Pengukuran Jarak Tanam Pengukuran diameter dan kedalaman lubang tanam Pengujian keluaran benih Pengujian penjatahan benih per lubang tanam

14

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. WAKTU DAN TEMPAT Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai Juli 2011. Tempat penelitian adalah di laboratorium lapangan Leuwikopo Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian, Institut Pertanian Bogor. B. ALAT DAN BAHAN 1. Alat Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah “CO Seeders” prototipe II dengan mata tugal kerucut dan prisma berongga, meteran, stopwatch, penggaris, kamera, digital tachometer, ember, tali rafia, patok a b Gambar 7. Mata tugal a kerucut, b prisma berongga 2. Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih jagung manis. Dengan luasan lahan 160 m 2 20m x 8m maka akan terdapat 1111 lubang tanam, sehingga dibutuhkan 1111 benih jagung hibrida dengan asumsi 1 benih per lubang tanam. C. PROSEDUR PENELITIAN Prosedur penelitian yang dilakukan adalah pengukuran jarak tanam, pengukuran diameter dan kedalaman lubang tanam hasil penugalan, pengujian penjatahan benih dan kapasitas lapang penanaman.

1. Pengukuran Jarak Tanam

Pengukuran jarak tanam dilakukan melalui pengukuran jarak antar lubang tanam dalam satu baris tanam dan jarak antar lubang antar baris tanam dengan harapan hasil jarak tanam 15 sebesar 80 x 20 cm yaitu 80 cm untuk jarak lubang tanam antar baris tanam dan 20 cm untuk jarak lubang tanam dalam satu baris tanam sesuai literatur yang penulis dapatkan. Pengukuran dilakukan pada tiap baris tanam dengan 10 titik sampling. Pengukuran akan dilakukan pada lahan seluas 160 m 2 . Titik pengukuran terdapat pada layout lahan ditandai dengan warna biru.

2. Pengukuran diameter dan kedalaman lubang tanam

Pengukuran diameter dan kedalaman lubang tanam dilakukan untuk melihat hasil lubang tanam yang telah dibuat dengan mata tugal yaitu melalui pengukuran besar diameter dan kedalaman lubang dengan hasil yang diharapkan yakni 5 cm untuk diameter begitu juga untuk kedalaman lubang. Pengukuran dilakukan pada tiap baris tanam dengan 10 titik sampling. Titik pengukuran terdapat pada layout lahan ditandai dengan warna merah.

3. Pengujian keluaran benih

Pengujian keluaran benih bertujuan untuk mengetahui peluang benih yang keluar dari saluran utama ke arah tabung penyalur benih. Pengukuran dilakukan sebanyak 30 kali pengulangan dengan menghitung benih yang keluar dari tabung penyalur benih sampai benih di kotak pengumpan habis. Benih yang disediakan pada kotak pengumpan sesuai dengan jumlah lubang yang ditentukan yaitu 1111 lubang sehingga benih yang digunakan pun berjumlah 1111 benih untuk 1 benih per lubang. Pengukuran tidak langsung dilakukan pada lahan tanam agar lebih mempermudah pengukuran.

4. Pengujian penjatahan benih per lubang tanam

Pengujian dilakukan untuk mengetahui berapa jumlah benih yang masuk kedalam lubang tanam yang baik sesuai dengan literatur. Pengujian dilakukan dengan mengambil sampling dalam satu petakan lahan 100 cm x 80 cm maka dihitung jumlah benih yang tertanam dalam lubang tanam. Pengujian dilakukan pada 5 titik sampling secara acak. Untuk titik sampling terdapat pada layout lahan tanam ditandai dengan warna kuning.

5. Pengukuran prosentase kerusakan benih