Patofisiologi Rheumatoid Athritis Penatalaksanaan Rheumatoid Athritis

3. Lingkungan Beberapa studi menemukan bahwa perokok berat dan orang yang terpapar asap rokok lebih mudah terkena RA daripada orang yang bukan perokok. RA juga diduga disebabkan oleh faktor autoimun dan infeksi yang bereaksi terhadap kolagen tipe 11 dari tulang rawan sendi pasien Sudoyo, 2007.

2.2.3 Manifestasi Klinis Rheumatoid Athritis

RA merupakan suatu penyakit yang memiliki gambaran klinis yang sangat bervariasi. Gejala-gejala yang ditimbulkan oleh RA adalah perasaan lelah, anoreksia, berat badan menurun, demam, poliatritis simetris yang terjadi biasanya pada sendi perifer, kekakuan sendi pada pagi hari, peradangan sendi kronik yang menyebabkan terjadinya erosi di tepi tulang, deformitas sendi, terdapatnya nodul-nodul rematoid yang sering berlokasi di sendi siku dan terjadinya manifestasi ekstra-artikular dimana RA tidak hanya menyerang sendi namun dapat menyerang organ lainnya seperti jantung yang akan mengakibatkan terjadinya perikarditis Price Wilson, 2005. Berdasarkan penelitian, 90 lansia mengeluhkan nyeri di sendi-sendi bagian jari, pergelangan tangan, bahu, lutut, dan kaki Turana, 2005. Pasien RA umumnya merasakan nyeri paling berat terjadi pada pagi hari membaik pada siang hari dan sedikit lebih berat pada malam hari Yatim, 2006.

2.2.4 Patofisiologi Rheumatoid Athritis

RA merupakan penyakit autoimun yang terjadi pada individu rentan setelah respon imun terhadap agen pemicunya yaitu bakteri, mikoplasma atau virus yang menginfeksi sendi. Meskipun IgG yang memperantarai respon imun awal berhasil menghancurkan mikroorganisme, namun tubuh cenderung membentuk antibodi lain yaitu IgM atau IgG. Antibodi tersebut menetap di kapsul sendi sehingga akan menyebabkan inflamasi kronis dan kerusakan jaringan pada sendi Corwin, 2009. Inflamasi awal mengenai sendi sinovial dan kemudian menjadi menebal pada sendi atrikular kartilago. Penebalan tersebut akan menyebabkan granulasi pada persendian yang disebut dengan pannus yang apabila panus ini menyebar akan menyebabkan terjadinya nekrotik pada sendi. Proses inilah yang akan menyebabkan kerusakan pada sendi dan akan menimbulkan nyeri yang hebat serta deformitas Suratun, Heryati, Manurung, Raenah, 2008.

2.2.5 Penatalaksanaan Rheumatoid Athritis

Tujuan dari pengobatan RA adalah untuk menghilangkan nyeri dan peradangan, mempertahankan fungsi sendi dan kemampuan maksimal dari pasien, serta mencegah dan memperbaiki deformitas yang terjadi pada sendi Price Wilson, 2005. Menurut American Collage Rheumatology, penanganan RA dapat meliputi terapi farmakologis obat-obatan, non farmakologis kompres panasdingin, masase, relaksasi dan distraksi serta tindakan operasi Purwoastuti, 2009. Penggunaan terapi farmakologis yang sering diresepkan dokter pada pasien RA adalah DMARD Disease Modifying Anti-Rheumatic Drugs seperti metotreksat, sulfasalazin dan Leflunomid dengan kombinasi obat anti-inflamasi atau NSAID dan kortikosteroid dosis rendah Arthritis Foundation, 2014. Selain dapat menurunkan nyeri RA, terapi farmakologis ini juga dapat menimbulkan berbagai macam keluhan lain seperti peradangan pada daerah abdomen, perdarahan dan kerusakan ginjal yang disebabkan oleh efek samping dari NSAID yang memblok prostaglandin secara keseluruhan WebMD, 2014. Menurut hasil penelitian penggunaan terapi non farmakologis pada pasien RA dapat memblok dan menurunkan impuls nyeri dan digunakan sebagai pertolongan pertama ketika nyeri RA menyerang serta terapi non farmakologis seperti kompres panas dingin dan masase dapat meningkatkan aliran darah dan mampu meredakan sensasi nyeri Tamsuri, 2006. 2.3 Nyeri Pada Rheumatoid Athritis 2.3.1 Definisi Nyeri Rheumatoid Athritis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS KOMPRES JAHE MERAH (Zingiber officinale rosc. var. rubrum) DAN KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN NYERI SENDI DI POSYANDU LANSIA SUMBERSARI RW 03, MALANG

12 123 25

BEDA PENGARUH ANTARA SENAM HAMIL DENGAN KOMPRES HANGAT DAN MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI Beda Pengaruh Antara Senam Hamil Dengan Kompres Hangat Dan Massage Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.

0 3 15

PENDAHULUAN Beda Pengaruh Antara Senam Hamil Dengan Kompres Hangat Dan Massage Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.

0 2 5

BEDA PENGARUH ANTARA SENAM HAMIL DENGAN KOMPRES HANGAT DAN MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA Beda Pengaruh Antara Senam Hamil Dengan Kompres Hangat Dan Massage Terhadap Penurunan Nyeri Punggung Bawah Pada Ibu Hamil Trimester III.

0 7 18

PENGARUH KOMPRES HANGAT REBUSAN JAHE TERHADAP NYERI PADA PENDERITAOSTEOARTHRITIS PENGARUH KOMPRES HANGAT REBUSAN JAHE TERHADAP NYERI PADA PENDERITAOSTEOARTHRITIS LUTUT DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI SURAKARTA.

0 3 17

KOMPRES HANGAT JAHE ATAU TANPA JAHE MENURUNKAN NYERI SENDI LUTUT LANSIA

0 1 9

Penurunan skala phlebitis setelah diberikan kompres hangat

0 0 7

EFEKTIFITAS MANAGEMEN NYERI NON FARMAKOLOGI KOMPRES HANGAT DAN MASSAGE PUNGGUNG TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI SENDI PADA LANSIA DI PANTI WREDA PANGESTI LAWANG

0 2 10

PERBEDAAN KOMPRES HANGAT DENGAN TEKNIK EFFLEURAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI DISMENORE PADA SISWI DI MTsN NGEMPLAK SLEMAN TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Perbedaan Kompres Hangat dengan Teknik Effleurage terhadap Penurunan Nyeri Dismenore pada Siswi di MTs N

0 0 10

EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT DAN KOMPRES JAHE TERHADAP PENURUNAN NYERI REMATIK PADA LANSIA DI DESA ADIARSA KECAMATAN KERTANEGARA

0 0 17