Pengukuran Evaluasi Keberkaitan Evaluasi, Penilaian, Pengukuran, dan Tes
Kegiatan Pembelajaran 1
sementara itu evaluasi sumatif merupakan upaya menilai manfaat program dan mengambil keputusan Lehman, 1990.
Berdasarkan hasil uraian tersebut dapat diketahui terdapat keberkaitan di antara evaluasi, penilaian, pengukuran, dan tes. Arifin 2014,
menyatakan bahwa hubungan antara tes, pengukuran, dan evaluasi adalah sebagai berikut. Evaluasi belajar baru dapat dilakukan dengan
baik dan benar apabila menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran yang menggunakan tes sebagai alat ukurnya. Akan tetapi,
tes hanya merupakan salah satu alat ukur yang dapat digunakan karena informasi tentang hasil belajar tersebut dapat pula diperoleh tidak melalui
tes, misalnya menggunakan alat ukur non tes seperti observasi, skala rating, dan lain-lain. Zainul dan Nasution 2001 menyatakan bahwa guru
mengukur berbagai kemampuan peserta didik. Apabila guru melangkah lebih jauh dalam menginterpretasikan skor sebagai hasil pengukuran
tersebut dengan menggunakan standar tertentu untuk menentukan nilai atas dasar pertimbangan tertentu, maka kegiatan guru tersebut telah
melangkah lebih jauh menjadi evaluasi. Untuk mengungkapkan hubungan antara penilaian dan evaluasi, Gabel 1993 mengungkapkan bahwa
evaluasi merupakan proses pemberian penilaian terhadap data atau hasil yang diperoleh melalui penilaian. Hubungan antara penilaian, evaluasi,
pengukuran, dan testing dalam hal ini dikemukakan pada Gambar 3.
Gambar 3. Keberkaitan antara evaluasi, penilaian, pengukuran, dan tes
Penilaian yang dijelaskan di modul ini adalah penilaian autentik, yaitu bentuk penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap,
menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya.
Kurikulum 2013 mempersyaratkan penggunaan penilaian autentik authentic assesment. Secara paradigmatik penilaian autentik
memerlukan perwujudan pembelajaran autentik authentic instruction dan belajar autentik authentic learning. Hal ini diyakini bahwa penilaian
autentik lebih mampu memberikan informasi kemampuan peserta didik secara holistik dan valid. Penilaian Autentik adalah bentuk penilaian yang
menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam
melakukan tugas pada situasi yang sesungguhnya. Penilaian Autentik merupakan pendekatan utama dalam Penilaian Hasil Belajar oleh
Pendidik. Bentuk penilaian autentik mencakup penilaian berdasarkan pengamatan, tugas ke lapangan, portofolio, projek, produk, jurnal, kerja
laboratorium, dan unjuk kerja, serta penilaian diri. Pendidik dapat menggunakan penilaian teman sebaya untuk memperkuat Penilaian
Autentik dan non-autentik. Penilaian Diri merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri oleh
peserta didik secara reflektif. Bentuk penilaian non-autentik mencakup tes, ulangan, dan ujian.