commit to user 19
c. Kondisi geometri dan lingkungan Berisi tentang informasi lebar jalan, lebar bahu jalan, lebar median dan arah
untuk tiap lengan simpang. Kondisi lingkungan ada tiga tipe, yaitu : komersial, pemukiman dan akses terbatas.
d. Kondisi arus lalu lintas Jenis kendaraan dibagi dalam beberapa tipe, seperti terlihat pada Tabel 2.7 dan
memiliki nilai konversi pada tiap pendekat seperti tersaji pada Tabel 2.8.
Tabel 2.7. Tipe Kendaraan
No Tipe Kendaraan
Definisi
1 Kendaraan tak bermotor UM
Sepeda, becak 2
Sepeda bermotor MC Sepeda motor
3 Kendaraan ringan LV
Colt, pick up, station wagon 4
Kendaraan berat HV Bus, truck
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
Tabel 2.8. Daftar Faktor Konversi SMP
Jenis Kendaraan SMP untuk tipe approach
Pendekat Terlindung
Pendekat Terlawan
Kendaraan Ringan LV 1.0
1.0 Kendaraan Berat HV
1.3 1.3
Sepeda Motor MC 0.2
0.4
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
2.6. Penggunaan Sinyal
Sinyal lalu lintas adalah alat kontrol elektris untuk lalu lintas di persimpangan jalan yang berfungsi untuk memisahkan arus kendaraan berdasarkan waktu, yaitu
dengan memberi kesempatan berjalan secara bergiliran kepada kendaraan darimasing-masing kaki simpangpendekat dengan menggunakan isyarat dari
lampu lalulintas. Fungsi pemisahan arus ini menjadi sangat penting karena pertemuan arus kendaraan terutama dalam volume yang cukup besar akan
commit to user 20
membahayakan kendaraan yang melalui simpang dan dapat mengacaukan sistem lalu lintas di persimpangan.
1. Fase Sinyal Fase adalah Suatu rangkaian isyarat yang digunakan untuk mengatur arus yang
diperbolehkan berjalan bila dua atau lebih berjalan bersama sama maka disebut dalam fase yang sama . Jumlah fase yang baik adalah fase yang menghasilkan
kapasitas besar dan rata-rata tundaan rendah. Bila arus belok kanan dari satu kaki atau arus belok kanan dari kiri lawan arah terjadi pada fase yang sama, arus ini
dinyatakan sebagai terlawan opossed. Arus belok kanan yang dipisahkan fasenya dengan arus lurus atau belok kanan tidak diijinkan, maka arus ini
dinyatakan sebagai terlindung protected.
a I
nterval Hijau – Periode dari fase dimana sinyal hijau menyala
b Interval Kuning Amber
– Bagian dari fase dimana selama waktu tersebut sinyal kuning menyala
c Interval Semua Merah
– Adalah perioda setelah interval kuning dimana semua sinyal merah menyala.
d Interval Antar Hijau
– Adalah interval antara akhir sinyal hijau untuk satu fase dan permulaan sinyal hijau untuk fase lain, atau dengan kata lain merupakan jumlah
Interval Kuning dan Semua Merah.
e Waktu Hilang
– Jumlah semua periode antar hijau dalam siklus yang lengkap det. Waktu hilang dapat juga diperoleh dari beda antara waktu siklus dengan jumlah
waktu hijau dalam semua fase yang berurutan.
commit to user 21
Permulaan arus berangkat menyebabkan terjadinya apa yang disebut sebagai Kehilangan awal dari waktu hijau efektif, arus berangkat setelah akhir waktu hijau
menyebabkan suatu kehilangan akhir dari waktu hijau efektif, Jadi besarnya
waktu hijau efektif, yaitu lamanya waktu hijau di mana arus berangkat terjadi dengan besaran tetap sebesar S, dapat kemudian dihitung sebagai:
Waktu Hijau Efektif = Tampilan waktu hijau - Kehilangan awal + kehilangan akhir
Gambar 2.6. Model Dasar Arus Jenuh
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
Titik konflik pada masing-masing fase adalah titik yang menghasilkan waktu merah semua.
Merah Semua
i
=
MAX AV
AV EV
EV EV
V L
V l
L
Dimana : L
EV
,L
AV
= Jarak dari garis henti ke titik konflik masing-masing untuk kendaraan yang berangkat dan yang datang m.
l
EV
= Panjang kendaraan yang berangkat m.
commit to user 22
V
EV
,V
AV
= Kecepatan masing-masing untuk kendaraan yang berangkat dan yang datang mdet.
Gambar 2.7. Titik konflik kritis dan jarak untuk keberangkatan dan kedatangan
Sumber : Manual Kapasitas Jalan Indonesia, 1997
Nilai-nilai sementara V
EV
, V
AV
dan l
EV
dapat dipilih dengan ketiadaan aturan di Indonesia.
Kecepatan kendaraan yang datang : V
AV
: 10 mdet kend. bermotor Kecepatan kendaraan yang berangkat
: V
EV
: 10 mdet kend. bermotor 3 mdet kend. tak bermotor misalnya sepeda : 1,2 mdet perjalan kaki
Panjang kendaraan yang berangkat l
EV
: 5 m LV atau HV , 2 m MC atau UM
2.7. Penentuan Waktu Sinyal