b. Serabut C C fiber Merupakan serabut komponen lambat kecepatan tranmisi 0,5 mdet yang terdapat
pada daerah yang lebih dalam, nyeri biasanya bersifat tumpul dan sulit dilokalisasi. Struktur reseptor nyeri somatik dalam meliputi reseptor nyeri yang terdapat pada
tulang, pembuluh darah, syaraf, otot, dan jaringan penyangga lainnya. Karena struktur reseptornya komplek, nyeri yang timbul merupakan nyeri yang tumpul
dan sulit dilokalisasi. c. Reseptor visceral
Reseptor ini meliputi organ-organ viseral seperti jantung, hati, usus, ginjal dan sebagainya. Nyeri yang timbul pada reseptor ini biasanya tidak sensitif terhadap
pemotongan organ, tetapi sangat sensitif terhadap penekanan, iskemia dan inflamasi.
2.3.5 Karakteristik Nyeri Rheumatoid Athritis
Menurut Mutaqqin 2008, karakteristik nyeri RA dapat dikaji menggunakan PQRST yang terdiri dari :
1. Provoking Incident faktor penyebab nyeri.
Nyeri RA dirasakan ketika sendi yang mengalami peradangan digerakkan atau sering disebut Joint Tenderness on Moving Mutaqqin, 2008.
2. Quality and Quantity of Pain kualitas dan kuantitas nyeri.
Nyeri yang dirasakan oleh pasien RA adalah nyeri dengan rasa terbakar di bagian sendi yang mengalami pembengkakan, nyeri akan berkurang ketika sendi yang
mengalami pembengkakan diistirahatkan Dewi, 2009. 3.
Region Nyeri RA biasanya terjadi di daerah lutut, bahu, siku, pergelangan tangan dan kaki,
jari-jari tangan dan kaki Buffer, 2010. 4.
Severuty Scale of Pain Nyeri yang dialami oleh pasien RA didapatkan skala nyeri rata-rata enam
mengindikasikan nyeri sedang Dewi, 2009. 5.
Time Nyeri pada pasien RA digolongkan menjadi nyeri kronis non malignant yang
mengindikasikan nyeri tidak bersifat responsif terhadap metode-metode pembebasan nyeri Prasetyo, 2010. Pada umumnya, pasien dengan RA akan
merasakan nyeri paling berat terjadi pada pagi hari, membaik pada siang hari dan sedikit lebih berat pada malam hari Yatim, 2006. Nyeri RA juga akan dirasakan
lebih berat saat pasien dalam posisi duduk atau berbaring dalam jangka waktu yang lama
Jenkins, 2011
.
2.3.6 Pengukuran Skala Nyeri Rheumatoid Athritis
Nyeri secara umum dapat diukur dengan berbagai metode yaitu dengan menggunakan alat pengukuran skala nyeri seperti skala nyeri numerik, deskriptif dan analog visual
Potter Perry, 2005. Menurut Datak 2008, pengukuran skala nyeri dengan menggunakan skala nyeri numerik Numeric Rating SaceNRS merupakan skala
yang paling efektif digunakan saat mengkaji intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi terapeutik.
NRS lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsian kata. Dalam hal ini, pasien menilai nyeri dengan menggunakan skala 0-10. NRS merupakan skala nyeri
yang paling sering dan lebih banyak digunakan di klinik. NRS digunakan untuk mengukur intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi teraupetik. NRS mudah
digunakan dan didokumentasikan.
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 1
. Skala Nyeri Numerik Sumber : http:www.painedu.org
2.3.7 Penatalaksanaan Nyeri Rheumatoid Athritis