39
Lampiran 1. Prosedur Analisis Arang dan Arang Aktif
1. Rendemen
Arang dan arang aktif yang diperoleh dibersihkan dari pengotor, kemudian ditimbang. Perbandingan yang dihitung: 1 untuk arang perbandingan bobot bahan setelah karbonisasi dan
sebelum karbonisasi. 2 Untuk arang aktif adalah perbandingan bobot arang aktif dan bobot arang.
2. Kadar air SNI 06-3730-1995
Prinsip penetapan kadar air adalah menguapkan bagian air bebas yang terdapat dalam bahan sampai terjadi keseimbangan antara kadar air bahan dengan udara sekitar dengan menggunakan energi
panas. Sebanyak satu gram sampel dimasukkan ke dalam cawan porselin yang bobotnya sudah
diketahui. Kemudian dikeringkan dalam oven suhu 105
o
C selama tiga jam. Kemudian didinginkan dalam desikator selama satu jam. Kadar air dihitung menggunakan persamaan :
3. Kadar abu SNI 06-3730-1995
Prinsip penentuan kadar abu adalah menentukan jumlah abu yang tertinggal setelah pembakaran menggunakan energi panas. Abu terdiri dari mineral yang tidak dapat hilang atau
menguap pada proses pengabuan. Sebanyak satu gram sampel dimasukkan ke dalam cawan porselin yang telah diketahui
bobotnya, kemudian dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 700
o
C selama enam jam. Kemudian didinginkan dalam desikator dan ditimbang. Kadar abu dihitung dengan persamaan :
4. Kadar zat terbang
Prinsip penetapan kadar zat terbang adalah menguapkan bahan tanpa oksigen pada suhu 950
o
C. Kehilangan bobot dihitung sebagai bagian yang hilang. Timbang sampel sebanyak 1-2 gram contoh ke dalam cawan porselin bertutup yang sudah
diketahui bobotnya. Panaskan pada suhu 950
o
C pada tanur selama 7-10 menit. Setelah penguapan
40
selesai, cawan didinginkan di dalam eksikator dan selanjutnya ditimbang. Kadar zat terbang dihitung menggunakan persamaan :
5. Kadar karbon terikat SNI 06-3730-1995
Prinsip penentuan kadar karbon terikat adalah menghitung fraksi karbon dalam bahan, tidak termasuk zat menguap dan abu. Kadar karbon terikat dihitung menggunakan persamaan :
6. Daya serap iod SNI 06-3730-1995