tahunan dengan laba operasi EBIT dan mengukur sejauh mana laba operasi boleh turun tanpa menyebabkan kegagalan dari pemenuhan kewajiban membayar bunga pinjaman.

F. Rating Obligasi

Rating obligasi merupakan skala risiko dari semua obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu obligasi bagi investor. Keamanan ini ditunjukkan dari kemampuan perusahaan dalam membayar bunga dan pelunasan pokok pinjaman. Rating obligasi membantu investor dalam penilaian hutang dan resiko kegagalan default risk dari obligasi. Peringkat obligasi mencoba mengukur adanya resiko kegagalan berupa ketidakmampuan emiten sebagai penghutang dalam membayar bunga selama umur obligasi dan pelunasannya pada jatuh temponya. Dari lampiran 6 dapat dilihat bahwa ada beberapa perusahaan yang ratingnya tetap, ada yang ratingnya turun dan ada pula yang ratingnya naik. Sebagai contoh pada perusahaan uang memiliki rating yang naik setiap tahun adalah Japfa Comfeed. Terlihat pada catatan laporan keuangan bahwa perusahaan menerbitkan obligasi tahun 2007 dengan jangka waktu obligasi 5 tahun, dan perusahaan juga selalu membayar biaya bunga per-triwulan. Rating yang naik berarti perusahaan tersebut mampu menjamin emiten untuk membayar kewajibannya dan menggunakan dana dari obligasi dengan baik. Perusahaan ini menggambarkan investor memiliki kapasitas yang kuat untuk memenuhi komitmen finansial jangka panjang dalam pembayaran kewajibannya. Sedangkan rating perusahaan yang tetap setiap tahun adalah Bakrieland, terlihat dari catatan laporan keuangan menyatakan bahwa perbandingan total pinjaman dengan total modal tidak lebih dari 2,25. Maka dapat dikatakan perusahaan mempertahankan posisinya dengan tetap membayar kewajibannya meskipun terdapat beberapa kesulitan untuk melunasi kewajiban tepat waktu sesuai masa jatuh tempo. Perusahaan memiliki kapasitas yang cukup untuk memenuhi komitmen finasial jangka panjang dalam pembayaran kewajibannya terhadap investor. Sedangkan perusahaan yang mengalami penurunan adalah Bakrie Telecom, terlihat dari laporan keuangan bahwa perusahaan mengalami kerugian yang mengakibatkan perusahaan mengalami kesulitan untuk membayar bunga pokok