mikroskop lebih lanjut. Pemeriksaan biopsi berguna untuk mengonfirmasi hasil pemeriksaan Pap Smear Nugroho, 2010.
2.3. Faktor Predisposisi Predisposing Factors
Faktor Predisposisi adalah faktor-faktor yang mendahului perilaku, dimana faktor tersebut memberikan alasan atau motivasi untuk terjadinya suatu perilaku. Faktor-
faktor ini mencakup pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi serta nilai-nilai yang dianut dan persepsi terhadap kebutuhan dan kemampuan yang berhubungan dengan
motivasi individu atau kelompok untuk berperilaku. Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh faktor-faktor pendidikan, sosial ekonomi,
pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi dan fasilitas kesehatan Notoatmodjo, 1997. Untuk berperilaku sehat, misalnya dalam upaya deteksi dini kanker serviks diperlukan
pengetahuan dan kesadaran individu untuk melakukan pemeriksaan pap smear. Kadang- kadang kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau
menghambat individu untuk melakukan inovasi yang ditawarkan, misalnya tak perlu melakukan pemeriksaan pap smear, memperlihatkan alat kelamin kepada orang lain
merupakan hal yang tabu Notoatmodjo, 2007.
2.3.1. Pengetahuan Knowledge
Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan pancaindranya. Yang berbeda sekali dengan kepercayaan beliefes, takhyul
superstition dan penerangan-penerangan yang kelirumisinformation Soekanto, 2003.
Universitas Sumatera Utara
Pengetahuan adalah merupakan hasil mengingat suatu hal, termasuk mengingat kembali kejadian yang pernah dialami baik secara sengaja maupun tidak disengaja dan
ini terjadi setelah orang melakukan kontak atau pengamatan terhadap suatu objek tertentu Wahit, 2006.
Untuk memperoleh pengetahuan manusia melakukan tiga cara, yaitu: 1.
Melalui pengalaman dalam kehidupan sosial. Pengetahuan melalui pengalaman langsung ini akan membentuk kerangka fikir individu untuk bersikap dan bertindak
sesuai dengan aturan yang dijadikan pedomannya. 2.
Berdasarkan pengalaman yang diperoleh melalui pendidikan formal atau resmi di sekolah maupun dari pendidikan non formal tidak resmi, seperti kursus, penataran
dan lain-lain. 3.
Melalui petunjuk-petunjuk yang bersifat simbolis yang sering disebut sebagai komunikasi simbolis.
Pengetahuan dibagi atas 6 tingkatan : 1. Tahu Know
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. 2.
Memahami Comprehension Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar
tentang objek yang diketahui, dan dapat mengintepretasi materi tersebut secara benar. 3.
Aplikasi Aplication Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real sebenarnya.
Universitas Sumatera Utara
4. Analisis Analysis
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih didalam satu struktur organisasi, dan
masih ada kaitannya satu sama lain. 5.
Sintesis Synthesis Sintesis menunjuk kepada sesuatu kemampuan untuk meletakkan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. 6.
Evaluasi Evaluation Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau
penelitian terhadap suatu materi atau objek. Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang
ingin diukur dari subjek penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di
atas Notoatmodjo, 2007. Hasil penelitian Nurhasanah 2008, menyatakan bahwa pengetahuan
berhubungan erat dengan pemeriksaan pap smear. Dengan adanya pengetahuan yang baik maka seseorang akan mencari imformasi tentang kesehatannya, terutama dalam hal
pemeriksaan pap smear. Pengetahuan tidak hanya diperoleh dari pendidikan formal tetapi juga diperoleh dari pelatihan dan penyuluhan, teman, brosur, dan semakin banyak
memperoleh pengetahuan tentang pap smear maka semakin besar kemungkinan untuk melakukan pap smear.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Sikap Attitude