Corporate Social Responsibility Landasan Teori dan Konsep

18 kepentingan antara keduanya berbenturan. Menurut pandangan prinsipal, kompensasi yang diberikan kepada agen tersebut didasarkan pada hasil, sementara menurut pandangan agen, dia lebih suka jika sistem kompensasi tersebut tidak semata-mata melihat hasil tapi juga tingkat usahanya. Sebagai pengelola perusahaan, agen akan lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dibandingkan prinsipal pemilik atau pemegang saham. Agen berkewajiban memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada prinsipal sebagai wujud dari pertanggungjawaban atas pengelolaan perusahaan.

2.1.4 Corporate Social Responsibility

CSR saat ini sudah menjadi isu global dimana perusahaan baik nasional maupun internasional kini kerap mengungkapkan CSR dalam laporan keuangannya. Hal ini dikarenakan adanya dampak yang positif terhadap pengungkapan CSR bagi perusahaan dan lingkungan selain itu juga karena perusahaan dituntut untuk lebih transparan dan adanya tututan publik terhadap akuntabilitas perusahaan. Sebagai sebuah konsep yang makin populer, CSR ternyata belum memiliki definisi yang tunggal; a. The World Business Council for Sustainable Development WBCSD, lembaga internasional yang berdiri tahun 1995 dan beranggotakan lebih dari 120 multinasional company yang beranggotakan lebih dari 30 negara itu, dalam publikasinya Making Good Business Sense 19 mendefinisikan CSR, sebagai komitmen dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Pada pengertian ini lebih menfokuskan pada tujuan yang hendak dicapai dari suatu entitas dunia usaha dimana tujuan tersebut mencakup semua lingkup baik itu perekonomian, karyawan maupun masyarakat secara lebih luas. Perusahaan atau entitas bisnis tetap bisa melaksanakan kegiatannya dengan legal serta tetap memberi kontribusi yang baik kepada pihak-pihak yang berkepentingan. b. Magnan dan Ferrel 2004 yang mendefinisikan CSR sebagai memberikan perhatian secara seimbang terhadap kepentingan berbagai stakeholders yang beragam dalam setiap keputusan dan tindakan yang diambil oleh para pelaku bisnis melalui perilaku yang secara sosial bertanggung jawab. Pengertian yang diaparkan oleh Magna dan Ferrel 2004 ini lebih fokus kepada stakeholders yang berusaha untuk memenuhi kebutuhan para stakeholders berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. c. The Jakarta Consulting Group tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam internal maupun ke luar eksternal perusahaan. Ke dalam, tanggung jawab ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas serta kepada karyawan dalam bentuk 20 kompensasi-kompensasi yang adil. Ke luar, tanggung jawab sosial ini berkaitan dengan peran perusahaan sebagai pembayar pajak dan penyedia lapangan kerja, meningkatkan kesejahteraan dan kompetensi masyarakat, serta memelihara lingkungan tempat mereka beroperasi demi peningkatan kualitas hidup masyarakat dalam jangka panjang, baik untuk generasi saat ini maupun bagi generasi penerus. Pada pengertian ini lebih jelas terlihat pembagian kepentingan atas tujuan yang diharapkan oleh entitas bisnis daripada pengertian sebelumnya. Pengertian ini juga menguraikan secara lebih jelas hal-hal yang berkaitan langsung dengan perusahaan ataupun pihak luar perusahaan. Konsep CSR sudah mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir ini. CSR adalah sebuah konsep yang telah menarik perhatian dunia dan mendapat perhatian dalam ekonomi global. Namun demikian, konsep CSR masih belum seragam dengan pandangan yang masih beragam tentang kegunaan dan aplikabilitas potensialnya Jamali dan Mirshak, 2006. Salah satu perkembangan besar tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility dikemukakan oleh John Eklington 1997 yang terkenal dengan “The Triple Bottom Line” yang dimuat dalam buku “Cannibals with Gorks, the Triple Bottom Line of Twentieth Century Business”. Lebih lanjut dinyatakan, bahwa jika perusahaan ingin sustain maka perlu memperhatikan 3P, yaitu bukan hanya profit, namun juga harus dapat memberikan kontribusi terhadap masyarakat people dan ikut aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan planet. 21 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa CSR adalah suatu tindakan yang dilakukan secara legal oleh suatu etitas bisnis dengan tujuan berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi dengan memperhatikan kepentingan stakeholders serta kualitas hidup karyawan, lingkungan luar perusahaan, masyarakat secara luas yang diaplikasikan dengan perilaku sosial yang bertanggungjawab.

2.1.5 Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial CSR Disclosure

Dokumen yang terkait

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Pengaruh Tipe Industri, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public yang terdaftar di Jakarta Islamic Index Periode 2008-2012)

1 15 123

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN MEDIA EXPOSURE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2 16 135

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Kebijakan Dividen, Cash Holding, Ukuran Perusahaan dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Perusahaan LQ – 45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009 - 2013

2 11 124

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, LEVERAGE DAN PROFILE TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

0 4 75

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN.

0 0 16

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL R

0 0 2

PENGARUH PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE, UMUR PERUSAHAAN, DAN DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN DALAM PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY

2 6 14

PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)

0 0 12

PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM PUBLIK,LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI INDONESIA

0 1 14