Tempat Pembelajaran BEBAN BELAJAR

KTSP SMK N 17 JAKARTA tuntutan perkembangan IPTEKGlobal.Untuk itu dikembangkan Pendidikan Dakwah Sistem Langsung. 7. Pembelajaran sepanjang hari; Merupakan pendekatan KBM yang mengacu pada proses dan karakter obyek yang dipelajari secara alamiah, cirinya antara lain ; Waktu pembelajaran boleh jadi terjadwal dan tidak terjadwal, KBM di laksanakan secara bersela sesuai dengan kebutuhan baik pada waktu pagi atau siang, waktu pembelajaran khususnya praktik sangat ditentukan oleh kebutuhan obyek yang dipelajari, dan waktu belajar peserta didik tidak harus belajar selama 24 jam terus menerus.

c. Tempat Pembelajaran

Susunan Kurikulum SMK Negeri 17 terdiri dari program normatif, adaptif, produktif , program pengembangan diri dan muatan lokal dengan pengembangan. Kompetensi lulusannya sesuai dengan standar kompetensi lulusan masing-masing program keahlian yang mengacu pada standar kompetensi nasional SKN dan level-level kopetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum SMK Negeri 17 Jakarta. Alokasi waktu belajar berkisar antara 1044 jam pelajaran untuk selama waktu pendidikan. Durasi pembelajaran 45 menit per jam pelajaran dan praktik kerja industri dilaksanakan selama 3 bulan dengan menggunakan alokasi waktu pembelajaran program produktif. Pola penyelenggaraan pembelajaran dilaksanakan secara terpadu melalui pola pendidikan sistem ganda dengan pengaturan sebagai berikut ; 1. Pembelajaran di sekolah Melakukan pembelajaran prograan normatif, adaptif dan produktif, untuk pembelajaran produktif ditekankan pada penguasaan dasar- dasar keahlian serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat, bila memungkinkan dapat melibatkan unsur industri dalam proses pembelajarannya. Disamping itu dikembangkan kelas wirausaha dan pengelolaan Unit Produksi. 2. Pembelajaran di Industri dunia kerja Kegiatan pelatihan di industri dunia usaha dilaksanakan sesuai program bersama yang telah disepakati oleh sekolah dengan DUDI Kompetensi Keahlian :Administrasi Perkantoran 123 KTSP SMK N 17 JAKARTA berbentuk Praktik Kerja Indudtri Prakerin dan dilengkapi dengan jurnal kegiatan, daftar kemajuan pelatihan, perangkat monitoring dan asuransi kecelakaan kerja. Untuk pelaksanaannya dilakukan langkah-langkah berikut ; a. Pengkondisian Prakerin; Sebelum peserta didik melaksanakan praktik industri, peserta didik melaksanakan praktik disekolah dan atau sekolah mendatangkan guru tamu dari industri atau dunia usaha. b. Pemprograman Bersama; Program Prakerin dibuat bersama antara sekolah PKS Bidang PrakerinHumas dengan DUDI agar apa yang akan dikerjakan peserta didik selama Praktik industri bisa diketahui bersama. c. Guru Tamu; Sekolah secara periodik mendatangkan guru tamu yang akan memberi informasi tentang dunia industri untuk menambah wawasan peserta didik. d. Orientasi Kerja; Sekolah memberi tugas kepada peserta didik tingkat X pada setiap liburan untuk mengikuti kegiatan kerja yang dilakukan oleh ORTUlingkungan yang ada dimasyarakat dan penulisan Laporan Hasil Praktik Orientasi Kerja yang dilakukan selama liburan akhir semester gasalgenap.

D. KETUNTASAN BELAJAR

Kriteria ketuntasan minimal KKM adalah kriteria ketuntasan belajar KKB yang ditentukan oleh satuan pendidikan. KKM pada akhir jenjang satuan pendidikan untuk kelompok mata pelajaran selain ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan batas ambang kompetensi Permendiknas Nomor: 202007 tentang Standar Peniaian Pendidikan, Pengertian butir 10. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat, dengan rentang 0 -100. Penetapan KKM dilakukan oleh dewan pendidik pada awal tahun pelajarandan atau awal semester melalui proses penetapan KKM setiap Indikator, Kompetensi Dasar KD, Standar Kompetensi SK menjadi KKM mata pelajaran, dengan mempertimbangkan, hal-hal sebagai berikut: - Tingkat kompleksitas kesulitan dan kerumitan setiap KD yang harus dicapai oleh peserta didik.. Kompetensi Keahlian :Administrasi Perkantoran 124