Klasifikasi Hipertensi Kajian Pustaka 1. Pengertian Hipertensi

hipertensi diperkirakan akan meningkat menjadi 1,6 miliar menjelang tahun 2025 Muhammad, 2009. Gejala-gejala hipertensi bervariasi pada masing-masing individu dan hampir sama dengan gejala penyakit lainnya. Menurut Sustrani dkk 2006, gejala-gejala yang nampak antara lain: sakit kepala, jantung berdebar-debar, sulit bernapas setelah bekerja keras atau mengangkat beban berat, mudah lelah, penglihatan kabur, wajah memerah, hidung berdarah, sering buang air kecil terutama di malam hari, telinga berdenging tinnitus, pusing vertigo. Kondisi hipertensi dapat di tandai dengan tekanan sistolik 140 dan diastolik 90 saat pemeriksaan tekanan darah menggunakan sphygmomanometer alat pengukur tekanan darah Sustrani, 2006

2.1.2. Klasifikasi Hipertensi

Menurut WHO, tekanan darah dianggap normal bila kurang dari 13585 mmHg, sedangkan dikatakan hipertensi bila lebih dari 14090 mmHg, dan diantara nilai tersebut dikatakan normal tinggi. Namun untuk orang Indonesia banyak dokter berpendapat bahwa tekanan darah yang ideal adalah sekitar 110- 12080-90 mmHg. Batasan ini berlaku bagi orang dewasa diatas 18 tahun. Selain itu, menurut dr. Andang Joesoef SpJP K, Direktur Pelayanan Medis Pusat Jantung Nasional Harapan Kita, tekanan darah 120-13980-89 mmHg dikategorikan sebagai pre- hipertensi dan diperlukan perbaikan dalam gaya hidup untuk menurunkan tekanan darah tersebut. Tekanan darah diatas 14090 mmHg merupakan hipertensi yang membutuhkan pengobatan Muhammad, 2009. Besarnya tekanan darah selalu dinyatakan dengan dua angka. Angka yang pertama menyatakan tekanan sistolik, yaitu tekanan yang dialami dinding pembuluh darah ketika darah mengalir saat jantung memompa darah keluar dari jantung. Angka yang kedua disebut tekanan diastolik, yaitu angka yang menunjukkan besarnya tekanan yang dialami dinding pembuluh darah ketika darah mengalir masuk kembali kedalam jantung. Tekanan sistolik diukur ketika jantung berkontraksi, sedangkan tekanan diastolik diukur ketika jantung mengendur relaksasi. Kedua angka ini sama pentingnya dalam mengindikasikan kesehatan Muhammad, 2009. Tabel 2.1.1 Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa di Atas 18 Tahun Kategori Tekanan Darah Sistol mmHg Tekanan Darah Diastol mmHg Optimal Normal Normal-Tinggi 120 120 130 130-139 80 80 85 85-89 Tingkat 1 Hipertensi Ringan Sub-group: perbatasan 140-159 140-149 90-99 90-94 Tingkat 2 Hipertensi Sedang 160-179 100-109 Tingkat 3 Hipertensi Berat ≥ 180 ≥ 110 Hipertensi sistol terisolasi Sub-group: perbatasan ≥ 140 140-149 90 90 Sumber : WHO, 2008 2.1.3. Faktor Penyebab Hipertensi Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua golongan, yaitu: Hipertensi esensialprimer, yaitu hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya, dan ada kemungkinan karena faktor keturunan atau genetik 90, dan hipertensi sekunder, yaitu hipertensi yang merupakan akibat dari adanya penyakit lain seperti kelainan pembuluh ginjal dan gangguan kelenjar tiroid 10. Faktor ini biasanya juga erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola makan yang kurang baik. Faktor makanan yang sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak obesitas, konsumsi garam dapur yang tinggi, merokok, dan minumam alkohol Muhammad, 2009. Apabila riwayat hipertensi didapatkan dari kedua orang tua, maka kemungkinan menderita hipertensi menjadi lebih besar. Hipertensi juga banyak dijumpai pada penderita kembar monozigot satu telur, apabila salah satunya menderita hipertensi. Meningkatnya resiko hipertensi karena faktor keturunan tidak dapat dihindari lagi, jika kedua orangtua mengidap hipertensi Muhammad, 2009. Faktor-faktor lain yang mendorong terjadinya hipertensi antara lain stress, pola makan, dan kurang olahraga. Pola hidup sering stress, berat badan diatas normal, pola makan tinggi lemak dan rendah serat, merokok serta kurang olahraga meningkatkan resiko terkena hipertensi. Selain itu, hipertensi juga terjadi karena begitu banyaknya konsumsi lemak dan garam- garaman atau penguat rasa dalam makanan di era sekarang ini Muhammad, 2009. Banyaknya lemak dan tingginya kadar garam dapur serta berbagai penguat rasa seperti MSG atau vetsin serta kadar gula yang tidak terkontrol sudah menjadi bagian dari makanan cepat saji atau junk food. Contoh autentik tentang hal ini adalah monosodium glutamate MSG atau vetsin dan garam dapur yang nama kimianya adalah Monosodium Klorida atau Natrium Klorida yang memang menjadi andalan dari bumbu makanan cepat saji, adalah unsur yang menyebabkan hipertensi. Tepatnya, yang menyebabkan hipertensi itu adalah makanan Monosodium atau Natrium ion-nya. Sekali pun tidak mengkonsumsi garam, tetapi masakan tetap di beri MSG, berarti masakannya tetap memperoleh Monosodium atau Natrium Ion yang berasal dari MSG Monosodium Glutamate. Karena itu, jelas bahwa kedua unsur ini garam dan MSG adalah salah satu pencetus terjadinya hipertensi Muhammad, 2009. Berikut faktor penyebab hipertensi menurut Widyanto dkk 2013 yaitu:

a. Konsumsi Garam Berlebihan

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB IV

0 0 37

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat T1 462012041 BAB V

0 0 4

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Kejadian Hipertensi di Desa Karangan, Kecamatan Mempawah Hulu, Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat

0 0 61

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB I

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB II

0 0 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kesenian Jonggan di Dusun Tempala Desa Keranji Paidang Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat T1 152009025 BAB IV

0 0 33

FUNGSI DAN BENTUK PENYAJIAN MUSIK PENGIRING BALIATN DI DESA SABAKA KECAMATAN MEMPAWAH HULU KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT.

0 0 108

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga dalam Pemberian Diet pada Penderita Hipertensi di Desa Mamek, Provinsi Kalimantan Barat T1 BAB II

0 0 12