Variasi Bentuk Puparium Pada Berbagai Tanaman Inang

22 diduga mempengaruhi pola distribusi kedua spesies tersebut. Baik B. tabaci maupun T. vaporariorum merupakan kutukebul polifagus dan kosmopolitan Martin 1999 sehingga kedua serangga tersebut dapat diperoleh dari daerah pengambilan sampel dengan keragaman jenis tanaman inang yang luas.

2. Variasi Bentuk Puparium Pada Berbagai Tanaman Inang

Bentuk puparium B. tabaci yang berasal dari 13 jenis tanaman inang dapat dibedakan menjadi 4 kelompok yaitu: oval, oval dengan 1-2 lekukan, oval dengan 3 lekukan, dan berbentuk seperti kerang laut Tabel 3.3 dan Tabel 3.4. Puparium yang berbentuk oval yaitu puparium berbentuk oval membulat. Puparium oval dengan 1-2 lekukan yaitu puparium oval membulat dan ada satu sampai dua bagian yang berlekuk. Puparium oval dengan 3 lekuk yaitu puparium oval membulat dan ada 3 bagian yang berlekuk. Puparium berbentuk kerang laut yaitu puparium tidak berbentuk oval membulat tetapi lebih mirip dengan bentuk kerang laut. Puparium yang berbentuk oval, secara umum banyak dijumpai pada inang yang mempunyai permukaan daun halus dan tidak berambut. Puparium yang berbentuk oval dengan 1-2 lekukan atau oval dengan 3 lekukan, secara umum banyak dijumpai pada inang yang mempunyai permukaan daun kasar dan banyak rambutnya. Bentuk kerang hanya dijumpai pada tanaman terung saja. Pada tanaman cabai dan kacang panjang yang permukaan daunnya halus dan tidak berambut ditemukan puparium oval dengan 1-2 lekukan atau oval dengan 3 lekukan tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan puparium yang berbentuk oval. Pada tanaman terung yang permukaan daunnya banyak rambut dijumpai puparium yang berbentuk oval tetapi jumlahnya lebih sedikit dibandingkan puparium yang berbentuk oval dengan 1-2 lekukan dan oval dengan 3 lekukan Tabel 3.3. Berbagai bentuk puparium Tabel 3.4 ditemukan pada pengambilan sampel B. tabaci tetapi semua masih termasuk spesies yang sama, dengan memperhatikan karakter kunci spesies. Perring 2001 menyebutkan bahwa karakter morfologi puparium B. tabaci sangat bervariasi tergantung pada tanaman inang sehingga hal inilah yang memunculkan sinonim B. tabaci hingga 19 nama. 23 Gambar 3.1 A. Puparium Bemisia tabaci, B. Puparium Trialeurodes vaporariorum, a seta kauda, b caudal furrow, c vasiform orifice, d submargin, e rambut dorsal, f pinggiran trakea, g basal tungkai tengah dan belakang, h ruas abdomen VII, i operculum , j lingula. 0,11 mm 0,05 mm 0,77 mm A B a a b c d e f g b c d f g 0,61 mm e h i h i j j 24 Tabel 3.2 Daftar lokasi pengambilan sampel dan hasil identifikasi spesies Daerah Tanaman Inang Jumlah lokasi Ketinggian mdpl Kelompok Ketinggian Spesies Teridentifikasi Kolektor Waktu Koleksi Sumatera Barat Pesisir Selatan Cabai 1 14 A Bt 1 JT 4 5-6 Juni 2008 Pesisir selatan Terung 1 14 A Bt JT 5-6 Juni 2008 Agam Cabai 2 1029 E Bt JT 7 Juni 2008 Tanah Datar Buncis 1 1128 E Bt , Tv 2 JT 8 Juni 2008 Jawa Barat Cianjur Buncis 3 1150-1200 E Bt, Tv SR 5 21-22 Mei 2008 Cianjur Terung 2 1150-1200 E Imago SR 21-22 Mei 2008 Cianjur Tomat 2 1150-1200 E Imago SR 21-22 Mei 2008 Cianjur Cabai 1 1150 E Imago SR 21-22 Mei 2008 Bogor Cabai 1 250 B Imago SR 28 Oktober 2008 Jawa Tengah Rembang Singkong 2 7-50 A Bt SR 5-6 September 2008 Rembang Kacang tanah 1 7 A Bt SR 5-6 September 2008 Brebes Terung 4 5-11 A Bt SR 10-12 Juni 2008 Brebes Kc. panjang 3 1-11 A Bt SR 10-12 Juni 2008 Brebes Mentimun 1 11 A Bt SR 10-12 Juni 2008 Brebes Kedelai 2 11 A Bt SR 10-12 Juni 2008 Brebes Gambas 1 1 A Bt SR 10-12 Juni 2008 Magelang Cabai 1 1100 E Imago 3 NA 6 15-17 Agustus 2008 Daerah Istimewa Yogyakarta DIY Bantul Cabai 3 150 B Imago NA 15-17 Agustus 2008 Jawa Timur Malang Cabai 4 450-700 B, C Bt SR 21-25 Juni 2008 Malang Kc panjang 1 700 C Bt SR 21-25 Juni 2008 Malang Melon 1 550 C Bt SR 21-25 Juni 2008 Malang Buncis 2 550-1050 C,D,E Tv SR 21-25 Juni 2008 Malang Tomat 2 550-1050 C,D,E Tv SR 21-25 Juni 2008 Malang Terung 4 550-700 C Bt , Tv SR 21-25 Juni 2008 Malang Labu 2 500-1050 C,D,E Bt , Tv SR 21-25 Juni 2008 Malang Kacang merah 1 1050 E Bt , Tv SR 21-25 Juni 2008 Kediri Terung 1 75 A Bt SR 24 Juni 2008 Kediri Cabai 1 75 A Bt SR 24 Juni 2008 Bali Badung Singkong 1 250 B Bt SR 28-30Juni 2008 Badung Cabai 1 250 B Bt SR 28-30 Juni 2008 Tabanan Cabai 6 800-1200 D,E Bt, Tv SR 28-30 Juni 2008 Tabanan Buncis 4 1050-1200 E Bt, Tv SR 28-30 Juni 2008 Tabanan Tomat 2 1050-1200 E Bt, Tv SR 28-30 Juni 2008 Kalimantan Selatan Hulu Sungai Selatan Terung 1 100 A Bt NA 21-22 April 2008 Hulu Sungai Selatan Cabai 1 100 A Imago NA 21-22 April 2008 Hulu Sungai Selatan Takokak 1 100 A Imago NA 21-22 April 2008 Banjar Baru Mentimun1 150 B Imago NA 23-24 April 2008 Banjar Baru Tomat 1 150 B Imago NA 23-24 April 2008 Banjar Baru Terung 1 150 B Imago NA 23-24 April 2008 Banjar Baru Cabai 2 150 B Imago NA 23-24 April 2008 Tanah Laut Tomat 2 75 A Imago NA 23-24 April 2008 Tanah Laut Mentimun 1 75 A Imago NA 23-24 April 2008 Tanah Laut Terung 1 75 A Imago NA 23-24 April 2008 1 Bt = Bemisia tabaci 2 Tv = Trialeurodes vaporariorum; 3 Imago tidak diidentifikasi, identifikasi spesies dilakukan menggunakan karakter morfologi puparium atau kantung puparium; 4 JT = Junsu Trisno 5 SR = Sat Rahayuwati 6 NA = Noor Aidawati 25 Tabel 3.3 Berbagai bentuk puparium B. tabaci yang diamati dari 13 jenis tanaman inang No Tanaman Inang Tekstur Daun Jumlah Individu n Bentuk rata-rata dalam persen Oval Oval 1-2 lekukan Oval 3 lekukan Kerang Laut 1 Kacang Tanah Fabaceae Halus 7 100 2 Singkong Euphorbiaceae Halus 20 95 5 3 Cabai Solanaceae Halus 224 63,4 27,2 9,4 4 Kacang Panjang Fabaceae Halus 58 62,1 27,6 10,3 5 Kedelai Fabaceae Kasar 31 100 6 Mentimun Cucurbitaceae Kasar 18 44,5 22,2 33,3 7 Gambas Cucurbitaceae Kasar 5 80 20 8 Kacang Merah Fabaceae Kasar 2 100 9 Buncis Fabaceae Berambut 10 40 60 10 Tomat Solanaceae Berambut 3 66,7 33,3 11 Labu Cucurbitaceae Berambut 8 37,5 62,5 12 Melon Cucurbitaceae Berambut 15 100 13 Terung Solanaceae Berambut 154 37,7 15,6 42,2 4,5 Martin 1999 menyebutkan bahwa bentuk puparium B. tabaci mempunyai berbagai variasi fenotipe tergantung pada karakter fisik permukaan daun seperti lapisan lilin dan bulu-bulu pada permukaan daun. Secara umum Gill 2006 menyebutkan kutukebul yang masuk dalam Subfamili Aleyrodinae dapat mengalami perubahan bentuk morfologi puparium yang dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

3. Hubungan Antara Jumlah Rambut dorsal, Panjang dan Lebar Puparium, dan Panjang Seta Kauda.