Kisah Teladan Nabi Mūs± a.s.

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 49 4. Peserta didik juga menyimak perilaku Firaun. Apa yang membuatnya menjadi sombong, angkuh, dan mengaku dirinya hebat menandingi Tuhan. Walaupun di akhir hayatnya, ia mati tragis ditelan Laut Merah. Peserta didik mengambil pelajaran, apakah sifat Firaun itu ada di zaman sekarang? 5. Dengan bimbingan guru, peserta didik membuat drama singkat berdasarkan cerita Nabi Mūs± a.s. di atas. Akan tetapi, sosok Nabi Mūs± a.s. tidak boleh diperankan, hanya cukup perkataan-perkataannya saja yang dibacakan. Pada kolom kegiatan “Insya Allah, kamu bisa,” guru meminta agar peserta didik membuat pentas drama berdasarkan cerita Nabi Mūs± a.s. yaitu ketika menghadapi Firaun. Penilaian kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan rubrik sebagai berikut. Rubrik Penilaian Cerita Peserta Didik No. Nama Peserta Didik Kategori Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Keterangan: Amat Baik : Jika cerita drama yang ditampilkan runtun, relevan, jelas, dan logis. Baik : Jika cerita yang ditampilkan tidak dari salah satu runtun relevan jelaslogis. Cukup Baik : Jika cerita yang ditampilkan runtun, relevan, tidak jelas, dan tidak logis. Kurang Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, tidak relevan, tidak jelas, dan tidak logis.

C. Kisah Teladan Nabi H ±

rūn a.s. 1. Peserta didik menyimak kisah keteladanan Nabi H±rūn a.s. Kesetiaannya kepada Musa a.s. diabadikan di dalam al-Qur±n. 2. Peserta didik menceritakan kisah ketika Nabi H±rūn a.s. ditinggalkan Nabi Mūs± a.s. Apa yang terjadi? 3. Peserta didik dapat mengambil pelajaran ketika Nabi Mūs± a.s. marah kepada Nabi H±rūn a.s. , lalu berucap “Wahai anak ibuku ...” Kalimat ini sangat mengandung makna bagi Nabi Mūs± a.s. Buku Guru SDMI Kelas IV Edisi Revisi 50

D. Kisah Teladan Nabi Żulkifli a.s.

1. Peserta didik menyimak kisah keteladanan Nabi Żulkifli a.s. 2. Peserta didik setelah menyimak kisah Nabi Żulkifli a.s. Mengapa dia dinamakan Zulkifli a.s.? Dia pernah menjadi raja. Apa tekadnya ketika menjadi raja? 3. Peserta didik mendiskusikan kebiasaan-kebiasaan Nabi Żulkifli a.s. Dan secara klasikal menyepakati beberapa sifat terpuji Nabi untuk diamalkan bersama. Pada kolom kegiatan “Insya Allah, kamu bisa,” guru meminta agar peserta didik membuat cerita dengan karakter kesabaran Nabi Żulkifli a.s. yaitu “sabar dalam belajar”. Penilaian kegiatan ini dapat dilakukan dengan menggunakan rubrik sebagai berikut. Rubrik Penilaian Cerita Peserta Dididk. No. Nama Peserta Didik Kategori Amat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Keterangan: Amat Baik : Jika cerita drama yang ditampilkan runtun, relevan, jelas, dan logis. Baik : Jika cerita yang ditampilkankan tidak dari salah satu runtun relevan jelaslogis. Cukup Baik : Jika cerita yang ditampilkan runtun, relevan, tidak jelas, dan tidak logis. Kurang Baik : Jika cerita yang disampaikan runtun, tidak relevan, tidak jelas, dan tidak logis. Rangkuman Pada kolom “Rangkuman,” guru menyampaikan poin-poin penting dalam pembelajaran aku cinta nabi dan rasul.