26 tempat kerja tanpa megeluh, 4 Courtesy, yaitu membantu teman kerja mencegah
timbulnya masalah sehubungan dengan pekerjaannya dengan cara memberi konsultasi dan informasi serta menghargai kebutuhan mereka, 5 Civic virtue, yaitu
terlibat dalam kegiatan-kegiatan organisasi dan peduli pada kelangsungan hidup organisasi.
C. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja mempunyai peran penting dalam rangka mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Kepuasan kerja memberikan sumbangan yang besar
terhadap keefektifan organisasi, serta merangsang semangat kerja dan loyalitas karyawan. Kepuasan kerja dari masing-masing individu pekerja berbeda, karena
memang pada dasarnya kepuasan kerja bersifat individual dimana masing-masing individu akan menilai tingkat kepuasan kerja yang berlainan sesuai dengan sistem
nilai yang berlaku pada masing-masing individu tersebut. Robbins 2006 mendefinisikan kepuasan kerja sebagai sikap secara umum
dan tingkat perasaan positif seseorang terhadap pekerjaannya. Ada 3 tiga penyebab utama kepuasan dan ketidakpuasan, yaitu faktor organisasional; gaji
pay, kesempatan promosi promotion opportunities, pekerjaan itu sendiri work it self, kebijakan policies, kondisi kerja working conditions, dan faktor personal;
kebutuhan needs, aspirasi aspirations, dan keuntungan
instrumental instrumental benefits. Kepuasan kerja individu dalam kelompok kerja akan
27 dipengaruhi oleh rekan kerja coworkers dan pengawas supervisor atau manajer
mereka. Sedangkan Mathis dan Jackson 2002 mengungkapkan bahwa, Kepuasan
kerja adalah keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. Ketidakpuasan muncul saat harapan-harapan ini tidak terpenuhi.
Kepuasan kerja mempunyai banyak dimensi. Secara umum tahap yang diamati adalah kepuasan dalam pekerjaan itu sendiri, seperti gaji, pengakuan, hubungan
antara supervisor dengan tenaga kerja, dan kesempatan untuk maju. Setiap dimensi menghasilkan perasaan puas secara keseluruhan dengan pekerjaan itu sendiri.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja merupakan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya yang meliputi perbedaan individu
maupun situasi lingkungan kerja.
D. Kinerja Karyawan
Menurut Sedarmayanti dalam Ika 2007, kinerja adalah hasil dari fungsi
suatu pekerjaan atau kegiatan tertentu selama periode tertentu. Kinerja menggambarkan tentang apa yang telah dicapai oleh individu atau dengan kata lain
hasil aktual yang telah dicapai Riyadiningsih, dalam Ika 2007. Sementara Robbins 2006 mengatakan bahwa kinerja adalah banyaknya upaya yang dikeluarkan
individu pada pekerjaannya.
28 Secara lebih rinci Mangkunegara dalam Hadi dalam Ika 2007, menjelaskan
bahwa istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang. Jadi
pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Ditambahkan oleh Gibson, Ivancevich, dan Donnelly dalam Ika 2007 Kinerja dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya seperti desain kerja, reward
dan sanksi, kepemimpinan, dan oleh individu pekerja itu sendiri, dalam hal ini meliputi persepsi mereka seperti terhadap atasan mereka dan faktor situasional.
E. Penelitian Terdahulu