“CO Seeders” Prototipe II

5

2. “CO Seeders” Prototipe II

Pada desain “CO Seeders” prototipe II tidak jauh berbeda dengan prototipe I, perubahan desain dibuat pada bentuk mata tugal yaitu berbentuk prisma berongga dan penambahan hopper furadan yang terletak pada samping hopper benih. Dimensi dari alat ini sama dengan prototipe I yaitu 130 x 100 x 90 cm. Ukuran ini didesain berdasarkan antropometri rata-rata orang Indonesia. Panjang batang penghubung yang digunakan adalah 110 cm dengan roda tugal diameter 40 cm sehingga panjang total dari alat tanam ini adalah 130 cm. Gambar 2. Alat tanam benih “CO Seeders” prototipe II Mata tugal dirancang berbentuk prisma segitiga dengan bahan plat besi dengan ketebalan 3 mm. Dimensi mata tugal lebar 6 cm, tinggi 5 cm, dan panjangnya 6 cm dengan penambahan baut pada bagian bawah mata tugal untuk menempelkan pada velk. Hopper benih dibuat dari bahan akrilik atau mika transparan dengan tebal 3 cm dan kemiringan bagian celah lempengan penjatah 45 o . Akrilik di potong sesuai desain yang telah dibuat dengan pisau khusus plastik kemudian potongan-potongan disatukan sesuai bentuk dengan lem super. Bahan dasar hopper yang menggunakan akrilik transparan dimaksudkan untuk mempermudah pemantauan ketika benih akan habis saat di lahan. Selain itu jga menghindari terjadinya korosi yang biasa terjadi pada besi plat yang ditakutkan dapat tercampur pada benih dan mengganggu proses perkecambahan benih. Volume hopper benih sekitar 1997 cm 3 atau 1350 g, sehingga dapat menampung sebesar 1,3 – 1,5 kg benih. Penjatah benih dan pupuk dibuat dari bahan yang tidak mudah berkarat dan mudah dalam pembuatannya. Penjatah ini dibuat dari bahan plastik polietilennylon dengan diameter penjatah benih 12 cm dan penjatah furadan 8 cm. Pada penjatah benih terdapat 8 buah lubang celah berdiameter 8 mm dan 4 buah lubang celah pada penjatah furadan berdiameter 8 mm. Kedua penjatah ini digerakkan oleh motor DC yang diberi tegangan masing-masing 12 V Wijaya, 2011. 6 B. KINERJA ALAT TANAM JAGUNG

1. Kapasitas kerja