Wilayah Kajian Metode Penelitian Pengumpulan Data Curah Hujan GSMaP

sumber:http:sharaku.eorc.jaxa.jpGS MaP 2. Data curah hujan permukaan stasiun Sorong, Wamena, dan Merauke sumber: BMKG 3. Data indeks Nino 3.4 periode 1998- 2006 sumber:http:www.cpc.ncep.noaa.gov dataindices 4. Data SOI periode 1998-2006 sumber:http:reg.bom.gov.auclimate ensoenlist 5. Data parameter - parameter Meteorologi NOAA NCEPNCAR Reanalysis 1 zonal dan meridional sumber:http:www.cdc.noaa.govdata griddeddata.ncep.reanalysis.html 6. Peta topografi SRTM 90 m wilayah Papua, 7. Peta batas Kabupaten. Alat yang digunakan adalah seperangkat komputer dengan sistem operasi dan perangkat lunak sebagai berikut: 1. Linux Mint 10 Julia 2. Microsoft Windows 7 3. GrADS 1.9 4. Gfortran compiler 5. Matlab R2008b 6. Surfer 9 7. ArcGIS 9.3

3.3 Wilayah Kajian

Analisis pola spasial dan temporal curah hujan dilakukan di wilayah Papua. Koordinat yang diambil adalah 130 o -141 o BT dan 9 o - 0 o LS. Wilayah kajian mencakup Papua serta perairan yang berada di sekitarnya. Perbandingan data GSMaP dengan data curah hujan permukaan yang diperoleh dari stasiun pengamatan hujan dilakukan pada tiga daerah yang mempunyai karakteristik yang berbeda, yakni Sorong, Wamena, dan Merauke. Pembagian wilayah ini berdasarkan atas pertimbangan sebagai berikut: 1. Pemilihan daerah didasarkan atas perbedaan koordinat geografi, yakni Sorong yang mewakili Papua bagian utara, Wamena yang mewakili Papua bagian tengah, dan Merauke yang mewakili Papua bagian selatan. 2. Pemilihan daerah didasarkan atas perbedaan jenis topografi, yaitu pesisir pantai Sorong, pegunungan Wamena, dan daratan Merauke untuk menguji kepekaan satelit terhadap berbagai kondisi topografi, 3. Analisis wilayah Papua secara keseluruhan bertujuan untuk melihat bagaimana hasil evaluasi jika wilayah kajian semakin diperluas dan bentuk topografi permukaan heterogen. Gambar 9 Peta topografi Papua.

3.4 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahapan yaitu pengumpulan, pengolahan, serta analisis data. 3.4.1 Metode Pengumpulan Data a. Pengumpulan Data Curah Hujan Permukaan Data curah hujan permukaan yang digunakan merupakan data curah hujan yang berasal dari stasiun pengamatan hujan milik BMKG. Data curah hujan dengan resolusi temporal harian dari tahun 1998-2003.

b. Pengumpulan Data Curah Hujan GSMaP

Data GSMaP yang digunakan adalah data GSMaP MWR dengan resolusi temporal 1 bulan, yang berisi informasi intensitas hujan mmbulan selama 108 bulan 1998-2006 dengan format data berupa plain binary little- endian. Data hujan bulanan ini berbentuk grid dengan resolusi spasial sebesar 0.25 o x0.25 o . 3.4.2 Metode Pengolahan Data a. Pengolahan data GSMaP Data GSMaP MWR mempunyai format plain binary little endian. Data ini perlu diubah ke format ASCII. Langkah awal untuk pemrosesan data GSMaP adalah melakukan konversi terhadap koordinat geografis bujur dan lintang dari daerah kajian kedalam format grid x,y. Hal ini dapat dilakukan dengan mengetahui dimensi dari data tersebut, antara lain: total grid x,y,z, kordinat awal dan akhir data, serta resolusi spasial dan temporal. Selanjutnya mengkonversi koordinat geografis wilayah kajian kedalam koordinat grid dengan rumus: i=Lon- iLonΔLon+1 1 j=iLat- LatΔLat+1 2 di mana i dan j merupakan koordinat grid dalam arah bujur dan lintang, Lon dan Lat adalah koordinat geografis wilayah kajian. iLon dan iLat adalah koordinat awal dari data GSMaP MWR dalam format koordinat geografis. ΔLon dan ΔLat adalah resolusi spasial dari data GSMaP MWR dalam derajat degree. Langkah selanjutnya adalah mengolah data GSMaP MWR menggunakan Gfortran compiler untuk menghasilkan keluaran dalam format ASCII yang berisi informasi waktu pengamatan tanggal dan bulan, nilai rata- rata dan simpangan baku curah hujan, serta jumlah grid data yang diolah.

b. Pola Spasial dan Temporal Curah Hujan di Papua