41
8. Derajat keasaman pH
Prinsip pengukuran derajat keasaman pH adalah mengukur kondisi asam atau basa pada suatu bahan dengan menggunakan pH meter.
Sebanyak lima gram bahan dicampur dengan akuades sebanyak 50 ml. Bahan dan akuades diaduk kemudian dipisahkan menggunakan kertas saring sehingga terpisah antara bahan dengan
akudes. Akudes tersebut diukur dengan pH meter.
9. Derajat Kristalinitas
Prinsip pengukuran drajat kristalinitas adalah membandingkan bagian kristal dengan keselurahan bagian kristal dan bagian amorf. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan alat X-Ray
Defractometer. Sebanyak kurang lebih satu gram bahan dimasukkan ke dalam plat besi yang. Bahan
diratakan sehingga tidak terdapat bagian yang menonjol. Bahan dimasukkan ke dalam X-Ray Difractometer selama 40 menit. Derajat kristalinitas akan terbaca dalam bentuk grafik.
Penetapan derajat kristalinitas, tinggi Lc, lebar La, jarak d, dan jumlah lapisan aromatik berdasarkan Kercher 2003 dengan perhitungan sebagai berikut :
Keterangan = 0.15406 nm panjang gelombang dari radiasi sinar Ca
= Intensitas ½ tinggi dan lebar intensitas difraksi radian K = tetapan untuk graphen Lc dan La adalah 0.89 dan 1.84
= sudut difraksi pada setengah 2
10. Scanning Electro Microscop SEM
Prinsip ini dilakukan untuk mengetahui morfologi atau permukaan arang aktif menggunakan mikroskop elektro. Bahan dimasukkan ke dalam alat SEM, kemudian diambil bagian morfologi arang
aktif.
42
Lampiran 2. Prosedur Analisis Pemurnian Biodiesel
1. Bilangan Asam SNI 01-3555-1998
Prosedur pengujian ini digunakan untuk menetukan bilangan asam biodiesel dengan proses titrimetri. Bilangan asam adalah banyaknya milligram KOH yang dibutuhkan untuk menetralkan
asam-asam lemak bebas di dalam contoh satu gram biodiesel. Prinsip analisis kadar asam lemak bebas adalah pelarutan contoh lemak atau minyak dalam
pelarut organic tertentu alkohol netral 96 dilanjutkan dengan penitraan dengan basa NaOH atau KOH. Sebanyak lima gram contoh dimasukkan ke erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 50 ml etanol
netral 96 kemudian dipanaskan selama 10 menit dalam penangas air. Setelah itu ditambahkan 3-5 tetes indikator phenolftalein. Lakukan titrasi dengan larutan NaOH atau KOH 0.1 N hingga terbentuk
warna merah muda permanen kira-kira selama 15 detik.
Keterangan : A = Jumlah mol KOH untuk titrasi N = Normalitas larutan KOH
B = Bobot molekul larutan KOH 56,1 G = Gram sampel
2. Kejernihan
Prosedur pengujian digunakan untuk mengetahui kejernihan dari suatu bahan menggunakan spektrofotometer. Sebanyak dua ml bahan dimasukkan ke dalam tabung. Kemudian tabung
dimasukkan ke dalam spektrofotometer. Panjang gelombang yang digunakan adalah 550. Kemudian dibaca T bahan.
3. Derajat Keasaman pH Biodiesel
Prosedur pengujian digunakan untuk mengetahui keasaman suatu bahan. pH meter dimasukkan ke dalam bahan yang akan diukur. pH akan terbaca ketika pH meter telah berhenti
mengukur.
43
Lampiran 3. Data Penelitian Pendahuluan
Konsentrasi H
3
PO
4
Suhu
o
C Ulangan
Daya Serap Iod Rataan
tanpa direndam
700
o
C 1
454.86 450.68
2 446.50
5 1
429.98 425.96
2 421.95
10 1
400.81 396.66
2 392.50
15 1
399.03 402.30
2 405.56
800
o
C 1
457.79 456.89
2 455.99
5 1
487.33 493.13
2 498.93
10 1
598.48 600.83
2 603.17
15 1
612.78 610.36
2 607.94
44
Lampiran 4. Data Penelitian Utama Pembuatan Arang Aktif
Arang Aktif
Waktu menit
Ulangan Rendemen
Kadar Air
Rataan Kadar
zat terbang
Rataan Kadar
abu Rataan
Kadar karbon
terikat Rataan
Daya serap iod
Rataan Daya
serap benzen
Rataan pH
Rataan
Komersial 1
8.51 8.54
23.02 24.51
6.93 7.27
70.04 68.22
334.342 326.36
9.87 9.95
9.01 9.19
2 8.58
25.99 7.61
66.40 318.386
10.04 9.36
Tanpa perendama
n asam fosfat A1
60 B1 1
69 2.87
2.78 9.87
10.25 5.42
5.54 84.71
84.21 594.539
587.25 12.90
12.76 8.42
8.45 2
2.69 10.63
5.67 83.71
579.956 12.62
8.47 90 B2
1 65
2.38 2.53
10.25 9.96
6.04 5.97
83.72 84.08
717.944 722.23
15.15 15.12
8.98 9.02
2 2.67
9.66 5.90
84.44 726.525
15.09 9.05
120 B3
1 56.25
2.6 2.45
9.31 10.66
6.77 6.83
83.92 82.51
878.309 878.31
20.52 20.14
9.44 9.42
2 2.3
12.02 6.89
81.10 878.309
19.77 9.4
Perendam an asam
fosfat 15 A2
60 B1 1
75.48 3.48
3.48 9.34
8.98 7.55
7.50 83.11
83.53 612.78
610.36 12.96
13.06 5.73
5.70 2
3.49 8.61
7.45 83.94
607.94 13.17
5.66 90 B2
1 69.5
2.89 2.94
8.70 8.89
7.47 7.48
83.84 83.63
614.151 615.37
13.98 14.24
6.3 6.21
2 3.00
9.08 7.49
83.43 616.598
14.50 6.11
120 B3
1 61
3.47 3.58
8.86 8.83
7.54 7.71
83.59 83.46
751.196 757.21
16.81 16.39
6.71 6.69
2 3.69
8.79 7.89
83.32 763.218
15.97 6.66
45
Lampiran 5. Aplikasi Arang Aktif Terbaik Sebagai Adsorben Pemurnian Biodiesel
Biodiesel Ulangan
Bilangan Asam mg
KOH gram Rataan
Transmisi Rataan
pH Rataan
Biodiesel Kasar C1
1 0.89
0.779 59.88
57.99 7.96
8.03 2
0.67 56.1
8.1 Biodiesel Cuci
C2 1
0.66 0.552
70.73 72.04
7.22 7.26
2 0.44
73.35 7.3
Arang aktif 1 C3
1 0.44
0.445 65.42
65.32 7.47
7.41 2
0.45 65.22
7.35 Arang aktif 2
C4 1
0.45 0.447
65.07 65.21
7.34 7.36
2 0.45
65.35 7.38
Arang aktif 3 C5
1 0.22
0.223 65.23
65.43 7.3
7.29 2
0.22 65.62
7.28
46
Lampiran 6. Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Kadar Air Arang Aktif α = 0.05
Tabel Anova Sumber
Keragaman Jumlah
Kuadrat Derajat
Bebas Kuadrat
Tengah F hitung
F 0.05 Kesimpulan
Pengaruh perendaman
A 1.69
1 1.68
74.89 5.99
Berbeda nyata Waktu
Aktivasi B 0.33
2 0.16
7.43 5.14
Berbeda nyata Interaksi
AB 0.26
2 0.12
5.73 5.14
Berbeda nyata Galat
0.14 6
0.022 Total
2.41 11
Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji Lanjut Duncan Untuk Pengaruh Perendaman
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A1 2.586
A A2
3.335 B
Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Aktivasi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
B2 2.734
A B3
3.015 B
B1 3.132
C
Uji Lanjut Duncan Untuk Interaksi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A1B3 2.450
A A1B2
2.525 B
A1B1 2.781
C A2B2
2.942 D
A2B1 3.482
E A2B3
3.580 F
Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata
Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
47
Lampiran 7. Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Kadar Zat Terbang Arang Aktif α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah
F hitung F 0.05
Kesimpulan
Pengaruh perendaman
A 5.80
1 5.80
7.78 5.99
Berbeda nyata Waktu
Aktivasi B 0.21
2 0.10
0.14 5.14
Tidak berbeda nyata
Interaksi AB
0.32 2
0.16 0.21
5.14 Tidak berbeda
nyata Galat
4.48 6
0.75 Total
10.81 11
Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji Lanjut Duncan Untuk Pengaruh Perendaman
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A2 8.897 A
A1 10.288 B
Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata
Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
48
Lampiran 8. Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Kadar Abu Arang Aktif α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah
F hitung F 0.05
Kesimpulan
Pengaruh perendaman
A 6.32
1 6.32
339.44 5.99
Berbeda nyata Waktu
Aktivasi B 1.20
2 0.60
32.34 5.14
Berbeda nyata Interaksi
AB 0.57
2 0.29
15.45 5.14
Berbeda nyata Galat
0.11 6
0.02 Total
8.209 11
Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji Lanjut Duncan Untuk Pengaruh Perendaman
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A1 6.112
A A2
7.563 B
Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Aktivasi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
B1 6.520
A B2
6.722 B
B3 7.270
C
Uji Lanjut Duncan Untuk Interaksi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A1B1 5.543
A A1B2
5.966 B
A1B3 6.826
C A2B2
7.479 D
A2B1 7.497
D A2B3
7.713 E
Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
49
Lampiran 9. Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Kadar Karbon Terikat Arang Aktif α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah
F hitung F 0.05
Kesimpulan
Pengaruh perendaman
A 0.011
1 0.011
0.013 5.99
Tidak berbeda nyata
Waktu Aktivasi B
2.05 2
1.18 1.17
5.14 Tidak berbeda
nyata Interaksi
AB 1.55
2 0.77
0.89 5.14
Tidak berbeda nyata
Galat 5.22
6 0.87
Total 8.84
11 Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata
Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
50
Lampiran 10. Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Daya Serap Iod Arang Aktif α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman
Jumlah Kuadrat
Derajat Bebas
Kuadrat Tengah
F hitung F 0.05
Kesimpulan
Pengaruh perendaman
A 13987.34
1 13987.33
364.66 5.99
Berbeda nyata Waktu
Aktivasi B 100036.80
2 50018.40
1304.025 5.14
Berbeda nyata Interaksi
AB 12631.72
2 6315.86
164.66 5.14
Berbeda nyata Galat
230.14 6
38.36 Total
126886.0 11
Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji Lanjut Duncan Untuk Pengaruh Perendaman
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A2 660.981
A A1
729.264 B
Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Aktivasi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
B1 598.805
A B2
668.805 B
B3 817.758
C
Uji Lanjut Duncan Untuk Interaksi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A1B1 587.247
A A2B1
610.362 A
A2B2 615.374
A A1B2
722.234 B
A2B3 757.207
B A1B3
878.309 C
Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
51
Lampiran 11. Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Daya Serap Benzena Arang Aktif α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman
Jumlah Kuadrat
Derajat bebas
Kuadrat Tengah
F hitung F 0.05
Kesimpulan
Pengaruh perendaman
A 6.25
1 6.25
45.11 5.99
Berbeda nyata Waktu
Aktivasi B 59.59
2 29.79
215.02 5.14
Berbeda nyata Interaksi
AB 8.68
2 4.34
31.35 5.14
Berbeda nyata Galat
0.83 6
0.13 Total
75.36 11
Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji Lanjut Duncan Untuk Pengaruh Perendaman
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A2 14.564
A A1
16.008 B
Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Aktivasi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
B1 12.911
A B2
14.679 B
B3 18.267
C
Uji Lanjut Duncan Untuk Interaksi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A1B1 12.760
A A2B1
13.061 B
A2B2 14.239
C A1B2
15.119 D
A2B3 16.391
E A1B3
20.143 F
Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
52
Lampiran 12. Analisis Ragam Dan Uji lanjut Duncan Untuk Derajat Keasaman pH Arang Aktif α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman
Jumlah kuadrat Derajat
bebas Kuadrat
Tengah F hitung
F 0.05 Kesimpulan
Pengaruh perendaman
A 22.93
1 22.93
5242.44 5.99
Berbeda nyata Waktu
Aktivasi B 1.93
2 0.97
221.36 5.14
Berbeda nyata Interaksi
AB 0.003
2 0.002
0.36 5.14
Tidak berbeda nyata
Galat 0.026
6 0.004
Total 24.90
11 Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata
Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji Lanjut Duncan Untuk Pengaruh Perendaman
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
A2 6.195
A A1
8.960 B
Uji Lanjut Duncan Untuk Waktu Aktivasi
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
B1 7.070
A B2
7.610 B
B3 8.053
C Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata
Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
53
Lampiran 13. Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Bilangan Asam Biodiesel α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman Jumlah
Kuadrat Derajat
Bebas Kuadrat
Tengah F hitung
F 0.05 Kesimpulan
Pemurnian C
0.32 4
0.081 8.38
5.19 Berbeda nyata
Galat
0.048 5
0.0096
Total
0.37 Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata
Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji Duncan Untuk Pemurnian
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
C5 0.223
A C3
0.445 B
C4 0.446
B C2
0.552 C
C1 0.779
D Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata
Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
54
Lampiran 14. Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Kejernihan Biodiesel α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman Jumlah
Kuadrat Derajat
Bebas Kuadrat
Tengah Fhitung
F 0.05 Kesimpulan
Pemurnian C 197.67
4 49.417
23.067 5.19
Berbeda nyata Galat
10.71 5
2.142 Total
208.38 Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata
Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji lanjut Duncan Untuk Pemurnian
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
C1 57.99
A C4
65.21 B
C3 65.32
B C5
65.42 B
C2 75.04
C Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata
Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
55
Lampiran 15.Analisis Ragam Dan Uji Duncan Untuk Derajat Keasaman pH Biodiesel α = 0.05
Tabel Anova
Sumber Keragaman Jumlah
Kuadrat Derajat
Bebas Kuadrat
Tengah Fhitung
F 0.05 Kesimpulan
Pemurnian C 0.811
4 0.202
47.853 5.19
Berbeda nyata Galat
0.021 5
0.0042 Total
0.832 Keterangan : Jika F hitung F0.05 maka tolak H0 sehingga perlakuan berbeda nyata
Jika F hitung F0.05 maka terima H0 sehingga perlakuan tidak berbeda nyata
Uji lanjut Duncan Untuk Pemurnian
Perlakuan Rataan
Gugus Duncan
C2 7.26
A C5
7.29 B
C4 7.36
C C3
7.42 D
C1 8.03
E Keterangan: Jika gugus Duncan memiliki huruf yang tidak sama berarti berbeda nyata
Jika gugus Duncan memiliki huruf yang sama berarti tidak berbeda nyata
56
Lampiran 16. Data Derajat Kristalisasi Tempurung Kelapa Sawit, Arang dan Arang Aktif Terbaik
Bahan Bagian Kristal
Bagian Amorf Derajat kristalinisasi
Tempurung Kelapa Sawit TKS
1.9574 3.9107
33.3564 Arang TKS
1.2883 3.0567
29.6504 Arang aktif TKS
1.6507 2.4873
39.8914 1. Grafik kristalinitasi tempurung kelapa sawit
2. Grafik kristalinitasi arang tempurung kelapa sawit
3. Grafik kristalinitasi arang aktif tempurung kelapa sawit
57
Lampiran 17. Perhitungan nilai d, Lc, La, dan N pada Tempurung Kelapa Sawt, Arang dan Arang Aktif Terbaik
1. Tempurung kelapa sawit