Skrining Fitokimia Golongan Alkaloid Swapna et al., 2012 Pengujian Parameter Ekstrak Parameter Spesifik Ekstrak

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nilai rendemen ekstrak buah cabe jawa Piperis retrofracti fructus tidak kurang dari 12,0 Farmakope Herbal, 2009.

3.3.5. Skrining Fitokimia Golongan Alkaloid Swapna et al., 2012

a. Tes Meyer 1 mL ekstrak ditambahkan 2 mL reagen Meyer dilihat jika ada endapan putih maka estrak tersebut mengandung alkaloid. b. Tes Dragendorf 1 mL ekstrak ditambahkan 1 mL reagen Dragendorf kemudian jika ada endapan merah bata, maka ekstrak tersebut mengandung alkaloid.

3.3.6. Pengujian Parameter Ekstrak Parameter Spesifik Ekstrak

Depkes RI, 2000 1. Identitas Tujuannya adalah untuk memberikan identitas obyektif dari nama dan spesifik dari senyawa identitas. Parameter identitas ekstrak deskripsi tata nama yaitu nama ekstrak, nama latin tumbuhan sistematika botani, bagian tumbuhan yang digunakan, nama Indonesia tumbuhan dan ekstrak dapat mempunyai senyawa identitas artinya senyawa tertentu yang menjadi petunjuk spesifik dengan metode tertentu. 2. Organoleptik Tujuannya pengenalan awal yang sederhana seobyektif mungkin. Parameter organoleptik ekstrak adalah penggunaan panca indera men- deskripsikan bentuk, warna, bau, dan rasa. Parameter Non Spesifik Ekstrak Farmakope Herbal, 2009; Depkes RI, 2000 1. Penetapan Kadar Air tidak lebih dari 12 Tujuannya yaitu memberikan batasan minimal atau rentang tentang besarnya kandungan air didalam bahan. Cara kerja mengunakan metode gravimetri yaitu masukan lebih kurang 10 gram ekstrak dan timbang saksama dalam wadah yang telah ditara. Keringkan pada suhu 105 C selama 5 jam dan ditimbang. Lanjutkan pengeringan dan timbang setelah1 jam sampai perbedaan selisih antara 2 penimbangan berturut-turut tidak lebih dari 0,25. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kadar air = × 100 2. Penetapan Kadar Abu Total tidak lebih dari 1,0 Tujuannya yaitu memberikan gambaran kandungan mineral internal dan eksternal yang berasal dari proses awal sampai terbentuk ekstrak. Ditimbang 2 gram ekstrak dengan seksama kedalam krus yang telah ditara, dipijarkan perlahan-lahan hingga arang habis, diinginkan dan timbang. Jika dengan cara ini arang tidak dapat dihilangkan, tambahkan air panas, aduk, saring melalui kertas saring bebas abu. Pijarkan kertas saring beserta sisa penyaringan dalam krus yang sama. Masukan filtrat ke dalam krus,uapkan dan pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Kadar abu total dihitung terhadap berat bahan uji. Kadar Abu Total = × 100 3. Penetapan Kadar Abu Tidak Larut Asam tidak lebih dari 0,5 Abu yang diperoleh pada penetapan kadar abu, didihkan dengan 25 ml asam sulfat encer P selama 5 menit, kumpulkan bagian yang tidak larut dalam asam,saring melalui krus kaca masir atau kertas saring bebas abu, cuci dengan air panas,pijarkan hingga bobot tetap, timbang. Hitung kadar abu yang tidak larut dalam asam terhadap bahan yang telah dikeringkan diudara. Kadar Abu Tidak Larut Asam = × 100

3.3.7. Pengukuran Kadar Piperin