Analisis Karakteristik Organoleptik dan Sifat Fisik Analisis Sifat Kimia

Bubuk Galohgor Simplisia 20 g Dicampur dengan CMC Na yang telah dikembangkan CMC Na 0.5 g + air panas 60°C sebanyak 50 mL Ditambahkan Madu 30 g, Asam Sitrat 0.6 g, dan air hingga 200 mL Diaduk selama 15 menit dengan pengaduk elektrik Dipanaskan selama 5 menit pada suhu 90°C Minuman Madu-Galohgor Gambar 2 Diagram alir proses pembuatan minuman madu-galohgor sebanyak 200 mL Penelitian Utama Penelitian utama meliputi analisis daya simpan dan keamanan produk madu-galohgor selama 0, 2, 4, 6, dan 8 minggu. Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan kemasan berupa botol kaca yang tertutup rapat, pada suhu dingin dengan refrigerator 10°C dan suhu ruang 25°C. Analisis yang dilakukan berupa analisis karakteristik organoleptik, sifat fisik, sifat kimia, aktivitas antioksidan, dan total mikroba pada lima kali titik analisis dengan selang waktu dua minggu. Diagram alir penelitian yang dilakukan disajikan pada Gambar 3.

1. Analisis Karakteristik Organoleptik dan Sifat Fisik

Organoleptik merupakan pengujian terhadap bahan makanan berdasarkan kesukaan untuk menggunakan suatu produk. Sifat yang menentukan dalam penilaian suatu produk diterima atau tidak adalah sifat indrawinya. Penilaian yang dilakukan terhadap minuman Madu-Galohgor meliputi warna, aroma, dan rasa untuk produk awal. Sifat fisik yang dianalisis adalah viskositas atau kekentalan dengan alat Viskometer Brookfield. Pada penetapan viskositas, penentuan suhu penting karena viskositas dapat berubah sesuai suhu. Viskositas dapat diukur secara langsung dengan menggunakan viskometer. Sampel dimasukkan dalam gelas piala, kemudian spindel pada alat viskometer dicelupkan ke dalam sampel. Nilai viskositas atau kekentalan akan terbaca pada layar viskometer. Gambar 3 Diagram alir penelitian

2. Analisis Sifat Kimia

Sifat kimia yang dianalisis meliputi derajat keasaman pH dan total asam tertitrasi TAT metode titrimetri Apriyantono et al. 1989. a. Derajat Keasaman pH Derajat keasaman diukur menggunakan alat pH meter. Sebelum mengukur pH, lakukan kalibrasi dengan cara mencelupkan elektroda yang telah dibilas akuades dan dikeringkan dengan tissue ke dalam buffer pH 4 yang dilanjutkan ke buffer pH 7. Sampel dimasukkan dalam gelas piala, kemudian elektroda dibilas dengan aquades, lalu elektroda pH meter dimasukkan ke dalam sampel. Nilai pH akan terbaca pada layar pH meter Minuman Madu-Galohgor Dikemas dalam botol kaca berwarna gelap yang telah disterilisasi menggunakan autoklaf pada suhu 210°C selama 30 menit Proses pasteurisasipemanasan suhu 60°C selama 30 menit Penyimpanan selama 0, 2, 4, 6, dan 8 minggu Suhu dingin 10°C Suhu ruang 25°C Analisis Stabilitas pada minggu ke 0, 2, 4, 6, 8 1. Sifat fisik viskositas dan Organoleptik warna, rasa, dan aroma 2. Sifat kimia pH dan Total Asam Tertitrasi 3. Aktivitas antioksidan 4. Total mikroba Total Plate Count Analisis data dan interpretasi Pendugaan umur simpan dan biarkan elektroda pH meter stabil dalam membaca nilai pH yang terbaca pada layar. Setiap pencelupan elektroda ke dalam larutan, selalu bilas dengan akuades dan dikeringkan dengan tissue.

b. Total asam tertitrasi TAT metode titrimetri Apriyantono et al. 1989

Analisis total asam tertitrasi dilakukan dengan menggunakan NaOH dengan cara sebagai berikut. Sampel diambil ± 4 mL, kemudian dimasukkan dalam erlenmeyer dan ditambah aquades hingga 50 mL. Larutan tersebut diberi 3 tetes indikator phenolphthalein pp untuk dititrasi dengan NaOH 0,1 N sampai larutan berwarna merah muda stabil atau pH7 basa. Rumus untuk menghitung total asam tertitrasi adalah sebagai berikut. TAT = volume NaOH mL x fp x 100 volume bahan mL

3. Analisis Aktivitas Antioksidan Metode DPPH Blois 1958