Daya serap iod SNI 06-3730-1995 Daya serap benzena Derajat keasaman pH Derajat Kristalinitas

40 selesai, cawan didinginkan di dalam eksikator dan selanjutnya ditimbang. Kadar zat terbang dihitung menggunakan persamaan :

5. Kadar karbon terikat SNI 06-3730-1995

Prinsip penentuan kadar karbon terikat adalah menghitung fraksi karbon dalam bahan, tidak termasuk zat menguap dan abu. Kadar karbon terikat dihitung menggunakan persamaan :

6. Daya serap iod SNI 06-3730-1995

Prinsip penentuan daya serap iodine adalah menghitung jumlah iod yang terserap oleh arang. Daya serap iodine menggambarkan banyaknya struktur mikropori yang terbentuk. Sampel sebanyak 0.25 gram dimasukkan ke dalam erlenmeyer bertutup, kemudian ditambahkan 25 ml larutan iod 0.1 N dan dikocok selama 15 menit pada suhu kamar, selanjutnya larutan langsung disaring. Filtrat hasil penyaring dipipet 10 ml dan dititrasi dengan larutan natrium tio sulfat Na 2 S 2 O 3 0.1 N hingga larutan berwarna kuning lalu ditambahkan larutan kanji 1 sebagai indikator. Larutan dititrasi kembali hingga warna biru dalam larutan hilang. Daya serap iodine dihitung dengan persamaan : Dimana : N Na 2 S 2 O 3 = Normalitas natrium tio sulfat N iod = Normalitas larutan iod fp = faktor pengenceran

7. Daya serap benzena

Prinsip penentuan daya serap benzena adalah menghitung senyawa benzena yang terserap oleh bahan selama 24 jam. Pertambahan bobot dihitung sebagai benzene yang terserap Sampel sebanyak satu hingga dua gram arang dimasukkan ke dalam cawan petri, selanjutnya ditempatkan dalam desikator yang telah dijenuhkan oleh uap benzene selama 24 jam. Sebelum ditimbang contoh dibiarkan selama lima menit untuk mengeluarkan uap yang menempel pada permukaan kaca. Daya serap benzene dihitung menggunakan persamaan : 41

8. Derajat keasaman pH

Prinsip pengukuran derajat keasaman pH adalah mengukur kondisi asam atau basa pada suatu bahan dengan menggunakan pH meter. Sebanyak lima gram bahan dicampur dengan akuades sebanyak 50 ml. Bahan dan akuades diaduk kemudian dipisahkan menggunakan kertas saring sehingga terpisah antara bahan dengan akudes. Akudes tersebut diukur dengan pH meter.

9. Derajat Kristalinitas

Prinsip pengukuran drajat kristalinitas adalah membandingkan bagian kristal dengan keselurahan bagian kristal dan bagian amorf. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat X-Ray Defractometer. Sebanyak kurang lebih satu gram bahan dimasukkan ke dalam plat besi yang. Bahan diratakan sehingga tidak terdapat bagian yang menonjol. Bahan dimasukkan ke dalam X-Ray Difractometer selama 40 menit. Derajat kristalinitas akan terbaca dalam bentuk grafik. Penetapan derajat kristalinitas, tinggi Lc, lebar La, jarak d, dan jumlah lapisan aromatik berdasarkan Kercher 2003 dengan perhitungan sebagai berikut : Keterangan = 0.15406 nm panjang gelombang dari radiasi sinar Ca = Intensitas ½ tinggi dan lebar intensitas difraksi radian K = tetapan untuk graphen Lc dan La adalah 0.89 dan 1.84 = sudut difraksi pada setengah 2

10. Scanning Electro Microscop SEM