Kapasitas kerja Penjatuhan benih

6 B. KINERJA ALAT TANAM JAGUNG

1. Kapasitas kerja

Penanaman benih yang dilakukan secara tradisional yang banyak memakan waktu dan tenaga kerja, kapasitas yang dihasilkan relatif kecil, sehingga efisiensi yang dihasilkan juga akan rendah. Untuk itu dilakukan usaha-usaha yang dapat meningkatkan kapasitas kerja dan efisiensi secara terus menerus melalui rekayasa dan modifikasi prototipe baru, sehingga kapasitas yang diharapkan dapat dicapai, juga sesuai dengan luas lahan yang dikehendaki oleh alat tersebut. Modifikasi dan rekayasa dilaksanakan berdasarkan bentuk lahan, luas lahan serta pada kondisi tanah yang diusahakan untuk pertanaman biji-bijian Sudirman 2008. Alat tanam tugal ATT yang dilakukan petani umumnya, kapasitas yang dihasilkan relatif rendah. ATT petani saat penanaman menggunakan tenaga kerja 2 orang yakni satu menugal dan satu lagi memasukkan dan menutup lubang benih sehingga membutuhkan waktu kerja 130.9 jamha atau kapasitas kerja aktual 0.008 hajam Sudirman 2008.

2. Penjatuhan benih

Penjatuhan benih dari beberapa alat yang diuji ternyata bervariasi berarti penjatuhan benih perlubang akan berpengaruh pada kebutuhan benih per hektar. Alat tanam tipe tugal ATT memliki jumlah penjatuhan 2-3 biji per lubang relatif rendah 34-63 sedangkan alat tanam tipe dorong ATD memiliki jumlah penjatuhan 2-3biji per lubang yang cukup baik yakni sekitar 83. ATT petani memiliki jumlah 2-3bijilubang 8 lebih tinggi karena penempatan benih dilakukan oleh manusia, sehingga ketepatan sangat tinggi Sudirman 2008. Produktivitas jagung sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tempat tumbuh atau keadaan tanah dan jarak tanam. Oleh karena itu, agar tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik dan tentunya menghasilkan tongkol dan biji yang banyak, maka faktor tersebut perlu diperhatikan. Menurut Purwono dan Hartono 2007, jagung termasuk tanaman yang tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus dalam penanamannya. Jagung dikenal sebagai tanaman yang dapat tumbuh di lahan yang kering, sawah dan pasang surut. Secara umum ada beberapa persyaratan kondisi yang dikehendaki tanaman jagung antara lain : 1. Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain Andosol, Latosol dan bisa juga Grumosol. Namun pada dasarnya, tanah yang akan menjadi media tanam jagung, perlu adanya pengolahan tanah secara baik serta aerasi dan drainase yang baik pula. 2. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan jagung antara 5.6 – 7.5 3. Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan ketersediaan air dengan kondisi baik. Jagung termasuk tanaman familiar bagi sebagian masyarakat. Seiring dengan perkembangan teknologi, saat ini banyak beredar jenis jagung. Dalam proses perancangan alat penanam jagung, setidaknya diketahui berat jenis dari jagung tersebut. Karena, akan dirancang pula penampung dari benih jagung maka densitas jagung itu sendiri akan mempengaruhi berapa volume yang akan dirancang. Berikut tabel densitas berbagai jenis jagung. 7 Tabel 3. Densitas Berbagai Jenis Jagung Corn type 1999 2000 N Mean High Low SD N Mean High Low SD White 45 1.34 1.36 1.3 0.02 40 1.34 1.38 1.31 0.02 Hard endosperm 45 1.32 1.36 1.29 0.02 42 1.32 1.37 1.27 0.02 Waxy 34 1.32 1.37 1.26 0.02 29 1.33 1.40 1.30 0.02 High Oil 25 1.26 1.29 1.23 0.02 30 1.28 1.35 1.24 0.03 Nutrionally enhanced 17 1.31 1.34 1.28 0.02 20 1.30 1.33 1.16 0.04 Elevator corn 169 1.30 1.37 1.23 0.02 140 1.29 1.34 1.23 0.02 Export corn 31 1.31 1.34 1.28 0.01 39 1.30 1.34 1.27 0.01 sumber : White, J. Lawrence A., 2003. CORN: Chemistry and Technology. 2 nd ed. American Assosiation of Cereal Chemists, Inc. St. Paul, Minesota, USA. Agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, cara tanam jagung mempertimbangkan beberapa hal di antaranya kedalaman penempatan benih, populasi tanaman, cara tanam, dan lebar alurjarak tanam. Kedalaman penempatan benih bervariasi antara 2.5-5 cm, bergantung pada kondisi tanah. Pada tanah yang kering, penempatan benih lebih dalam. Populasi tanaman umumnya bervariasi antara 20,000-200,000 tanamanha. Hasil penelitian Subandi et al2004 menunjukkan bahwa populasi tanaman optimal untuk empat varietas yang diuji Bisma, Semar-10, Lamuru, dan Sukmaraga adalah 66,667 tanamanha. Syarat lain yang perlu diperhatikan agar tanaman dapat berkembang secara optimal adalah jarak tanam. Penentuan jarak tanam jagung dipengaruhi oleh varietas yang ditanam, pola tanam, dan kesuburan tanah. Jarak tanam jagung yang umum digunakan adalah 75 cm x 25 cm, 80 cm x 25 cm, 75 cm x 40 cm, dan 80 cm x 40 cm, 2 benihlubang. Tanah merupakan media atau tempat tumbuh tanaman. Akar tanaman berpegang kuat pada tanah serta mendapatkan air dan unsur hara dari tanah. Sebenarnya pengertian dari kesuburan tanah tidak hanya dikaitkan pada ketersediaan hara tanaman saja tetapi juga keseluruhan sistem tanah beserta fungsinya bagi tanaman. Kesuburan tanah itu sendiri banyak dihubungkan dengan keadaan lapisan olahnya top soil. Pada lapisan ini, biasanya sistem perakaran tanaman berkembang dengan baik. Untuk itu pengolahan tanah memegang peran penting bagi tumbuhnya tanaman Purwono dan Hartono 2007.Berikut adalah contoh gambar lahan tanam jagung. Gambar 3. Lahan tanam jagung 8 C. PERKEMBANGAN ALAT DAN MESIN PENANAM Operasi penanaman menyangkut penempatan biji atau umbi di dalam tanah pada kedalaman tertentu, secara acak atau menyebarkan biji di permukaan tanah broadcasting, atau menancapkan bibit tanaman kedalaman tanah. Mesin yang menempatkan biji di dalam tanah dan sekaligus menutupnya akan menghasilkan barisan tanaman. Jika jarak barisan cukup jauh, sehingga mesin- mesin dapat beroperasi di atas pertanaman, disebut row-crop planting. Jika jarak barisan terlalu rapat, sehingga mesin-mesin tidak dapat lagi beroperasi di atasnya, disebut solid planting. Dengan menggunakan alat tanam yang tepat, biji-bijian dapat didistribusikan kedalam tanah dengan pola sebagai berikut yakni penghamburan secara bebas broadcasting, penjatuhan benih secara bebas pada alur yang telah dibuat. drill seeding, penempatan sebutir benih dalam barisan dengan jarak tanam tertentu precission drilling, penempatan sekelompok benih dalam barisan dengan jarak tertentu hill dropping, penempatan benih yang saling tegak lurus check row planting. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan tanaman untuk tumbuh di lapangan seperti daya kecambah biji, kondisi fisik persemaian, kadar air tanah, kontak biji dengan tanah, kedalaman penanaman, unjuk kerja mesin tanam serta adanya hama dan penyakit. Untuk jagung misalnya daya tumbuh 89-90 adalah biasa, sedangkan untuk kapas berkisar 50-80, tergantung berbagai faktor tersebu di atas Macam-macam alat pengatur benih adalah plat tegak dan plat mendatar. Tipe plat mendatar digolongkan lagi berdasar letak benih dari satu sel yakni mendatar, tidak teratur, dan lebih dari satu butir Bainer dan Smith 1960 dalam Bobsibyanto 2005. Menurut Smith 1976 penanaman merupakan usaha penempatan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarkan biji diatas permukaan tanah atau menanamkan di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik. Perkecambahan dan pertumbuhan biji suatu tanaman dipengaruhi suatu faktor, yaitu :  Jumlah biji yang ditanam  Daya kecambah biji  Perlakuan terhadap biji  Keseragaman ukuran biji  Kedalaman penanaman  Jenis tanah  Kelembaban tanah  Mekanisme pengeluaran biji  Keseragaman penyebaran  Tipe pembuka dan penutup alur  Waktu penanaman  Tingkat pemadatan tanah sekitar biji  Drainase yang ada  Hama dan penyakit  Keterampilan operator Penanaman dapat dilakukan dengan menggunakan tangan saja, dengan bantuan alat-alat sederhana ataupun dengan bantuan mesin-mesin penanam. Dalam perkembangan alat dan mesin penanam ini dikenal dari bentuk yang sederhana atau tradisional sampai dalam bentuk yang modern. Macam dan jenis alatmesin penanam dapat digolongkan menjadi 3 golongan berdasarkan sumber tenaga atau tenaga penarik yang digunakan, yaitu: 9

1. Alat penanam dengan sumber tenaga manusia