Sikap Attitude Faktor Predisposisi Predisposing Factors

2.3.2. Sikap Attitude

Sikap adalah keteraturan tertentu dalam hal perasaan afeksi, pemikiran kognisi dan predisposisi tindakan konasi seseorang terhadap suatu aspek di lingkungan sekitarnya Azwar, 2007. Sikap dapat dirumuskan sebagai kecendrungan untuk berespon secara positif maupun negatif terhadap orang, objek atau situasi tertentu. Sikap seseorang dapat berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek, melalui persuasi serta tekanan dari kelompok sosialnya Sarwono, 2007. Menurut H.L. Bloom dalam Notoatmodjo 2003, sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap bukanlah suatu benda, ini adalah proses, suatu interaksi yang melibatkan tidak saja orang dan objek, tetapi semua faktor lain yang hadir dalam setiap situasi Ahmadi, 1991. Newcomb salah seorang ahli psikologis sosial menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan prediposisi tindakan suatu perilaku. Menurut Purwanto 1999, sikap adalah pandangan atau perasaan yang disertai kecenderungan untuk bertindak terhadap suatu objek. Ciri-ciri sikap adalah: a. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Universitas Sumatera Utara Sifat ini membedakannya dengan sifat-sifat biogenetis seperti lapar, haus, kebutuhan akan istirahat. b. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan karena itu pula sikap dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu. c. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu terbentuk, dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu objek tertentu yang dirumuskan dengan jelas. d. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi-segi perasaan. Sikap inilah yang membedakan sikap dari kecakapan-kacakapan atau pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang. e. Sikap dapat bersifat positif dan dapat pula bersifat negatif. Dalam sikap positif, kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi, mengharapkan obyek tertentu. Sedangkan dalam sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari, membenci, tidak menyukai obyek tertentu Purwanto, 1999 . Sikap dibedakan atas beberapa tingkatan : 1. Menerima Receiving Menerima diartikan bahwa orang subjek mau dan memperhatikan stimulasi yang diberikan objek 2. Merespon Responding Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan, dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap. Universitas Sumatera Utara 3. Menghargai Valuing Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. 4. Bertanggung jawab Responsible Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang tinggi. Sikap dapat pula dibedakan atas: 1. Sikap positif Sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan, menerima, mengakui, menyetujui, serta melaksanakan norma-norma yang berlaku di mana individu itu berada. 2. Sikap negatif Sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan penolakan atau tidak menyetujui terhadap norma-norma yang berlaku dimana individu itu berada. Fungsi sikap : 1. Sebagai alat untuk menyesuaikan diri 2. Sebagai alat pengukur tingkah laku 3. Sebagai alat pengatur pengalaman 4. Sebagai pernyataan kepribadian Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung atau secara tidak langsung. Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pernyataan responden terhadap suatu objek. Secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pernyataan- pernyataan hipotesis, kemudian ditanyakan pendapat responden Notoatmodjo, 2003. Universitas Sumatera Utara Sikap menggambarkan suka atau tidak suka seseorang terhadap objek. Sikap sering diperoleh dari pengalaman sendiri atau dari orang lain yang paling dekat. Sikap membuat seseorang mendekati atau menjauhi orang lain atau objek lain. Sikap positif terhadap nilai-nilai kesehatan tidak selalu terwujud dalam suatu tindakan nyata. Hal ini disebabkan oleh beberapa alasan antara lain: a. Sikap akan terwujud di dalam suatu tindakan tergantung pada situasi saat itu. b. Sikap akan di ikuti atau tidak di ikuti oleh tindakan mengacu kepada pengalaman orang lain. c. Sikap diikuti atau tidak diikuti oleh suatu tindakan berdasarkan pada banyak atau sedikitnya pengalaman seseorang. Pembentukan dan perubahan sikap: Menurut Saarwono 2007, pembentukan dan perubahan sikap melalui beberapa cara yaitu: a. Adaptasi yaitu kejadian-kejadian dan peristiwa-peristiwa yang terjadi berulang dan terus-menerus, lama kelamaan secara bertahap diserap kedalam diri individu dan memengaruhi terbentuknya suatu sikap. b. Diperensiasi yaitu dengan berkembangnya inteligensi, bertambahnya pengalaman sejalan dengan bertambahnya usia maka ada hal yang tadinya dianggap sejenis sekarang dipandang tersendiri.

2.3.3. Kepercayaan