UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Kadar air = × 100
2. Penetapan Kadar Abu Total tidak lebih dari 1,0
Tujuannya yaitu memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuk ekstrak.
Ditimbang 2 gram ekstrak dengan seksama kedalam krus yang telah ditara, dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, diinginkan dan timbang. Jika
dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, aduk, saring melalui kertas saring bebas abu. Pijarkan kertas saring beserta sisa
penyaringan dalam krus yang sama. Masukan filtrat ke dalam krus,uapkan dan pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Kadar abu total dihitung terhadap berat
bahan uji. Kadar Abu Total =
× 100
3. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam tidak lebih dari 0,5
Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, didihkan dengan 25 ml asam sulfat encer P selama 5 menit, kumpulkan bagian yang tidak larut dalam
asam,saring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas,pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu yang tidak
larut dalam asam terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara.
Kadar Abu Tidak Larut Asam = × 100
3.3.7. Pengukuran Kadar Piperin
Pengukuran penetapan kadar piperin ekstrak etanol 95 buah cabe jawa Piperis retrofracti fructus dengan cara kromatografi lapis tipis KLT
Densitometri TLC-Scanner a.
Pembuatan Larutan Standar Piperin Lartan Induk 2000 ppm Larutan induk : Ditimbang 20 mg standar piperin, larutkan dalam etanol p.a
secukupnya sampai tanda batas 10 mL.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Deret Standar Piperin -
Larutan Standar Piperin 200 ppm Diambil dari larutan induk standar piperin 2000 ppm sebanyak 0,5
mL dengan mengunakan mikropipet kemudian ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas 5 mL.
- Larutan Standar Piperin 400 ppm
Diambil dari larutan induk standar piperin 2000 ppm sebanyak 1 mL dengan mengunakan mikropipet kemudian ditambahkan etanol p.a
sampai tanda batas 5 mL. -
Larutan Standar Piperin 600 ppm Diambil dari larutan induk standar piperin 2000 ppm sebanyak 1,5
mL dengan mengunakan mikropipet kemudian ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas 5 mL.
- Larutan Standar Piperin 800 ppm
Diambil dari larutan induk standar piperin 2000 ppm sebanyak 2 mL dengan mengunakan mikropipet kemudian ditambahkan etanol p.a
sampai tanda batas 5 mL. -
Larutan Standar Piperin 1000 ppm Diambil dari larutan induk standar piperin 2000 ppm sebanyak 2,5
mL dengan mengunakan mikropipet kemudian ditambahkan etanol p.a sampai tanda batas 5 mL.
b. Larutan Uji
Timbang saksama lebih kurang 50 mg ekstrak etanol 95 buah cabe jawa Piperis retrofracti fructus, larutkan dalam 25 mL etanol p.a didalam
tabung reaksi. Saring kedalam labu terukur 50 mL, bilas kertas saring dengan etanol p.a secukupnya sampai tanda sehingga didapat konsentrasi 1000 ppm
kemudian diencerkan menjadi 800 ppm. c.
Pengukuran Farmakope Herbal, 2009 Totolkan masing-
masing 1 μL larutan deret standar dan larutan uji pada lempeng kromatografi lapis tipis KLT silika gel 60 F
254
, kembangkan dengan fase gerak diklorometan P, ukur dengan kromatografi lapis tipis
KLT Densitometri TLC-Scanner, pada panjang gelombang 254 nm.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
d. Analisis Hasil TLC-Scanner Murrukmihadi, 2013
Data luas area yang didapatkan dari baku standar piperin kemudian dibuat persamaan kurva baku. Persamaan kurva baku yaitu y= a+bx dengan
y=AUC Area Under Curve, x= kadar piperin ng. AUC Area Under Curve yang didapat dari hasil scan pada alat TLC-Scanner kemudian
dimasukan kedalam persamaan garis kurva baku, maka didapatkan masing- masing kadar piperin dalam ekstrak etanol 95 buah cabe jawa Piperis
retrofracti fructus hasil eksraksi maserasi dan sokletasi
26
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN